Pameran Abhinaya Karya 2023 Menghadirkan Sosok Kartini Perempuan Pemikir Revolusioner, Perintis Feminisme dan Nasionalisme

by museum|| 11 Juli 2023 || || 254 kali

...

Museum Sonobudoyo mengadakan Pameran Abhinaya Karya 2023, Kamala Padma, Laga dalam Hening Pijar dalam Petang. Pameran ini mengangkat sosok Ibu dalam ragam rupa kisahnya yang terkadang penuh dengan ketidaksempurnaan. Pameran ini menghadirkan salah satu koleksi yang menggambarkan Wanita inspiratif dan pencetus emansipasi yaitu Kartini. Dalam masyarakat Kartini seolah hanya hidup dari kenang-kenangan masa lampau serta impian-impiannya mengenai hari depan yang gemilang. Sedang kenyataan hidup yang dihadapinya hanya penuh duka dalam kesunyian yang menekan. Dalam pada itu ia terus memikirkan dan dengan penuh belas kasihan ikut merasakan penderitaan-penderitaan yang ia lihat di dunia Wanita. Berkat pengalaman-pengalamannya sendiri serta perasaannya yang halus ia dapat menyelami apa yang dirasakan oleh orang-orang lain, sehingga hampir tidak ada waktu untuk terlalu memikirkan nasibnya sendiri.

Selama masa pingitan Kartini terpaksa berada ditengah-tengah orang dewasa. Dengan demikian maka alam serta cara berpikirnya sudah meninggalkan dunia anak-anak. Meskipun masih gadis remaja, ia terus memperdalam pengetahuannya mengenai Nasib Wanita. Ia merasakan kesewenang-wenangan dari kaum pria itu sebagai penghinaan yang kasar dan tidak sopan terhadap seluruh kaumnya, yang tidak dapat diterima. Lamunan Kartini melambung terus, dan ia merasa mungkinkah dengan pendidikannya memang ditakdirkan menjadi Wanita pertama yang dibuka matanya sehingga mengalami dunia gelap disini tetapi juga dapat melihat alam terang disana, dan justru karena itu sekarang menderita demikian pedihnya dalam keadaan tak berdaya.

Sehingga ia bertekad untuk maju seperti orang Belanda dan belajar sebanyak-banyaknya dari kekayaan pengetahuan dunia Barat, serta berpikir secara modern. Dari kakaknya Kartono ia selalu mendapat buku-buku mengenai masalah-masalah dunia modern, mengenai emansipasi, Revolusi Perancis dan buku-buku sastra dari penulis-penulis kenamaan dan lain-lain, yang semua dapat mengantarkan Kartini kepada sekedar pengertian mengenai soal-soal sosial politis. Ayahnya yang seakan-akan dapat membaca dalam jiwanya, dan tahu sampai sejauh mana kemampuan puterinya untuk mengambil manfaat dari bacaannya, memberikan kepada anak belasan tahun itu untuk mengimbangi pengaruh kepustakaan Barat. Berkat kebijaksanaan Ayahnya, Kartini seumur hidup tetap berpijak kepada kebudayaan bangsanya sendiri.

Sejak kecil Kartini memang sudah sangat suka membacaa. Bacaan bagi Kartini merupakan terbukanya dunia baru yang kaya raya, alam yang lain, penuh keramaian, keajaiban, barang-barang baru, yang semuanya sangat berlainan dari hidupnya sehari-hari. Namun hanya buku-buku yang isinya kasar dan menyinggung perasaannya disingkirkan. Sudah tentu tidak semua yang dibacanya dapat dimengerti dengan segera. Sebab banyak sekali yang dibacanya itu buku-buku yang sangat sulit, yang sebetulnya masih terlalu tinggi bagi seorang gadis berusia belasan tahun. Kata-kata yang tidak dapat dimengerti, dicatatnya, untuk kemudian ditanyaakan artinya kepada Kakak Kartono, dan selalu dijawab dengan senang hati untuk membantu adiknya. Kartini membaca tidak asal membaca, setiap buku, selesai dibaca, selalu dinilai dengan serius, dikritiknya dengan cermat dan berani.

Kartini memilih bacaan-bacaan kebudayaan yang terkenal sehingga menunjukkan betapa cerdas otaknya dan tinggi inteligensi anak yang baru belasan tahun usianya. Rupanya paksaan hidup terasing dari dunia luar itu membuat jiwa Kartini tumbuh cepat dan berbakat. Tentunya pertumbuhan itu masih didorong oleh tekad yang keras untuk mencapai suatu tujuan. Kartini juga cukup cerdas untuk mengetahui batas-batas kemampuannya sendiri dalam berpikir dan membuat rencana. Sehingga yang terpenting baginya adalah harus lebih banyak belajar, bersedia mengurangi waktu untuk tidur dan makan.

Kartini terus berjuang sekuat tenaga seperti Wanita India, Pandita Ramabai, yang telah menyelami samudera kesulitan, sebelum sampai kepada tujuannya. Dengan tekad itu Kartini mempertebal kepercayaan pada diri sendiri, sebab ia yakin bahwa seorang diri melawan arus kekuatan adat feudal akan mengalami rintangan-rintangan yang hebat. Jauh sebelumnya ia telah sadar akan itu, seperti terbukti dalam suratnya kepada Ny. Ovink-Soer pada tahun 1900. Demikianlah sejak permulaan hidup di dalam sangkar emasnya Kartini tanpa menyadari sendiri, telah mendidik diri sendiri dan mengalami “renaissance” jiwa, lahir sebagai Pemikir dan Pejuang Revolusioner.

Duta Museum DIY

Susanna Stella

 

 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta