by museum|| 06 Juni 2023 || || 1.488 kali
Hai sahabat museum, pernahkah kamu bermain ke Gumuk Pasir Parangtritis? Tau fenomena Gumuk Pasir Parangtritis? Gumuk Pasir Parangtritis adalah sebuah fenomena alam dari bentanglahan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gumuk Pasir ini terjadi karena bentukan alam yang berasal dari material Gunung berapi yang terbawa ke tepi pantai terkena gerusan gelombang sehingga menjadi pasir yang lembut dan halus. Pasir halus tersebut kemudian mengering dan terbawa hembusan angin sehingga terbentuklah gumuk.
Gumuk Pasir Parangtritis seharusnya hanya terbentuk di daerah kering/arid seperti di gurun pasir yang ada di wilayah Afrika dan Arab. Namun karena di Parangtritis memiliki iklim tropika basah/humid tropics maka bisa menjadi faktor terbentuknya gumuk pasir tersebut. Fenomena ini menjadikan Gumuk Pasir Parangtritis sebagai bentanglahan yang unik dan langka karena tidak semua wilayah pesisir Indonesia memiliki Gumuk Pasir. Gumuk pasir Parangtritis memiliki luas total 413 hektar yang terbagi menjadi tiga zona. Terdapat zona inti seluas 141,5 hektar, zona terbatas 95,3 hektar, dan zona penunjang 176,6 hektar.
Gumuk Pasir Parangtritis telah ditetapkan menjadi warisan geologi seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 13.K/HK.01/MEM.G/2021 tentang Penetapan Warisan Geologi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain menjadi objek wisata, Gumuk Pasir Parangtritis dijadikan sebagai laboratorium alam pada sektor pendidikan dan penelitian. Sebagai salah satu lembaga penelitian yang menunjang studi Gumuk Pasir Parangtritis, di wilayah ini didirikan Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) yang didalamnya juga terdapat sebuah museum bernama Museum Gumuk Pasir.
Museum Gumuk Pasir merupakan museum yang memiliki tema kepesisiran dan kemaritiman berbasis informasi geospasial, khususnya gumuk pasir. Museum Gumuk Pasir didirikan dengan adanya perjanjian kerjasama antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) bersama Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2001 dengan nama LGPP. Pada tahun 2015, LGPP direvitalisasi menjadi Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP). Pada tahun 2016 perjanjian kerjasama yang terjalin diperbaharui dengan memperkuat keberadaan Museum Gumuk Pasir sebagai pengelolaan dan pengembangan terkait hasil-hasil riset, pengetahuan geospasial, serta wawasan dalam bidang kepesisiran dan kemaritiman.
Museum Gumuk Pasir memiliki jumlah koleksi sebanyak 264 koleksi yang terdiri dari alat peraga, koleksi pasir, koleksi batuan dan berbagai macam koleksi menarik lainnya. Koleksi-koleksi tersebut terletak di tiga Gedung Museum Gumuk Pasir. Pengunjung museum dapat menonton video proses terjadinya gumuk pasir, melihat koleksi hologram, melihat video dalam ruang audio visual, dan mengunjungi berbagai zona interaktif seputar kepesisiran. Museum Gumuk Pasir mempunyai koleksi baru yaitu koleksi miniatur berbagai macam jenis kapal pada zona bahari yang ditambahkan pada tahun 2021. (cup)
Salam sahabat museum
Musem di hatiku
------------------------
Kontributor
A. Pratiwi (pecinta sejarah & museum)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...