Peristiwa Kembalinya Ibu Kota Yogyakarta dan Penggambarannya di Museum Monumen Yogya Kembali

by museum|| 14 Juni 2023 || || 3.450 kali

...

Pada bulan Juni 74 tahun yang lalu, atau tepatnya pada hari Rabu tanggal 29 Juni 1949 terjadi sebuah peristiwa bersejarah di Kota Yogyakarta. Peristiwa tersebut adalah peristiwa ditariknya tentara Belanda dari Yogyakarta yang sekaligus menandakan Kota Yogyakarta kembali berfungsi sebagai ibu kota negara Indonesia pada saat itu. Peristiwa ini dikenal juga sebagai peristiwa Yogya Kembali. Peristiwa Yogya Kembali dapat dikatakan merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam proses perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Untuk mengenang peristiwa bersejarah ini kemudian dibangun sebuah museum atas gagasan dari Kolonel Sugiarto dalam peringatan peristiwa Yogya Kembali pada 29 Juni 1983. Museum tersebut dinamakan Museum Monumen Yogya Kembali atau juga dikenal dengan Monjali yang masih beroperasi hingga sekarang.

Peristiwa Yogya Kembali sendiri dapat terjadi berkat hasil dari kesepakatan yang muncul setelah dilaksanakan sebuah perundingan. Perundingan tersebut adalah perjanjian Roem Royen yang dimulai pada hari Minggu tanggal 17 April 1949 dan ditandatangani pada hari Sabtu tanggal 7 Mei 1949. Selama pelaksanaannya, perjanjian ini berlokasi di Hotel Des Indes, Jakarta. Perjanjian Roem Royen ini merupakan perjanjian antara delegasi negara Republik Indonesia dan delegasi kerajaan Belanda atas desakan dari organisasi internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. Desakan PBB ini dapat muncul setelah keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang membuka mata dunia internasional atas eksistensi negara Indonesia dan memperkuat upaya perjuangan diplomasi Indonesia di luar negeri. Dunia internasional kemudian mengecam perbuatan Belanda dan melalui PBB mendesak untuk segera dilaksanakan sebuah perjanjian antara delegasi dari kedua negara. Penamaan perjanjian Roem Royen sendiri berasal dari gabungan nama antara kedua pemimpin delegasi kedua negara yaitu Muhammad Roem dari delegasi negara Republik Indonesia dan Herman Van Roijen dari delegasi Kerajaan Belanda.

Dari hasil perjanjian tersebut, Belanda harus menarik mundur semua pasukannya dari wilayah Kota Yogyakarta dan keamanan kota diserahkan kepada pihak kepolisian Negara Republik Indonesia. Momen ditarik mundurnya tentara Belanda ini tergambar dalam salah satu diorama koleksi dari Museum Monumen Yogya Kembali. Diorama tersebut menggambarkan situasi Kota Yogyakarta ketika Belanda menarik mundur pasukannya kepada pengunjung, seolah pengunjung masuk ke lorong waktu untuk kembali ke masa lalu dan melihat langsung momen tersebut. Dalam diorama tersebut tampak Sri Sultan Hamengku Buwono IX didampingi oleh beberapa tokoh penting seperti wakil kepala kepolisian negara Soemarto, KRT. Honggowongso, Letnan Kolonel Soeharto, dan Mayor Sardjono sedang berhadapan dengan anggota UNCI (United Nations Commission for Indonesia) di sekitar area Hotel Tugu dan Jalan Malioboro. Selain penggambaran melalui diorama, juga terdapat 3 buah relief di lantai 2 Museum Monjali yang menggambarkan kondisi Kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Relief pertama menggambarkan ketika terjadi penarikan mundur tentara Belanda dari Kota Yogyakarta, relief kedua menggambarkan kondisi ketika para TNI beserta gerilyawan Kembali masuk ke Kota Yogyakarta, dan relief ketiga menggambarkan pasukan kepolisian dan polisi tentara juga masuk ke Kota Yogyakarta.

Setelah peristiwa ditarik mundurnya tentara Belanda dari Kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949, para tokoh besar nasional berangsur-angsur mulai kembali ke Ibu Kota Yogyakarta. Pada tanggal 6 Juli 1949 Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan para tokoh lainnya mendarat di lapangan terbang Maguwo Yogyakarta setelah mengalami pengasingan oleh pihak Belanda. Pada saat itu rombongan petinggi negara yang dipimpin oleh Presiden Soekarno dijemput oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX setibanya di lapangan terbang Maguwo. Kembalinya para petinggi negara setelah pengasingan ini menandakan kembali berjalannya pemerintahan di Ibu Kota Yogyakarta dan Indonesia telah sepenuhnya berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari tangan Belanda.

 

Oleh: Muhammad Dwikifigo Nugroho, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Yogya Kembali.

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta