Boneka kesenian Nini Thowong milik Museum Tani Jawa Indonesia, memiliki kesan mistis!

by museum|| 03 Juli 2023 || || 935 kali

...

Di Museum Tani Jawa Indonesia memiliki banyak koleksi alat pertanian, peternakan tradisional, dapur tradisional, terdapat juga boneka kesenian tradisional. Museum Tani Jawa Indonesia memiliki koleksi kesenian tradisional berupa boneka Nini Thowong dan memedi manuk/memedi sawah. Pada awal kemunculannya Nini Thowong merupakan permainan anak-anak di bulan purnama. Nini Thowong juga kerap digunakan untuk suatu upacara memanggil hujan, pengobatan, pesugihan, atau mencari barang yang hilang. Nini Thowong terdiri dari dua kata, Nini dan Thowong. Nini dalam bahasa Jawa memiliki arti nenek, dan Thowong dapat diartikan kosong.

Nini Thowong merupakan sebuah kesenian khas asal dari Kabupaten Bantul, untuk daerah asalnya sendiri pun belum diketahui pastinya, karena di beberapa kalurahan hingga kapanewon masih banyak yang memainkan boneka ini. Nini Thowong ini, berbentuk boneka yang tersusun dari tempurung kelapa, kerangka bambu dan diberi pakaian seperti orang. Kesenian ini syarat dengan unsur seni. Nini Thowong adalah seorang perempuan yang sudah tua (roh alus) dan menempati tempat boneka yang masih kosong. Benda ini kemudian digunakan untuk memanggil roh halus agar mau menempatinya. Roh yang biasanya memasuki boneka Nini Thowong adalah roh perempuan yang dipercaya juga tinggal di dusun setempat, baik itu roh baik atau roh jahat.

Secara semiotik, Nini Thowong merupakan media penyampaian pesan keagamaan lewat lagu-lagu yang dinyanyikan. Biasanya ada beberapa lagu yang dinyanyikan yaitu salah satunya lagu Ilir-ilir sebagai pengiring permainan. Pada zaman dahulu, umumnya permainan Nini Thowong hanya diiringi lagu dan tepuk tangan. Melalui fisik boneka Nini Thowong, antara lain bermakna bahwa dalam diri manusia terdapat sifat baik yang dilambangkan dengan warna putih dan buruk dengan warna hitam. Melalui sesaji antara lain bermakna adanya cita-cita luhur, untuk membangun bangsa dan negara.

 

 

Konon katanya, Nini Thowong ini gabungan dari tradisi dan mistis karena boneka ini dimasuki oleh roh halus, sehingga membuat Nini Thowong bisa menari-nari dengan dipegangi oleh orang yang memainkannya. Nini thowong diyakini sebagai permainan dengan tujuan meminta keselamatan. Hal lain juga menjadi mitos dapat menyembuhkan penyakit. Nini Thowong memang tidak dapat berbicara, namun bisa menggunakan bahasa tubuh, seperti hanya mengangguk dan menggeleng-geleng. Tanda tersebut mempunyai makna bahwa menggeleng-geleng berarti “tidak” dan mengangguk berarti “iya”. Nini Thowong memang permainan yang bersifat mistis yang masih bisa bertahan. Sedangkan permainan sejenis di daerah lain yang masih dikenal antara lain Nini Edhok, Nini Dhiwut, Cowongan, Jelangkung. Nini Thowong dipandang sebagai kesenian yang penuh dengan hal-hal yang keramat (wingit).

Pertunjukan Nini Thowong biasanya dimainkan oleh ibu-ibu yang memegang boneka yang dipimpin oleh pawang. Boneka Nini Thowong dapat bergeleng-geleng, mengangguk, meloncat-loncat, berputar, dan kedua tangannya melambai-lambai.

Pementasan kesenian Nini Thowong ini juga melakukan praktik ritual dengan membuat sesaji sebagai perwakilan atas keinginan mereka. Tujuan pemberian sesaji itu adalah bentuk dari persembahan kepada para mahkluk roh halus yang bersemayam di suatu tempat, misalnya di kuburan. Persembahan sesaji berupa pisang raja dua sisir yang menyimbolkan agar cita-cita kita senantiasa luhur, atau bunga setanam yang berarti bahwa manusia dalam kehidupan di dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan alam.

Sementara, penonton dalam pertunjukan Nini Thowong, harus menjaga sopan santun, baik dalam tindakan dan ucapan. Karena dipercaya jika ada penonton yang mengeluh, maka Nini Thowong akan marah dan membenturkan badannya ke penonton tersebut. Anak-anak kecil yang menonton biasanya akan beringsut agak menjauh. Seorang lelaki bersurjan akan menyalakan lilin dan juga hio. Entah apa yang diucapkan, namun boneka Nini Thowong ini menjadi lebih "jinak".

Sebagian masyarakat sekitar Museum Tani Jawa Indonesia, di desa Candran dan sekitarnya masih tetap memahami dan meyakini mitos yang terdapat pada kesenian Nini Thowong ini, sebagai media untuk mencarikan obat untuk orang sakit, kesejahteraan dan rezeki masyarakat meningkat. Sehingga kesenian ini masih ditradisikan oleh masyarakatnya sampai sekarang ini.

 

MIRNA RADILA (DUTA MUSEUM DIY 2022 UNTUK MUSEUM TANI JAWA INDONESIA)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta