by museum|| 26 Juni 2024 || || 272 kali
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII merupakan Adipati ketujuh Mangkunegaran yang memerintah dari tahun 1916 hingga tahun 1944. Mangkunegara VII memiliki nama asli Raden Mas Soerjosoeparto. Mangkunegara VII, dikenal sebagai sebagai bangsawan modern yang banyak berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan Jawa dan gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Sejak usia muda Mangkunegara VII sudah senang mencari ilmu pengetahuan dan berkeinginan untuk bersekolah di Hogere Burger School (HBS) sekolah menengah atas Belanda namun dilarang oleh pamannya Mangkunegara VI. Saking inginnya mencari ilmu, Mangkunegara VII lebih sering berkelana dan menjalani hidup di luar keraton. Kecintaannya terhadap budaya Jawa memunculkan gagasan untuk mendirikan lembaga studi Cultuur-Wijsgeerige Studiekring (Lingkar Studi Filosofi-Budaya) dan lembaga kebudayaan Jawa Java-Instituut. Mangkunegara VII sempat mengenyam pendidikan di Universitas Leiden di Belanda selama tiga tahun, namun akhirnya kembali pulang ke Surakarta untuk menggantikan pamannya, Mangkunegara VI yang mengundurkan diri tahun 1916 Java Instituut merupakan sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok yang didirikan di Surakarta pada tahun 1919. Java Instituut didirikan sebagai bentuk Keseriusan Mangkunegoro VII untuk melindungi dan melestarikan budaya Jawa. Java Instituut menjadi lembaga ilmiah pertama yang berdiri di Hindia Belanda. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga lembaga ini disahkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda melalui keputusan tanggal 17 Desember 1919 No 75. Dengan tujuan mendorong perkembangan budaya Jawa, Madura, Sunda, dan Bali seluas-luasnya. Sebagai lembaga pelestarian budaya, Java Instituut banyak mencetak para intelektual-intelektual. Kesadaran akan pentingnya konstruksi budaya di masyarakat, di tengah gempuran budaya Eropa menjadi dasar pemikiran Java Instituut. Dalam perkembangannya Java-Instituut mendirikan Museum Sonobudoyo pada tahun 1934 dan diresmikan pada tanggal 6 November 1935 oleh Sultan Hamengku Buwana VIII. Perencanaan pendirian museum dilakukan oleh beberapa tokoh diantaranya Ir. Thomas Karsten, P.H.W. Sitsen, dan Koeperberg. Museum Sonobudoyo terletak di barat laut dari Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta menggunakan tanah bekas schauten hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII yang diberikan kepada Java Instituut. Semangat pelestarian kebudayaan dimulai engan mengumpulkan koleksi arca, benda-benda etnografi, dan artefak arkeologi untuk dirawat dan diteliti. Gedung Museum Sonobudoyo dibangun dengan langgam tradisional Jawa dengan arsiteknya Thomas Karsten yang juga merupakan salah seorang anggota Java Instituut. Perpaduan gaya arsitektur tradisional dengan rekonstruksi Eropa sangat kental terasa dengan didukung ruang-ruang sebagai tempat penyimpanan dan ruang pamer koleksi. Ingin tahu lebih dalam lagi tentang Museum Sonobudoyo? Yuk datang langsung ke Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nikmati berbagai koleksi dengan sentuhan modern dengan berbagai atraksi budaya yang menarik --- Kontributor : A. Pratiwi – Pemerhati Museum
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...