KEMBALI HIDUPKAN SENI BUDAYA LOKAL KERAJINAN LOGAM DI KOTAGEDE YOGYAKARTA

by museum|| 09 Juni 2023 || || 5.219 kali

...

Kotagede merupakan salah satu kawasan di Yogyakarta yang sudah lama populer, khususnya oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Kawasan ini mulai terkenal pada abad ke-16 atau saat Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam berdiri di Kotagede. Di sana, para wisatawan masih dapat menjumpai sisa-sisa peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Selain itu, kawasan Kotagede masih dihiasi oleh bangunan-bangunan berarsitektur eropa klasik dengan perpaduan jawa kuno. Bahkan, masih dapat kita jumpai pasar tradisional yang masih aktif dengan beragam aktivitas ekonomi kreatifnya yang dikemas dalam tajuk “Living Museum” atau “museum hidup”.

Meski begitu, jauh sebelum julukan “Living Museum” disematkan pada Kotagede, kawasan ini sudah lama dikenal melalui seni budaya lokal kerajinan logam peraknya bahkan hingga ke benua Eropa khususnya negara Belanda. Saking terkenalnya, Kotagede pernah mendapatkan julukan sebagai “kota perak” di Indonesia. Kotagede sebagai pusat kerajinan logam memiliki kepentingan ekonomi terkait perkembangan industri kreatif di bidang kerajinan logam. Bahkan pemerintah Belanda pada masa penjajahan turut memberikan perhatiannya pada Kotagede dengan salah satunya membentuk sebuah lembaga yang berfungsi untuk merawat dan memasarkan produksi kerajinan logam yang ada di Kotagede.

Kotagede sudah sangat terkenal sebagai pusat kerajinan perak di Jogjakarta. Diketahui, keberadaan para pengrajin ini sudah ada sejak Kerajaan Mataram Islam berdiri. Pada jaman penjajahan Belanda, kerajinan perak dari Kotagede bahkan berkembang sangat pesat. Untuk melestarikan kebudayaan ini, pada tahun 1939 juga pernah didirikan sekolah khusus bernama Kunstambachtsschool atau Sekolah Seni Kerajinan Sedyaning Piwoelang Angesti Boedi. Namun, sayangnya sekolah ini hanya berdiri hingga tahun 1941 karena terjadinya Perang Dunia ke II.

Pasca agresi Perang Dunia ke II eksistensi kerajinan logam Kotagede kian hari kian memudar. Dewasa ini, hanya segelintir pengrajin logam di Kotagede yang masih bertahan dan mampu untuk memasarkan kerajinan-kerajinan logamnya. Di antara mereka juga sudah mulai merambah ke pasar digital untuk pemasarannya. Sayangnya semua usaha itu masih tidaklah cukup. Meski dapat dikatakan bahwa potensi dalam bidang ekonomi kreatif di Kotagede tak dapat dipungkiri, tetapi masalah yang mereka hadapi juga tak kalah banyaknya. Krisis yang ditemui dalam pasar kerajinan logam secara tidak langsung memaksa para pengrajin untuk cepat beradaptasi demi menjaga ekonomi kreatif lokal. Salah satunya adalah ketekunan para seniman untuk memadukan aspek seni lokal (seperti teknik pembuatan dan motif tradisional) dengan bentuk kerajinan yang semakin modern sesuai permintaan pasar.

Saat ini dalam 10 tahun terakhir, perkembangan kerajinan logam di Kotagede bergerak cenderung pelan tapi tetap stabil. Ditemukan juga toko-toko yang dahulu menjual kerajinan perak kini beralih fungsi menjual berbagai macam jenis sembako. Efek pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir turut memberi dampak berupa kemarau panjang bagi pelestarian kerajinan logam perak. Tentu hal ini sangat disayangkan. Meski begitu, pelestarian kerajinan lokal harus terus dilakukan mengingat potensi ekonomi dari kerajinan logam Kotagede terbilang besar. serta perak juga merupakan sebuah identitas penting yang sudah sangat melekat bagi Kotagede.

Salah satu upaya dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal kerajinan logam perak adalah dengan tetap memastikan bahwa pasar kerajinan itu ada. Pasar sebagai tempat untuk merawat serta mempromosikan hasil kerajinan logam dari para pengrajin. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah telah mengupayakan untuk membangun sebuah tempat yang nantinya akan dijadikan sebagai pusat informasi tentang potensi Kotagede. Sehingga jika ada wisatawan berkunjung ke Kotagede diharapkan bisa mendapatkan informasi yang lengkap, misalnya bertanya tentang tempat membuat kerajinan logam di kotagede dimana saja, membuat kue kembang waru dimana saja dan kegiatan ekonomi kreatif menarik lainnya yang ada di sana. Adanya ruang apresiasi ekonomi kreatif lokal diharapkan ke depan kerajinan logam tidak semakin meredup, justru di tengah laju pariwisata Jogja yang semakin meningkat, juga berdampak pada Kotagede juga.

Kerajinan perak yang di hasilkan Kotagede memiliki nilai estetik yang luar biasa. Sehingga tidak heran jika kerajinan-kerajinan koleksi tersebut sangat dicari oleh banyak orang. Saat ini masih banyak pengrajin-pengarajin perak yang bisa dijumpai di Kawasan Cagar Budaya Kotagede ini. Kerajinan-kerajinan perak ini juga menjadi salah satu koleksi yang bisa ditemukan di Museum Kotagede Intro Living Museum. Tidak hanya itu, dalam museum ini juga membahas proses pembuatan dari perak-perak tersebut hingga menjadi sebuah kerajinan yang cantik dan elok. Beberapa koleksi perak yang dihasilkan dari pengrajin perak Kotagede di tampilkan sebagai koleksi pada klaster 3 Museum Kotagede Intro Living Museum.

Keuntungan yang didapatkan jika mengunjungi dan melihat koleksi perak di Museum Kotagede Intro Living Museum ini tentunya akan menambah wawasan sejarah kita mengenai perkembangan kerajinan perak di masa lalu. Kerajianan perak Kotagede yang pernah berkembang secara pesat dan memberikan dampak besar kepada perekonomian di Kawasan Kotagede menjadi salah satu fakta menarik yang perlu kita ketahui. Selain itu juga di dalam ruang Klaster 3 Museum Kotagede Intro Living Museum ini memperlihatkan seperti apa proses pembuatan kerajianan perak yang dilakukan oleh pengrajin perak di Kotagede. Museum ini mengadakan replika alat-alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses pembuatan kerajinan perak ini. Sehingga wisatawan yang datang berkunjung di Museum Kotagede bisa melihat proses penjang yang dilewati oleh setiap kerajianan perak sebelum akhirnya menjadi sebuah kerajianan yang cantik dan elok serta memiliki nilai jual yang tinggi.

Jadi tunggu apalagi segera atur rencana perjalanan dan wisata untuk berkunjung ke Kotagede serta belajar bersama di Museum Kotagede Intro Living Museum. Museum ini terletak di jalan Tegal Gendu nomor 20, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Beroperasi dari hari Selasa sampai Jumat pukul 08.00-16.00, di hari Sabtu dan Minggu buka dari jam 08.30-20.00 serta tutup di hari senin san hari-hari besar nasional. Jadi tunggu apa lagi segera persiapkan rencanamu untuk mengunjungi wilayah Kotagede berseta mampir ke Museum Kotagede Intro Living Museum terlebih dahulu untuk mendapatkan pengetahuan awal mengenai Kawasan cagar budaya kotagede sebelum akhirnya memutuskan untuk explore Kawasan cagar budaya kotagede bersama teman-teman dan keluarga.

 

Ramdani Rachmat

Duta Museum DIY untuk Museum Kotagede

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta