Pahlawan Perempuan Ibu Ruswo

by museum|| 26 Juni 2023 || || 1.360 kali

...

Ibu Ruswo atau yang bernama asli Khusna merupakan pahlawan perempuan dari Yogyakarta. Lahir pada tahun 1905 di Yogyakarta. Ruswo Prawiroseno merupakan nama suaminya, sehingga lazim di Jawa dipanggil dengan nama suami. Berperan sebagai pengendali pasokan logistik bagi para pejuang bersama dengan kaum ibu-ibu bahkan menjadi kurir rahasia. Dikalangan anak muda, mungkin namanya tidak terlalu dikenal, namun perannya selama masa perjuangan sangat berpengaruh bagi prajurit.

Ibu Ruswo memiliki kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung. Beliau tidak menamatkan pendidikannya, hanya sampai kelas 2. Namun, ibu Ruswo memiliki pemikiran yang maju dan aktif menyuarakan hak perempuan. Beliau aktif dalam Perkumpulan Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan Anak (P4A). Selain itu aktif dalam Kepanduan. Ibu Ruswo memiliki kemampuan yang baik dalam menyiapkan logistik. Beliau pernah bertugas mengurus bagian logistik saat kegiatan Jambore/Perkino tahun 1941. Pada zaman Jepang, Bu Ruswo bergabung dengan Badan Pembantu Prajurit Indonesia (BPPI).

Sebagai Kurir

Selama masa perang Gerilya  berbagai peran dilakukan Ibu Ruswo bersama Pak Ruswo. Mereka berdua aktif sebagai kurir penyampai pesan baik tulisan maupun kurir lisan. Bagaimana taktiknya? Saat bertugas surat-surat penting disimpan di dalak stang sepeda yang ditutup pegangan sepeda. Sungguh cerdik dan tangkasnya beliau karena berani keluar wilayanh dan berpapasan dengan tentara Belanda secara langsung. Namun, jiwa dan raganya ikut berjuang.

Berperan sebagai Koordinator Logistik

Selain menjadi kurir, bu Ruswo melakukan peran penting yaitu mengkoordinir dapur umum. Bersama dengan ibu-ibu lain di kota menyiapkan logistik prajurit. Logistik hal penting yang dalam penyiapannya penuh resiko saat itu. Tugas logistik tidak hanya menyiapkan bahan makanan, lebih dari itu mulai dari mencari bahan, memasak dan mengatur distribusi logistik ke semua prajurit. Sangat beresiko dan menantang karena situasi perang saat itu. Peran ibu Ruswo saat itu harus memastikan logistik yang ada sampai kepada prajurit yang di luar daerah seperti Magelang, Ambarawa bahkan hingga Semarang.

 

 

Meski bu Ruswo dikenal sebagai pahlawan dalam bidang penyiapan pasokan makanan pada prajurit. Nyatanya beliau lebih berperan dalam berbagai hal diantaranya adalah pernah bergabung dengan Komite Pembela Buruh Perempuan Indonesia yang mana memiliki fokus pada pembelaan terhadap hak-hak perempuan lain. Saat itu belum banyak tokoh yang peduli akan isu-isu perempuan. Namun, pada zamannya tokoh perempuan bernama Ibu Ruswo memiliki kepedulian itu.

Bu Ruswo memiliki pemikiran dan aktivitas yang aktif membela hak-hak perempuan. Namun, publik lebih mengenal Bu Ruswo sebagai pahlawan logistik. Ibu Ruswo, sebagaimana dikutip dari Historia mengatakan bahwa perdagangan perempuan merupakan penyakit dunia yang sudah ada sejak dulu kala dari timur maupun sampai barat. Suatu penyakit yang merajalela di setiap sudut hubungan manusia, dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi, di kalangan kulit putih dan berwarna.

Penghargaan

Keberhasilan pemenuhan logistik prajurit Yogyakarta, Magelang, Ambarawa hingga Semarang terpenuhi dengan baik akhirnya Ibu Ruswo mendapat piagam penghargaan dari Panglima Divisi III yang memberikan padanya saat Apel Besar di Magelang pada 25 Mei 1947. Setelah penghargaan itu, Ibu Ruswo dianugerahi Bintang Gerilya oleh Pemerintah Republik Indonesia. Saat itu diberikan oleh Presiden Soekarno di Kraton Yogyakarta. Penghargaan juga diberikan kepada Sri Sultan Hamenvku Buwono IX, dan Jenderal Sudirman yang diwakili oleh ibundanya.

Koleksi Museum TNI AD

Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama memiliki koleksi mengenai Dapur Umum saat perjuangan. Koleksi dilengkapi dengan AR yang dapat dimainkan sebagai games. Selain itu terdapat lesung untuk membuat padi menjadi beras, alat-alat dari kayu seperti sutil, irus, alat-alat masak dari gerabah seperti keren atau tungku serta peralatan lainnya. Di museum juga terdapat pengambaran suasana saat itu.

Nama Ibu Ruswo sebagai Nama Jalan

Nama jalan yang sebelumnya Dwikora menjadi Jalan Ibu Ruswo. Berkat usulan keluarga eks Resimen 22 Wehrkreise III nama jalan di timur Alun-Alun hingga ke arah Jalan Brigjend Katamso diubah namanya. Perubahan nama jalan melalui surat penetapan Wali Kota Madya pada tahun 1981. Jalan ini mengenang perjuangan para pejuang, ibu-ibu pejuang dan perempuan-perempuan pejuang yang rela berkorban untuk bangsa dan negara.

 

Penulis: Kuni Qurota (Duta Museum TNI AD 2022)

 

 

 

 

 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta