by museum|| 27 Juli 2023 || || 2.371 kali
Indonesia dikenal dengan keragaman budaya, banyak jenis upacara adat yang ada. Salah satunya yang kerap dilakukan suku Jawa. Dari dalam kandungan hingga prosesi kematian suku Jawa tidak lepas dari adat warisan nenek moyang mereka. Mulai dari upacara kehamilan, melahirkan, penanda kedewasaan perkawinan, kehamilan, pemulasaran jenazah, hingga mengenang wafat seseorang yang sudah meninggal dunia.
Upacara adat yang syarat akan makna tersebut tidak lepas dari bunga atau kembang yang pada umumnya dikenakan sebagai uborampe atau pelengkap. Bunga adalah bagian tanaman dengan warna dan bentuk yang indah serta aroma yang unik. Selain signifikansi biologis dan ekologis bunga juga memiliki hubungan simbolis dan mengandung makna filosofis yang tinggi dalam budaya masyarakat Jawa ternyata bunga dipercaya dapat memancarkan energi yang baik sehingga dapat mewakili harapan para leluhur. Jenis bunga yang biasanya digunakan sebagai uborampe dalam upacara jawa diantaranya: mawar, melati, kantil, kenanga dan sedap malam
Beberapa bunga tersebut dipilih bukan tanpa alasan, melainkan karena filosofi dari setiap bunga yang mendalam. Bunga melati, bunga ini dianggap sebagai simbol petuah. Pepatah jawa mengatakan “rasa melat saka njero ati” (setiap orang hendaknya melibatkan hati dalam melakukan segala hal).
Bunga kantil, simbol pepeling atau pengingat “ngelmu iku kelakone kanthi laku” (ilmu spiritual itu hanya bisa diraih dengan usaha yang terus menerus) dan “kanthi tegtheing laku lan lampah” (tekad kuat kuat dari hati seorang pemimpin). Dalam upacara pernikahan jawa, bunga kanthil dimaknai sebagai lambing tali rasa yang tansah kumantil atau senantiasa melekat dan tak pernah putus. Hal ini diharapkan kasih sayang yang tak pernah usai menyertai pengantin dalam menjalin hubungan rumah tangga.
Bunga Kenanga, sebagai simbol ikhtiar atau usaha mengapai hal leluhur. Kenanga juga akronim dari kata “kenangen ing angga” (orang diharapakan mengenang semua warisan leluhur baik berupa tradisi, kesenian, filsafat maupun ilmu spiritual yang syarat akan nilai kebijaksanaan). Maksudnya sebagai generasi muda harus mencontoh hal baik yang telah dicapai oleh para leluhur semasa hidupnya. Dengan demikian kita dapat selamat dunia akhirat.
Bunga mawar, akronim dari “mawi aksa” (niat kuat seseorang ketika ingin melakukan sesuatu). Bunga mawar juga menjadi akronim dari “awar-awar ben tawar” (buatlah hatimu menjadi tawar atau tulus. Warna merah pada bunga mawar menggambarkan proses kelahiran manusia atau dumadine jalma manungsa sehingga bunga mawar merah sering dikaitkan dengan sosok “ibu” sementara mawar putih dikaitkan dengan sosok “bapak”.
Bunga telon, merupakan simbol tri tunggal jaya sempurna (tiga kesempurnaan dan kemulian hidup), yakni sugih banda (kaya harta), sugih ngelmu (kaya ilmu), sugih kuasa (kaya kekuasaan). Nama bunga tersebut merupakan gabungan bunga melati, kantil dan mawar.
Pemilihan tema pameran temporer yang dilaksanakan di Ruang 2 Museum Biologi UGM ini tentu bukan tanpa alasan. Menurut Ida Suryani, S.S selaku kurator museum menjelaskan bahwasanya melalui pameran ini tentunya dapat sejalan dengan visi dan misi Museum Biologi UGM yang merupakan perwujudan pengabdian masyarakat. Selain itu, tujuan mengedukasi masyarakat luas tentang bunga uborampe yang masih sering adanya miss persepsi padahal setiap bunganya memiliki nilai filosofi dengan demikian untuk memperkenalkan juga potensi budaya yang harus terus dilestarikan kepada generasi muda.
Pameran ini dapat Sahabat Museum kunjungi pada Juli-September 2023 dengan jam operasional Museum Biologi UGM.
Oleh : Adi Guzali Duta Museum DIY untuk Museum Biologi UGM
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...