by museum|| 31 Juli 2023 || || 355 kali
Kamis, 27 Juli 2023 Duta Museum DIY sukses mengguncang Gunungkidul atas terselanggaranya “Pemuda Sebagai Tonggak Pelestari Sejarah, Budaya, Dan Lingkungan” di Kelurahan Bunder, Patuk. Sebagai wilayah yang terkenal dengan wisata alamnya, tentu saja hal ini memiliki banyak tantangan dalam menghidupkan pemuda sebagai penerus yang penting memiliki kapasitas dan pengetahuan mengenai sejarah, budaya, dan lingkungan sebagai aspek yang kerap bersinggungan dalam kehidupan sehari-hari. Pudarnya keterlibatan pemuda dan pemudi untuk tanggap dan kritis pada perubahan sosial hingga lingkungan yang terjadi sebagai gejala sosial di masyarakat. Untuk itu, Duta Museum DIY berkesempatan mengundang beberapa narasumber yang pengalaman dan bidangnya sangat berkorelasi dengan tema Safari Permuseuman 2023 pada hari ini.
Dibuka dengan sambutan oleh Lurah dari Kelurahan Bunder, Patuk, Gunungkidul yang menghaturkan rasa senangnya atas pelaksanaan kegiatan edukasi positif di wilayahnya yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan warga sekitarnya. Dirinya juga mendukung penuh pelaksanaan dengan penyiapan yang sangat terbuka bagi seluruh tim yang terlibat.
Setelahnya, diwakili oleh Kepala Seksi Permuseuman Bapak Sony Saifudin S.S atas Kepala Dinas Kebudayaan DIY juga mengutarakan harapan besarnya untuk memperkenalkan museum dengan cara yang menyenangkan dan merangkul seluruh elemen termasuk masyarakat yang dapat berbagi peran menjalankan perubahan secara bersama-sama.
Sebagai penampikan pelaku seni, kegiatan Safari Permuseuman mendatangkan Sanggar Lumbung Kawruh yang menghadirkan teater menjunjung tema bahayanya perusakan lingkungan, salah satunya dengan menebang pohon. Sebab, pohon merupakan irisan penting untuk tetap menjaga keseimbangan alam dan ekosistem yang ada di dalamnya agar dapat saling melengkapi kebutuhan satu sama lain. Dengan pertunjukan yang menyenangkan dan isu ringan namun dekat dengan masyarakat, peserta sangat terhibur sekaligus terdukasi dengan muatan pesan moral yang ada.
Mengundang Padmo Edi dari Komunitas Resan yang hingga hari ini terus menghidupkan upaya dan jalan juang warisan leluhur dalam tradisinya hidup berdampingan dengan bumi, dengan paparan topik “Merawat Lingkungan Melalui Praktik Budaya Lokal”. Topik ini memiliki posisi yang strategis sebagai pengetahuan kompleks melihat Gunungkidul sebagai salah satu daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan potensi lingkungan asri dan hubungan masyarakat sekitar yang dekat dengan alam.
Tak hanya itu narasumber Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr.,Ph.D., IPU yang berdinamika pada pengelolaan museum khususnya di Museum Kayu Waganama hadir memantik “Museum Sebagai Pioner Merekam Alam” yang menunjukkan museum tak hanya berperan sebagai tempat menyimpan temuan-temuan kuno, namun museum kian memperkuat diri sebagai tempat atau media edukasi maupun hiburan yang menyenangkan pada masyarakat.
Terakhir, hadir Mila Rosinta sebagai Founder Mila Art Dance yang akan membakar semangat nilai para generasi muda melalui penyampaian materi berjudul “ Muda Berkarya, Peduli Sekitar”. Mila Rosinta ingin memaksimalkan perannya sebagai bagian generasi muda yang kagum akan kekayaan budaya leluhur yang sepatutnya diteruskan oleh pemuda dan pemudi di masa depan.
Dihadiri sebanyak 100 peserta, kegiatan Safari Permuseuman disambut antusias digambarkan dengan interaksi yang aktif kepada para narasumber yang memantik materi menarik kali ini. Tak sampai di sana, pertanyaan dan kuis yang diberikan juga dijawab semangat dengan peserta guna melihat dan mengukur terdapat perubahan pengetahuan per Safari Permuseuman hadir di hari ini khususnya mengenai sejarah, budaya, dan lingkungan. Peserta hadir dengan ragam domisili di Yogyakarta, kehadiran dan keinginan untuk belajar bersama pada kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat juga merubah tahap tahu menjadi paham dan terus berkembang dalam bentuk aksi nyata terhadap pelestarian sejarah, budaya, dan lingkungan.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...