by museum|| 11 Oktober 2023 || || 481 kali
Jakarta, 10 Oktober 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum Nasional Indonesia (MNI) kembali menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) Tingkat Nasional untuk SMP/MTs pada 9 s.d. 14 Oktober 2023. Pagelaran yang dilaksanakan untuk yang kesembilan kalinya ini sejak 2015, diikuti oleh 102 peserta perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia. Sebelumnya, pada 2022 lalu hanya peserta dari 32 provinsi yang mengikuti kegiatan ini. Saat membuka secara resmi, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Fitra Arda, menuturkan bahwa peran museum tidak hanya melindungi, mengembangkan, dan menyimpan koleksi saja, namun juga perlu mengomunikasikan karya seni budaya kepada masyarakat. “Selamat berlomba para peserta LCCM 2023. Kalian merupakan agen-agen kita untuk menginformasikan substansi tentang kebudayaan dengan caranya masing-masing. Inilah pentingnya komunikasi dalam bidang kebudayaan,” ujar Fitra dalam sambutannya, di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Senin (9/10). Ajang LCCM, kata Fitra, dapat meningkatkan cara berpikir kritis generasi muda akan topik-topik tentang kebudayaan. Pentingnya mentalitas serta keberanian, menurutnya menjadi salah satu faktor keberhasilan. “Dengan LCCM ini semoga aset-aset kebudayaan kita bisa menjadi bagian dari pembangunan. Kita tinggal menarasikan kekayaan budaya kita menjadi suatu pengetahuan yang bisa dipakai di masa kini dan masa depan,” ujar Fitra. Sementara itu, Kepala Unit Museum Nasional Indonesia, Ni Luh Putu Candra Dewi, mengatakan, ajang ini untuk menjalin sportivitas dan kebersamaan peserta dari berbagai provinsi. “LCCM tidak hanya mengajarkan pengetahuan keilmuan seperti sejarah, budaya, permuseuman, namun juga bisa saling mempererat wawasan Nusantara yang menjadi sebuah karakter identitas bangsa,” tutur Candra. Candra berharap, LCCM dapat menjadi inspirasi dan pembelajaran kebudayaan, serta budi pekerti. Menurutnya, museum dapat dijadikan sekolah kedua dalam mengajarkan kearifan lokal kepada masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia. “Kompetisi ini tidaklah sekadar mencari SDM yang unggul dan tangguh, namun ingin menumbuhkan budi pekerti dalam kehidupan generasi muda. Ingat, belajar tidak mengenal batas sehingga museum pun dapat menjadi sekolah kedua,” ungkap Candra. LCCM tahun ini mengangkat tema “GEMILANG: Generasi Emas Indonesia Cerlang”. Melalui tema ini, Museum Nasional Indonesia ingin mengajak generasi emas Indonesia untuk belajar tentang segala hal mulai dari kehidupan sehari-hari di Nusantara, mengenal keragaman etnik dari penjuru negeri, berkontemplasi dengan nilai-nilai kebajikan leluhur, hingga menikmati beragam keindahan kekayaan warisan budaya dari berbagai daerah di Nusantara. Melalui LCCM 2023, akan lahir generasi emas Indonesia berkarakter pemimpin unggul masa depan yang dapat menyebarkan informasi mengenai sejarah, budaya, dan permuseuman Indonesia. Dalam pelaksanaanya, LCCM diawali dengan babak penyisihan. Sebanyak 34 provinsi dibagi ke dalam sembilan grup untuk beradu kecerdasan dan kecermatan dalam hitungan waktu mengenai soal-soal permuseuman, kebudayaan Indonesia, dan sejarah perjuangan bangsa. Setiap babak terdapat pertanyaan wajib, wajib-rebut, cepat-tepat, benar-salah, dan rebutan. Nilai diakumulasi dari babak penyisihan grup menuju semifinal, final juara harapan I, II, III, dan final juara utama I, II, dan III. Peserta perwakilan provinsi yang mendapatkan juara utama dan juara harapan berhak mendapatkan sertifikat, medali, piala, hingga uang pembinaan. Selain itu, juara utama satu berhak mendapatkan piala Mahavidya, yaitu piala bergilir dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Piala Mahavidya mewakili semangat LCCM dalam berkompetisi merayakan pengetahuan, intelektualitas, dan prestasi. Kategori perlombaan selanjutnya yaitu Yel-Yel Favorit pilihan dewan juri serta Provinsi Favorit yang dipilih oleh masyarakat luas melalui tautan yang dibagikan instagram @LCCMuseum. Kedua kategori tersebut akan diumumkan pada penutupan LCCM.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...