by museum|| 26 Juli 2023 || || 397 kali
Pada hari Kamis tanggal 6 Juli 2023, Museum Monumen Yogya Kembali genap berusia 34 tahun. Museum Monumen Yogya Kembali sendiri mulai dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dan diresmikan pada tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden Soeharto. Museum ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan edukasi sejarah kepada generasi penerus bangsa, khususnya seputar peristiwa Yogya Kembali, yaitu peristiwa bersejarah ketika tentara kolonial Belanda ditarik dari Yogyakarta, sekaligus menandakan bahwa Yogyakarta kembali berfungsi menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia pada tanggal 29 Juni 1949.
Untuk memperingati bertambahnya usia Museum Monumen Yogya Kembali yang genap berusia 34 tahun, para karyawan dan karyawati museum beserta para anak magang telah melaksanakan upacara bendera pada hari Kamis tanggal 6 Juli 2023 lalu. Upacara bendera berlangsung dengan khidmat. Kemudian pada keesokan harinya dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke makam para pahlawan yang ada di sekitar wilayah Yogyakarta. Selain itu, Badan Pengelola Museum Monumen Yogya Kembali juga telah mempersiapkan berbagai persembahan spesial untuk Museum Monumen Yogya Kembali dan masyarakat umum yang diakhiri pada acara puncak peringatan HUT ke-34 Museum Monumen Yogya Kembali yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 22 Juli 2023. Selain acara peringatan HUT Museum Monumen Yogya Kembali, kesempatan itu juga sekaligus menjadi seremonial pembukaan pameran Pameran Seni Anak, Children Art Festival, dengan mengusung tema “Splash Express Yourself Explore Possibility”. Pameran tersebut berlangsung mulai dari tanggal 22 —29 Juli 2023 dan bertempat di lantai 1 Museum Monumen Yogya Kembali.
Acara puncak peringatan HUT-34 Museum Monumen Yogya Kembali dilaksanakan di sebelah utara dinding Rana dan dimulai pada sekitar pukul 09.00 WIB. Tamu undangan yang hadir pada kesempatan tersebut antara lain seperti perwakilan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Sleman, Badan Musyawarah Musea (Barahmus), para kepala museum se-Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Acara dimulai dengan penampilan pantomim dari siswa SLB Tegar Harapan Sleman. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembukaan dan pemutaran lagu Indonesia Raya.
Setelah pemutaran lagu Indonesia Raya, acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan sosiodrama persembahan dari para karyawan/karyawati Museum Monumen Yogya Kembali. Sosiodrama tersebut menjadi salah satu sorotan utama pada acara peringatan HUT-34 Museum Monumen Yogya Kembali kali ini. Sosiodrama tersebut berfokus pada cerita mengenai perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman beserta para prajuritnya dalam melakukan gerilya selama berperang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman para penjajah. Para penonton tampak antusias mengikuti setiap alur cerita dari sosiodrama, apalagi ditambah dengan berbagai efek tambahan, baik secara audio maupun visual, yang telah dipersiapkan sedemikian rupa agar para penonton semakin bisa merasakan ketegangan dari satu per satu adegan yang ditampilkan. Penampilan sosiodrama semakin spesial karena seluruh pemeran yang tampil di dalamnya adalah karyawan/karyawati Museum Monumen Yogya Kembali, dan mereka bisa mengeksekusinya dengan sangat apik. Nanang Dwinarto, Kepala Bagian Operasional Museum Monumen Yogya Kembali sekaligus sutradara dalam sosiodrama kali ini memapesan bahwa melalui sosiodrama ini harapannya masyarakat sadar bahwa sejarah sangat penting bagi keberlangsungan suatu bangsa, ketika sejarah dihapuskan maka dapat menghancurkan suatu bangsa, oleh karena itu untuk menepis hal tersebut sejarah perlu dilerstarikan dan dipelajari, salah satunya dengan datang ke museum.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari beberapa stakeholders terkait yang telah berkontribusi sehingga acara ini bisa terlaksana. Selain penampilan pantomim dan sosiodrama, para penonton dan tamu undangan juga dihibur dengan penampilan lainnya. Penampilan lainnya tersebut antara lain adalah pertunjukan bakat dari siswa-siswi TPA Dharma Yoga Santi, pertunjukan bakat dari siswa-siswi TK Minomartani, dan pertunjukan bakat dari siswa-siswi TK UGM. Acara kemudian dilanjutkan dengan keduk tumpeng sebagai simbolisasi peringatan HUT-34 Museum Monumen Yogya Kembali sekaligus penanda bahwa Pameran Seni Anak, Children Art Festival resmi dibuka. Agenda terakhir adalah makan siang, ramah tamah, dan pembagian doorprize menarik untuk para tamu undangan dan penonton yang hadir.
Setelah acara selesai, para penonton dan tamu undangan dipersilahkan untuk masuk ke gedung museum dan menyaksikan pameran. Pameran Seni Anak, Children Art Festival, dengan mengusung tema “Splash Express Yourself Explore Possibility” yang berlangsung kali ini tidak hanya memamerkan berbagai karya seni anak dari dalam negeri saja, melainkan juga ada beberapa karya seni dari anak-anak yang berasal dari mancanegara. Selain memajang berbagai lukisan anak, pameran ini juga menghadirkan workshop menarik mengenai karya seni untuk anak-anak. Tampak para anak-anak semangat dan antusias untuk mengikuti workshop yang telah dipersiapkan oleh para panitia pameran tersebut.
Oleh: Muhammad Dwikifigo Nugroho, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Yogya Kembali.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...