Gegandengan-Suluh Sumurup di TBY

by ifid|| 22 September 2023 || || 461 kali

...

Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menggandeng beberapa seniman Difabel untuk menyelenggarakan pameran seni Suluh Sumurup Art Festival Gegandengan 2023. Pameran ini berlangsung pada tanggal 14-22 September 2023. Pameran ini menampilkan 159 karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi. ‘Gegandengan' yang bermakna 'bergandengan menjadi tema kuratorial Pameran Suluh Sumurup. Tema ini dipilih karena mengusung spirit kebersamaan dalam mengartikulasikan disabilitas melalui medium seni. Seni tak hanya mampu merepresentasikan kondisi disabilitas, tapi juga membuka kesadaran baru ihwal disabilitas. Seni mampu membongkar sekat-sekat karena memiliki bahasa yang universal dan inklusif. Lewat seni, kita diajak untuk merenungkan keberadaan kita sebagai manusia sekaligus menimbang kehadiran pihak lain. Dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, SS. M.A. , Kepala Taman Budaya Yogyakarta Ibu Purwiati, ketua Jogja Disability Arts, Sukri Budi Dharma atau yang biasa dijuluki oleh Butong (Budi Tongkat). Dalam Sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyampaikan bahwa pameran festival ini selayaknya merupakan sebuah program yang cukup strategis di Dinas Kebudayaan. Karena, acara seperti ini bukan pertama kali lantaran dalam catatan program di Disbud terdapat Pekan Difabel, ada terapi seni untuk anak-anak difabel dan juga Art Festival bisa menjadi program pengembangan kreasi untuk difabel. “Kami memang sudah menyadari cukup lama dan hal ini menjadi bagian penting dari inklusivitas seni di Dinas Kebudayaan DIY sehingga bagi kami pengembangan ini bisa menjadi pemicu untuk pengembangan kreativitas lainnya.” Ujarnya . “selain itu kami juga akan mencoba meluaskan kreasi-kreasi ide ini agar lebih banyak memfasilitasi teman-teman difabel.” Imbuhnya. Pameran Suluh Sumurup Art Festival Gegandengan 2023 dibuka dengan penampilan Senam Silat Down Syndrome bertempat di halaman depan TBY, terdapat enam orang anak pengidap Down Syndrome memperlihatkan Gerakan silat dengan semangat yang berhasil memukau para pengunjung. Pameran yang berlangsung selama delapan hari itu diikuti oleh puluhan difabel dari komunitas maupun individu yang memamerkan ragam karya, sebagian besarnya merupakan lukisan dengan ukuran beragam. Corak dan motif maupun mediumnya pun luas. Ada yang memakai kanvas dan ada pula yang mengusung karya dengan medium kain menggunakan teknik ecoprint. Suluh Sumurup juga memamerkan karya dari komunitas disabilitas. Karya-karya semacam itu sejatinya menggambarkan terjadinya sesilangan gagasan dan dialog dari para anggota komunitas. Pendeknya, ada semangat komunalitas yang telah melahirkan dan mewarnai sebuah karya anggota komunitas. Tidak hanya pameran seni Suluh Sumurup Art Festival Gegandengan 2023 juga diisi dengan Diskusi Sastra, Galeri Tour, Tari Inklusi, Bahasa Isyarat, Wayang Sudo, Suminagashi, dan Musik Disabilitas. Diluar ruang Pameran, juga terdapat banyak stand UMKM yang disediakan untuk ikut menyemarakkan acara. Ketua Jogja Disability Arts, Butong (Budi Tongkat) menyampaikan bahwa ada banyak sekali potensi bakat anak difabel yang masih belum tersentuh sampai sekarang. Kebutuhan akan wadah untuk mengekspresikan diri dan berkarya jadi sesuatu yang sulit diperoleh difabel. Seni disabilitas bersifat ekspresif, transformatif, eksploratif, partisipatoris, dan edukatif. Di sini seni memiliki kemampuan membongkar berbagai halangan dan sikap yang diskriminatif terhadap penyandang disabilitas. Lebih jauh, lewat seni, penyandang disabilitas bisa merayakan keberbedaan dan bekerjasama dalam menciptakan gambaran (image) yang mereka inginkan. (Anisa Ayu/Ifit)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Menggandeng Angkringan Dinas Kebudayaan DIY promosikan Pekan Budaya Difabel 2021

by sf || 13 November 2021

pekan Budaya Difabel ( PBD ) 2021 akan segera digelar Dinas Kebudayaan Derah Istimewa Yogyakarta, dengan mengambil tema Gemati atau akronim kata yang tulus, diharapkan PBD tahun ini mampu menumbuhkan ...


...
Meningkatkan Kapasitas Disabilitas melalui Workshop PBD 2021

by sf || 15 November 2021

Pekan Budaya Difabel ( PBD ) 2021 mulai bergema di Daerah Istimewa Yogyakarta, kegiatan ini dilaksanakan Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY dalam rangka memperingati Hari Disablitas Internasional ...


...
Sosialisai Hak Kekayaan Intelektual di Dinas Kebudayaan DIY

by sf || 17 November 2021

Dinas Kebudayaan DIY melui kegiatan Pembinaan lembaga Penggiat Seni mengadakan Sosialisasi tentang Hak Kekayaan Intelektual tentang suatu karya. Tujuan utama diadakan kegiatan ini adalah untuk ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta