Perjuangan Jenderal Sudirman Mempersatukan Tentara dengan Kekeluargaan

by museum|| 05 Juni 2023 || || 1.273 kali

...

Dedikasi Jenderal Sudirman kepada negara tidak diragukan lagi. Dalam kehidupannya, Sang Jenderal telah biasa tenggelam dalam tugas-tugasnya. Bukan merupakan hal ganjil bagi Ibu Sudirman bila menyaksikan suaminya sibuk hinggal lembur di malam hari. Para ajudan dan sekretaris Panglima Besar yang mengetahui timbunan tugas beliau harus pandai membagi waktu untuknya.

Pernah pula seorang Panglima Divisi datang pada tengah malam untuk menyampaikan persoalan sangat penting kepada Sudirman. Ajudan dan sekretaris pun berusaha menolak keinginan tamu tersebut dengan berbagai cara karena mempertimbangkan kesibukan dan kesehatan Jenderal Sudirman. Kemudian, pada keesokan harinya, ajudan dan sekretaris mendapat teguran dari Jenderal Sudirman untuk tidak menolak tamu yang datang malam-malam karena mereka mempunyai kepentingan yang mendesak.

Peristiwa keseharian tersebut membuktikan bahwa Jenderal Sudirman sangat loyal terhadap negaranya. Seluruh latar belakang kehidupan Sudirman pun hingga masa penjajahan Jepang, dirinya tak pernah meninggalkan rakyat. Sudirman menyadari bahwa dirinya memperoleh kekuatan dari rakyat negaranya. Sudirman percaya bahwa kekuatan TKR terletak pada persatuan antara TKR dengan rakyat. Tidak heran bila Sudirman senantiasa menekankan agar tentara memperkokoh persatuannya dengan rakyat.

Pada Selasa, 8 Januari 1946, Markas Tertinggi TKR mengumumkan bahwa nama Tentara Keamanan Rakyat digantu dengan nama Tentara Keselamatan Rakyat. Dua hari setelahnya, semua bekas-bekas opsir Peta, Heiho, dan tentara Belanda terdahulu yang belum menggabungkan diri ke TKR dipanggil untuk mendaftarkan diri pada MT TKR Bagian Organisasi.

Dewan Menteri pun mengadakan sidang pada 24 Januari 1946 yang membahas mengenai masalah ketentaraan, yaitu pemerintah sependapat mengenai pentingnya kesatuan susunan ketentaraan. Kemudian, dikeluarkan maklumat mengenai perubahan nama dari Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia pada 25 Januari 1946. TRI inilah yang merupakan satu-satunya organisasi militer negara Republik Indonesia dan akan disusun atas dasar militer internasional.

Perubahan nama tersebut disambut gembira oleh seluruh anggota tentara. Mereka dapat merasakan adanya perbedaan dari nama sebelumnya. Mereka bangga karena tergabung dalam Tentara Republik Indonesia. Keinginan yang terpendam sejak lama dari hati masing-masing. Selanjutnya, dilaksanakan rangkaian rapat di bawah Menteri Pertahanan, Amir Syarifuddin. Pokok dari perundingan rapat tersebut berkisar pada usaha-usaha untuk menyempurnakan susunan Tentara Republik Indonesia hingga dapat menyamai ukuran internasional.

Berdasarkan pasal ”Tentara Republik Indonesia adalah satu-satunya organisasi militer Negara Republik Indonesia”, para hadirin rapat memiliki keinginan besar untuk mempersatukan seluruh tenaga pejuang bersenjata di dalam satu wadah. Kenyataan bahwa akan adanya berbagai laskar rakyat di samping tentara Indonesia yang resmi menjadi perhatian mereka. Permasalahannya adalah bagaimana mengoordinir seluruh tenaga pejuang tersebut di mana pengorbanan yang telah mereka lakukan pun tak sedikit. Banyak di antaranya telah menunjukkan keberanian di medan pertempuran Surabaya, Semarang, Bandung, Jakarta, Medan, Makassar, dan lainnya. Mereka lahir atas insiatif serta kesadaran rakyat dan bercita-cita yang sama dengan TRI, yaitu untuk mempertahankan kedaulatan negara. Oleh karena itu, pemerintah merencanakan akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Laskar Rakyat untuk menghimpun para pejuang agar tidak bertindak sendiri-sendiri. Selain itu, hal ini dilakukan juga agar kekuatan yang dimiliki negara menjadi lebih kongkrit lagi.

Sudirman pun ditetapkan sebagai Pimpinan Tertinggi Angkatan Laut Indonesia pada 6 Februari 1946. Diangkat pula pimpinan lain untuk mengisi struktur militer Indonesia. Dari sinilah tumbuh Angkatan Bersenjata yang dapat dibanggakan.

Saat peeresmian TRI Udara, Sudirman menyampaikan amanatnya yang ditujukan kepada segenap anggota tentara. Beliau mengawali pidatonya dengan sapaan ”Anak-anakku sekalian, anggota Tentara Darat, Laut, dan Udara.” Sapaan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan kekeluargaan, dengan demikian TNI akan merupakan satu keluarga besar dari rakyat pejuang kemerdekaan di mana diikat oleh tali persaudaraan. Dalam pidatonya, Sudirman pun mengingatkan:

”Kamu sekalian telah bersumpah berasama-sama dengan rakyat seluruhnya akan mempertahankan kedaulatan Republik kita, dengan segenap harta benda dan jiwa ragamu. Jangan sekali-kali di antara Tentara kita ada yang menyalahi janji, menjadi penghianat Nusa, Bangsa, dan Agama. Harus kamu sekalian senantiasa ingat, bahwa tiap-tiap perjuangan tentu memakan korban. Tetapi kamu sekalian telah bersumpah ikhlas mati untuk membela temanmu yang telah gugur sebagai ratna, lagi pula untuk membela Nusa, Bangsa, dan Agamamu. Sumpah wajib kamu tepati, SEKALI BERJANJI, SEKALI KITA TEPATI.

Ingat anak-anakku sekalian. Temanmu, saudara-saudaramu malahan ada pula keluargamu yang sama mati sebagai Pahlawan yang tidak dapat kita lupakan selama-lamanya. Jasa pahlawan kita telah tertulis dalam buku Sejarah Indonesia. Kamu sekalian sebagai putra Indonesia wajib turut mengisi buku sejarah itu!”

Pada akhir pidatonya ditegaskan pula:

”...kamu sekalian harus insyaf dan senantiasa ingat, bahwa TENTARA KITA BUKAN APARAT YANG MATI, TETAPI APARAT YANG HIDUP.

Akhir kata, kami amanatkan dengan tegas:

  1. Percaya kepada kekuatan diri sendiri.
  2. Teruskan perjuangan kamu.
  3. Pertahankan rumah dan pekarangan kita sekalian.
  4. Tentara kita jangan sekali-kali mengenal sifat dan perbuatan menyerah pada siapa pun juga yang akan menjajah dan menindas kita kembali.
  5. Pegang teguh disiplin tentara lahir bathin.”

 

Ayuningtyas Raachmasari, S.S., Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Jenderal Besar Sudirman.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta