Gaungkan Gamelan untuk Peradapan Dunia

by ifid|| 26 Agustus 2023 || || 534 kali

...

Yogyakarta – 24 Agustus 2023 malam, warga di sekitar plaza ngasem berbondong ke plaza ngasem Yogyakarta untuk merayakan  Gamelan Festival #28.  Hari Pertama berlangsung pukul   19.30 WIB tepat. YGF28 menghadirkan Konser Gamelan sebagai puncak acaranya yang dihelat di Plaza Ngasem pada 24 sampai 26 Agustus 2023. Festival Gamelan ke 28 ini merupakan festival yang ditunggu tunggu oleh para penikmat Gamelan. Terbukti dari banyaknya penonton lokal maupun mancanegara yang datang untuk menyaksikan gaung gamelan dari dekat dan langsung dengan suasana dan penataan panggung serta lampu yang apik. Untuk para pecinta seni dan penikmat gamelan memang acara yang digelar di Plaza Ngasem adalah Festival yang ditunggu tunggu untuk dinikmati. 

Hari pertama yang tampil pada Festival Gamelan tersebut adalah SD Tumbuh 1 dan SD Tumbuh 2 Yogyakarta, Sri Mara (kolaborasi Indonesia dan Meksiko), Paguyuban Karawitan Putri Yogyakarta, Sanggar Seni Teruna Jaye (Lombok), dan Komunitas Musik Gambang Semarang. 

SD Tumbuh 2 Yogyakarta menjadi Pembuka dalam Festival tersebut dengan membawakan tembang Cublak Cublak Suweng dan SD Tumbuh 1 Yogyakarta tampil membawakan tembang Gundul Gndul Pacul. Penampilan tersebut mendapat apresiasi penonton. Penampilan mengagumkan dari SD Tumbuh Yogyakarta ini membutuhkan waktu pelatihan karawitan selama sebulan sebelum tampil di Yogyakarta Gamelan Festival.

Penampilan Kedua yaitu dari SriMara. Grup yang di pimpin oleh komposer Victor Hugo Hidalgo ini mempersembahkan permainan gamelan dibalut musik elektronik. Melalui karya grup tersebut berupa Upatthana merupakan karya seni pertunjukan alat musik gamelan, suara dan musik elektronik yang mendeskripsikan perjalanan antara lingkungan yang kacau, terutama dalam kota dan introspeksi diri dalam lingkungannya. 

Melalui karya tersebut para penonton diajak untuk bermeditasi, bersantai dan istirahat dalam segala peristiwa yang manusia alami setiap harinya. 

Penampilan ketiga merupakan dari Pawitra (Paguyuban Karawitan Putri Yogyakarta). Pawitra merupakan sebuah komunitas yang dijadikan wadah untuk para pelajar, mahasiswa, dan para penimat seni karawitan.

Jumlah 28 pengrawit Pawitra tampil membawakan dua komposisi Ladrang Kenya Wibawa Laras Slendro Pathet Sanga dan Layung Laras Pelog Pathet Barang. 

Project Director YGF28 Ari Wulu mengungkapkan bahwa keberadaan perhelatan kali ini tidak lepas dari para pendahulu yang sudah menggunakan waktunya untuk memperkenalkan gamelan.

“Kami yang berdiri di sini bukan semuanya pengrawit yang bisa memainkan gamelan, kami di sini hadir sebagai satu kesatuan sepakat gamelan adalah semangat yang kami bawa sekarang untuk bisa berkontribusi dalam peradaban dunia saat ini.” tutur Ari Wulu.

Tidak hanya Gaung Gamelan dan Konser Gamalan Festival, YGF28 kian menarik dengan adanya berbagai ruang yang mempertemukan para pecinta dan pemain gamelan.

Terlaksana pada 22 Agustus 2023, Rembug Budaya adalah sebuah diskusi terbuka yang mengangkat topik tentang seluk beluk praktik pengarsipan musik. Peristiwa tukar pikiran ini dapat meningkatkan kesadaran dalam mengelola arsip terutama untuk para praktisi gamelan dan pecinta gamelan. Pengelolaan arsip musik ternyata penting agar sejarah perkembangan musik di Indonesia dapat dilacak, dipelajar, dan menjadi sebuah bahan kajian.

Tidak hanya membahas teori, YGF28 juga memberikan ruang praktik untuk berkarya melalui Lokakarya Gamelan pada 23 Agustus 2023. Masyarakat yang datang tidak semua berlatar belakang musik dan diperkenankan untuk membawa instrumen musik yang dikuasai. Johanes “Moong” Santoso Pribadi yang merupakan seniman, praktisi, dan akademisi ini ditunjuk YGF28 sebagai pengisi lokakarya kali ini.

Seusai lokakarya, agenda malam harinya ada Gamelan Dinner yang menyatukan para pecinta dan pemain gamelan dalam acara makan malam bersama dibarengi dengan pemaparan rencana strategi kebudayaan dari Gayam16.

Berhasilnya YGF28 diharapkan dapat menyambung keberlanjutannya hingga YGF pada tahun-tahun berikutnya dengan misi yang sama. Menggagas kehidupan seni gamelan yang dinamis, selalu menyelaraskan diri dengan zaman tanpa harus kehilangan latar belakang budayanya, dan saling menghargai keanekaragaman kebudayaan di dunia.

Anisa Ayu/ifit

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Menggandeng Angkringan Dinas Kebudayaan DIY promosikan Pekan Budaya Difabel 2021

by sf || 13 November 2021

pekan Budaya Difabel ( PBD ) 2021 akan segera digelar Dinas Kebudayaan Derah Istimewa Yogyakarta, dengan mengambil tema Gemati atau akronim kata yang tulus, diharapkan PBD tahun ini mampu menumbuhkan ...


...
Meningkatkan Kapasitas Disabilitas melalui Workshop PBD 2021

by sf || 15 November 2021

Pekan Budaya Difabel ( PBD ) 2021 mulai bergema di Daerah Istimewa Yogyakarta, kegiatan ini dilaksanakan Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY dalam rangka memperingati Hari Disablitas Internasional ...


...
Sosialisai Hak Kekayaan Intelektual di Dinas Kebudayaan DIY

by sf || 17 November 2021

Dinas Kebudayaan DIY melui kegiatan Pembinaan lembaga Penggiat Seni mengadakan Sosialisasi tentang Hak Kekayaan Intelektual tentang suatu karya. Tujuan utama diadakan kegiatan ini adalah untuk ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta