MPLS dengan Berkunjung ke Museum Mengenakan Pakaian Adat

by museum|| 20 Juli 2023 || || 253 kali

...

Kamis Pahing bulan ini yang jatuh pada tanggal 20 Juli 2023 merupakan hari yang spesial untuk siswa-siswi SD Negeri Margoyasan Yogyakarta. Memasuki tahun ajaran baru, siswa-siswi SD Negeri Margoyasan berbondong-bondong mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Kunjungan dilaksanakan pada pagi hingga siang hari dengan dibagi menjadi dua gelombang. Kunjungan pertama merupakan siswa kelas 1, 2, dan 3 serta guru pendamping dengan total 74 orang. Gelombang kedua merupakan siswa kelas 4, 5, dan 6 serta guru pendamping dengan total 80 orang.

Uniknya pada kunjungan kali ini, para siswa dan guru mengenakan baju adat karena kunjungan dilaksanakan pada Kamis Pahing. Kamis Pahing menjadi momentum yang tidak boleh dilupakan bagi warga D. I. Yogyakarta. Warga Jogja memang diwajibkan memakai baju adat setiap Kamis Pahing. Aturan ini melekat bagi kalangan pegawai di instansi pemerintahan dan juga pendidikan tak terkecuali SD N Margoyasan. Hal ini untuk memperingati Kamis Pahing sebagai hari atau weton berdirinya Kraton Jogja, yakni semenjak perpindahannya dari Pesanggrahan Ambarketawang menuju lokasi Kraton Jogja saat ini.

 

 

Guru kelas 5 SD N Margoyasan, Novi, mengatakan bahwa MPLS hari ini merupakan hari ketiga di mana tujuannya mengenalkan lingkungan sekitar sekolah. Novi pun ikut mendampingi dan mengoordinasi para siswa bersama guru lainnya dan mahasiswa PPL dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Seperti biasanya, para siswa berkumpul di aula terlebih dahulu dan disambut oleh staf sekaligus pemandu museum mewakili Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman. Selain penyambutan, pemandu juga menjelaskan tentang sejarah berdirinya gedung yang kini menjadi Museum Jenderal Besar Sudirman. Para murid pun antusias hingga ada siswa yang menampilkan lagu Halo, Halo, Bandung di depan siswa-siswi lainnya.

Setelah itu, rombongan dibagi lagi menjadi dua. Rombongan pertama memulai tour museumnya dari gedung utama, sedangkan rombongan kedua memulai tour museum dari Ruang Sekretariat. Para siswa cukup antusias dalam memperhatikan penjelasan pemandu.

Salah satu koleksi yang menarik perhatian para siswa adalah duplikat senjata yang digunakan oleh Jenderal Sudirman. Koleksi tersebut adalah duplikat keris yang selalu dibawa Panglima Besar Jenderal Sudirman pada waktu memimpin perang gerilya. Keris yang asli masih tersimpan di rumah keluarga Jenderal Sudirman. Selain itu, teradpat pula cundrik yang selalu dibawa Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam Perang Kemerdekaan II di mana peristiwa tersebut jatuh pada tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 10 Juli 1949.

Setelah selesai mengelilingi museum dan memperhatikan semua penjelasan pemandu mengenai koleksi museum, para siswa pun berbaris dan kembali ke sekolahnya. Mereka kembali ke sekolah dipandu oleh guru-gurunya.

Ayuningtyas Rachmasari, S.S., Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Jenderal Besar Sudirman.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta