by museum|| 19 September 2023 || || 438 kali
Kegiatan Mergangsan Living Museum yang telah dilaksanakan pada 26-31 Agustus 2023 merupakan bagian dari rangkaian acara Babad Siti Kemantren yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta dalam rangka memperingati 11 tahun Hari Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan 14 kemantren di Kota Yogyakarta dan menggunakan pendekatan living museum sebagai konsep kegiatan. Selain partisipasi dari masyarakat di masing-masing kemantren, kegiatan ini juga didampingi oleh mahasiswa jurusan Tata Kelola Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Tahun 2023 menjadi tahun pertama diadakannya Mergangsan Living Museum, “Pulang ke Selatan” menjadi tajuk yang dipilih karena secara geografis Kemantren Mergangsan terletak di bagian selatan Kota Yogyakarta. Wilayah ini memiliki 17 kampung yang kaya dengan potensi yang dimiliki di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan sejarah.
Inilah yang menjadi salah satu dasar terbentuknya kegiatan Mergangsan Living Museum sebagai ajang untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya dan historis Kemantren Mergangsan secara lebih luas ke masyarakat sekitar. Ada pula target peserta dalam kegiatan ini yaitu sekolah-sekolah, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), para pegiat dan pencinta seni, serta masyarakat umum yang berada di wilayah Kemantren Mergangsan. Dalam kegiatan inilah tercipta suatu ruang interaksi di mana masyarakat, seni, dan budaya saling menyatu dan menghidupkan kembali nilai-nilai historis yang sudah lama hadir. Kegiatan ini menetapkan tiga titik wilayah yang menjadi potensi sejarah yaitu Ndalem Pujokusuman, Museum Dewantara Kirti Griya, dan Galeri Prawirotaman Hotel.
Museum Dewantara Kirti Griya sebagai salah satu titik wilayah Mergangsan Living Museum tentu saja dibanjiri oleh banyaknya masyarakat yang antusias untuk mengenal lebih dekat tentang Ki Hadjar Dewantara, Tamansiswa, dan museum. Mulai dari anak sekolah, remaja, hingga dewasa berduyun-duyun ke Museum Dewantara Kirti Griya. Museum ini memiliki nilai-nilai historis yang mampu menjadi magnet bagi peserta kegiatan tersebut.
Raditya Kurniawan sebagai Tim Produksi kegiatan ini menyatakan “Selain karena letak geografisnya, Museum Dewantara Kirti Griya kita pilih karena mempunyai nilai sejarah yang tinggi terkait dengan pendidikan nasional di Indonesia.” Antusias masyarakat yang berkunjung sangat tinggi, dilihat dari beberapa peserta yang bertanya-tanya mengenai sejarah dalam setiap koleksi yang dipamerkan di Museum Dewantara Kirti Griya. Kegiatan ini menjadi refleksi bersama untuk memperingati 11 tahun keistimewaan DIY dan menjadi momentum untuk mengembangkan potensi-potensi sejarah serta budaya di Kemantren Mergangsan.
Penulis: Aulia Rachma Diah (Duta Museum DIY untuk Museum Dewantara Kirti Griya)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...