OUTING SCHOOL; SD NEGERI JUMENENG MENGENAL PAHLAWAN REVOLUSI DARI DEKAT

Bermain dan belajar tidak melulu disekolah, namun adakalanya untuk dapat beraktivitas diluar lingkungan sekolah. Berbagai inovasi dalam metode pengajaran dikembangkan untuk membentuk suatu metode pengajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Salah satu metode pengajaran tersebut adalah outing class. Dimana, metode pengajaran outing class akan memberikan manfaat di antaranya, menambah pengetahuan dan kecintaan peserta didik terhadap lingkungan sekitar, mengurangi kejenuhan dalam belajar, merangsang kreativitas, meningkatkan motivasi belajar, dan sebagainya.

Masih dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni lalu, seperti halnya dengan SD Negeri Jumeneng, Mlati yang melaksanakan outing class-nya untuk kunjungan ke Museum Monumen Pahlawan Pancasila, Kentungan pada hari Selasa, 20 Juni 2023. Tentu saja, kegiatan positif ini salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air, serta menambah wawasan sejarah kepada peserta didik.

Rombongan siswa-siswi SD Negeri Jumeneng tiba di Museum Monumen Pahlawan Pancasila sekitar pukul 10.00 WIB dan terdengar lagu-lagu Nasional dilantunkan. Semua peserta didik dan para guru pendamping memasuki area Joglo museum yaitu yang terdapat ‘Lubang Buaya versi Kentungan atau Lubang Kentungan’ yang merupakan saksi sejarah keganasan PKI di wilayah Yogyakarta, tepatnya di Kentungan ini. Rombongan pun disambut dan dipandu oleh Bapak Medi, selaku staf Museum Monumen Pahlawan Pancasila untuk menelusuri setiap sisi sudut bangunan disana. Ada juga, Dumus Amel selaku Duta Museum DIY untuk Museum Monumen Pahlawan Pancasila turut mendampingi dan memberikan informasi apabila ada peserta didik yang bingung dan ingin bertanya. Seperti halnya salah satu pertanyaan yang terlontar dari salah satu siswa, “apakah gambar (relief) yang menggambarkan kendaraan Tank itu sama halnya yang terlihat nyata fisiknya dan terpampang pada halaman museum ?”, tentu saja langsung di jawab oleh Dumus Amel, “Betul! Gambar relief ini merupakan gambaran cerita pendek atas peristiwa keganasan PKI yang terjadi di tanah Yogyakarta. Dan kendaraan Tank tersebut adalah kendaraan yang membawa peti jenazah dari ke-dua Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta ini menuju Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara, yaitu Brigadir Jenderal Katamso dan Kolonel Sugiyono, sembari menunjuk 2 patung gagah yang menggambarkan sosok 2 pahlawan tersebut” jawabnya.

Selanjutnya setelah menyimak penjelasan dari Bapak Medi di area Joglo, siswa-siswi pun diajak untuk berkeliling dari melihat gambaran relief pada dinding museum dan dilanjut menuju ruang koleksi. Disana peserta dikenalkan sosok dari sembilan Pahlawan Revolusi di Indonesia, kemudian melihat foto dokumentasi penemuan dua jenazah pahlawan saat itu, dan melihat koleksi dari seragam ke-dua pahlawan.

Tak terasa sudah enam puluh menit lamanya belajar mengenal Museum Monumen Pahlawan Pancasila. Para rombongan peserta didik SD Negeri Jumeneng pun bersiap untuk berpindah lokasi melanjutkan agenda lainnya. Dengan antusias, kami semua melakukan sesi foto bersama dari area monumen hingga di depan koleksi kendaraan Tank yang terpampang sangat kokoh juga disukai anak-anak.

Kegiatan seperti ini tentu sangat baik untuk mengenalkan sejarah sejak dini, apalagi langsung memperlihatkan bukti sejarah dengan mengunjungi tempat dari lokasi terdekat di lingkungan sekitar. Jangan sekali-kali melupakan sejarah!

Salam Sahabat Museum, Museum di Hatiku!

(Ade Amalia, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Pahlawan Pancasila)