Kuliner Penuh Makna Khas Kotagede

by museum|| 15 Agustus 2024 || || 355 kali

...

Kuliner merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culinary. Culinary diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan masakan dan proses masak memasak. Kata kuliner semakin luas dikenal di Indonesia akibat banyaknya pemberitaan media massa maupun media online yang banyak mengulas jajanan yang berbalut dengan acara jalan jalan. Seiring dengan perkembangannya wisata kuliner semakin dikenal sebagai sebuah kegiatan jalan-jalan sekaligus menikmati jajanan khas yang ada di wilayah tersebut. Sebagai salah satu pusat perkembangan kerajaan Mataram Islam, kotagede tumbuh sebagai wilayah yang dikenal sebagai lokasi bersejarah. Kotagede menyimpan banyak kisah sejarah yang didukung dengan berbagai tinggalan khas baik berupa bangunan, komponen kota kerajaan, toponim hingga kuliner. Kuliner yang berkembang di Kotagede diduga sudah ada sejak masa Mataram Islam berkuasa di wilayah ini. Kuliner khas yang hingga saat ini dapat dijumpai menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Kotagede. Berbagai kuliner kotagede dipercaya memiliki makna filosofis dibalik penamaan dan terciptanya jajanan tersebut. Kuliner yang masih dapat dijumpai diantaranya adalah kue kembang waru, kue kipo dan legomoro. 1. Kue Kembang Waru Kue kembang waru merupakan salah satu kuliner khas Kotagede yang dimasak para perajinnya secara turun-temurun. Pada awalnya kue kembang waru merupakan salah satu kue favorit para raja masa Mataram Islam. Selain rasanya yang unik, kue kembang waru juga memiliki makna filosofi yang tinggi dengan bentuk khas berupa kelopak bunga yang berjumlah delapan. Penamaan kembang waru muncul dari bunga pohon waru yang dahulu banyak tumbuh di area Kotagede. Delapan ini diibaratkan jalan utama atau Hasto broto yaitu 8 elemen penting diantaranya matahari, bulan, bintang, awan, air, tanah, samudra, dan angin. Meski begitu, bahan terigu dalam adonan kue ini menunjukkan terjadinya akulturasi budaya Eropa. Penikmat kembang waru diharapkan mampu menjiwai dan mengamalkan 8 delapan jalan utama seperti pepimpin atau raja dalam kehidupan sehari-hari. Kembang Waru telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tahun 2019. 2. Kue Kipo Kipo adalah jajanan tradisional yang memiliki nama unik. Konon nama kipo muncul dari akronim dari "iki opo" yang berarti "ini apa". Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang diberi isian kelapa dan gula Jawa atau dikenal sebagai enten-enten. Kue ini berbentuk lonjong dan berwarna hijau yang berasal dari daun pandan atau daun suji dan memiliki rasa yang manis dan legit. Kipo diduga sudah ada sejak Mataram meski keberadaan kue ini sempat punah. Hingga tahun 1946, kue ini kembali dibuat oleh Mbah Mangun Irono bersama anaknya Djito Suharjo. Kipo telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tahun 2019. 3. Legomoro Legomoro merupakan kuliner khas kotagede yang mirip dengan lemper. Makanan ini berasal dari ketan yang diisi dengan olahan daging ayam kemudian dibungkus dengan daun pisang. Perbedaan legomoro dengan lemper adalah cara membungkusnya yaitu lemper biasanya menggunakan daun pisang dan lidi di sisi kanan dan kiri sedangkan Legomoro menggunakan daun pisang yang diikat dengan tali bambu. Legomoro juga bisaa kita jumpai pada acara pernikahan karena dipergunakan sebagai hantaran dari pihak laki-laki untuk pihak perempuan. Legomoro diduga berasal dari akronim “Lego” yang berarti lega dan “Moro” yang berarti datang. Selain digunakan sebagai hantaran pernikahan, legomoro juga sering disajikan pada perayaan Hari Raya Idul Fitri. Saat ini pembuat Legomoro di Kotagede sudah tidak banyak lagi, namun kuliner khas ini menjadi salah satu primadona di Kotagede. Legomoro telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tahun 2022. -- Kontributor A. Pratiwi - Pembelajar Museum

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
36 Besar Duta Museum DIY 2019 - 2020

by museum || 27 Januari 2020

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...


...
Rapat Koordinasi : Buletin Permuseuman sebagai pusat informasi museum museum di DIY

by museum || 04 Februari 2021

Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...


...
40 Tahun Museum Puro Pakualaman

by museum || 04 Februari 2021

source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta