by museum|| 04 Juli 2023 || || 44.404 kali
Sejak awal peradaban manusia, air laut telah memainkan peran penting dalam keberlangsungan hidup dan perkembangan kita sebagai makhluk hidup. Namun, banyak orang tidak menyadari proses kimia dan biologis yang begitu rumit sehingga menyebabkan air laut memiliki rasa asin. Air laut memiliki rasa asin didapatkan dari proses alami yang kompleks dengan melibatkan berbagai faktor termasuk curah hujan, aliran air tawar, penguapan, dan proses geologi. Kandungan garam dalam air laut berasal dari mineral yang terkikis dari perairan dan bahan organic yang terurai dari makhluk laut.
Alasan lain mengapa air laut asin adalah erosi batuan dan mineral di permukaan bumi. Batu akan mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh hujan, paparan sinar matahari, dan kekuatan lingkungan lainnya sehingga meninggalkan mineral dan garam. Garam dan mineral ini kemudian diangkut ke sungai yang akhirnya bermuara ke laut sehingga menyebabkan bertambahnya kandungan garam dalam air laut. Selain itu sebab lain air laut memiliki rasa asin yaitu karena reaksi kimia yang terjadi di dasar laut. Gas dan mineral panas yang meluap dari bawah kerak bumi melepaskan lebih banyak garam ke lautan. Air laut juga mengandung gas terlarut seperti karbondioksida dan metana yang dilepaskan dari lubang hidrotermal di dasar laut. Begitu juga dengan gunung berapi yang berada di bawah laut serta lubang hidrotermal dapat melepaskan garam ke laut.
Setiap lautan memiliki tingkat keasinan yang berbeda. Kandungan garam air laut sangat penting bagi kesehatan ekosistem laut. Banyak spesies ikan dan organisme yang beradaptasi untuk bertahan hidup pada tingkat salinitas tertentu, dan perubahan kandungan garam dapat berdampak signifikan pada kelangsungan hidup mereka. Salinitas merujuk pada jumlah garam dalam air. Tingkat salinitas yang lebih tinggi akan menghasilkan air laut yang lebih asin. Faktor yang mempengaruhi salinitas air yaitu suhu, kedalaman air, dan lokasi. Salinitas air laut rata-rata adalah sekitar 35 bagian per seribu (ppt), yang berarti air laut mengandung sekitar 35 gram garam untuk setiap seribu gram air. Tetapi di daerah muara atau estuari salinitas air bisa jauh lebih rendah. (Maghfirah, 2018)
Salinitas atau tingkat keasinan air laut yang tinggi dapat memiliki dampak yang merugikan bagi lingkungan dan manusia. Beberapa dampak tersebut yakni:
Salinitas yang tinggi dapat merusak ekosistem laut, mengganggu keseimbangan biologis, dan mengancam keberlangsungan hidup berbagai spesies seperti ikan dan karang.
Salinitas yang tinggi dapat disebabkan oleh limbah dan bahan kimia berbahaya yang dibuang ke laut. Selain memperburuk keadaan lingkungan laut, ini juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia jika ikan atau makanan laut yang terpapar asin dari limbah bahkan bahan kimia dikonsumsi.
Salinitas dapat mempengaruhi kesehatan ikan dan mengurangi hasil tangkapan nelayan. Sebagai industri yang penting bagi perekonomian, hal ini dapat berdampak besar pada pendapatan dan penghidupan nelayan serta industri pariwisata yang bergantung pada keindahan alam laut.
Air laut yang asin sulit diminum atau digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Tingkat keasinan yang tinggi dapat mengurangi ketersediaan air tawar bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perairan laut.
Meskipun air laut asin, ia memainkan peran penting dalam ekosistem kita. Garam dalam air laut memengaruhi suhu, kepadatan, dan sirkulasi samudra yang pada akhirnya juga memengaruhi iklim kita. Memahami kandungan garam air laut sangat penting bagi para ilmuwan yang mempelajari oseanografi, biologi, kelautan, dan bidang kelautan lainnya. Meskipun kita mungkin tidak selalu memilikinya, rasa air laut merupakan komponen penting dari sistem alam dunia kita.
Alfiy Nurrafi (Duta Museum DIY untuk Museum Air “Water for Life)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...