Perjuangan Jenderal Sudirman Mempersatukan Tentara dengan Kekeluargaan

by museum|| 20 Juli 2023 || || 259 kali

...

Peran Sudirman dalam menyempurnakan koordinasi antara Pucuk Pimpinan Tentara dengan Laskar-laskar pada tahun 1946 cukup penting. Kala Sudirman saat itu menjabat sebagai Panglima Besar Tentara Rakyat Indonesia, beliau mengangkat tujuh orang tokoh kelaskaran untuk menduduki jabatan Dewan Penasehat Pucuk Pimpinan Tentara. Di antara mereka terdapat nama-nama seperti Sayuti Melik dari Dewan Perjuangan Jawa Tengah, Triwan dari Dewan Perjuangan Jawa Barat, dan Sutomo dari Pusat BPRI.

Persatuan antara tenaga-tenaga pejuang bersenjata selalu ditekankan pada setiap kesempatan. Tiba pada saat Sudirman tiba di Mojokerto, pada akhir bulan April pun dirinya menegaskan, ”Saya merasa kuat dengan persatuan yang erat antara tentara dengan Pamongpraja dan badan-badan baik garis depan maupun di garis belakang. Hendaknya hubungan yang sebaik ini terus dipelihara sebaik-baiknya, karena persatuanlah syarat mutlak untuk mengatasi segala kesukaran.”

Hal senada juga disampaikan kepada para pejuang Jawa Barat. Kala itu di Tasikmalaya pun diperingatkan, ”Kami belum puas melihat koordinasi di Jawa Barat ini sebelum kami melihat satu koordinasi yang baik untuk berusaha merebut Jawa Barat dengan amalan yang senyata-nyatanya.” Pada akhir amanatnya tersebut, Sudirman dengan tegas memerintahkan, ”Jawa Barat harus direbut kembali.”

Segala kegiatan yang berkaitan dengan perjuangan tak lepas dari perhatian Sudirman. Di Jawa Barat itu beliau mengunjungi sebuah pabrik tekstil yang dapat menghasilkan 3.000 meter dalam sehari. Ia pun menyampaikan pesan kepada para prajurit yang sedang dirawat di rumah sakit militer.

”Tenanglah wahai anak-anakku dan besarkanlah hatimu. Kawan-kawanmu yang menyusul jejakmu hendak menuntut bela, sudah banyak sekali,”

Para pejuang yang diberinya kata-kata yang menggetarkan hati itu merupakan pejuang yang terluka dalam Palagan Bandung. Dengan caranya yang khas, Sudirman mendorong semangat juang rakyat setempat. Pejabat yang sering mendampinginya dan orang-orang yang pernah menyaksikan dialognya dengan masyarakat mengungkapkan bahwa kepandaian berpidato Sudirman tak kalah dengan kepandaian Bung Karno yang terkenal sebagai orator besar. Perbedaannya terletak pada gaya retorik khas Bung Karno, sedangkan Sudirman tidak.

Cukup banyak kesan yang ditinggalkan Sudirman maupun apa yang diperolehnya. Perasaannya terpaku pada betapa beratnya kehidupan yang harus ditempuh bangsa Indonesia untuk mempertahankan satu-satunya hak milik nasional paling berharga, yaitu Kemerdekaan dan Kedaulatan. Kendati demikian, Sudirman senantiasa mengingatkan kepada rakyatnya bahwa mereka harus tetap mempertahankan diri dalam kesulitan yang harus dihadapi.

Pernah pula Sudirman didesas-desuskan akan merebut kekuasaan pemerintah dan menduduki jabatan Kepala Negara. Tentunya ia membantah keras desas-desus tersebut.

”Saya tidak akan berusahan ke jurusan itu! Bahkan saya akan menolak, apabila kursi Presiden disodorkan kepada saya!” kata Pak Dirman dengan tegas.

Nama dan jabatan Sudirman pun sering dipergunakan orang tanpa sepengetahuannya. Oleh karena itu, Balai Penerangan Markas Tertinggi (MT) Tentara mengumumkan:

”Untuk menjaga keselamatan perjuangan bersama, berhubung sering kali nama Panglima Besar dipakai dalam surat-surat kawat, maka dewasa ini diumumkan kepada khalayak ramai, bahwa surat-surat kawat dari Panglima Besar kepada pihak bukan tentara yang melalui kantor pos umum, tidak sah.”

Cukup banyak lika-liku yang dialami oleh Sudirman dalam mempersatukan para tentara. Kekonsistenan dan perjuangan yang militan pun terus dilakukannya untuk bangsa Indonesia. Hendaknya generasi muda juga memahami detail-detail perjuangan seperti ini untuk dijadikan teladan dalam mengharumkan nama Indonesia. Pemahaman ini pun dapat diperoleh melalui literatur-literatur maupun pengalaman dan informasi saat mengunjungi Museum Jenderal Besar Sudirman.

Ayuningtyas Rachmasari, S.S., Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Jenderal Besar Sudirman.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta