Candi Gebang, Candi Yang Belum Setenar Perumahan Yang Menggunakan Namanya

by museum|| 08 Oktober 2024 || || 117 kali

...

Pernah dengar Candi Gebang? Ya sebuah nama yang sering menjadi nama jalan di beberapa wilayah di Sleman. Selain itu Candi gebang juga menjadi sebuah kompleks perumahan permai yang terletak di Desa Wedomartani yang tidak jauh dari Candi yang bernama Candi Gebang.

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Candi Gebang memang sebuah nama candi yang secara administratif terletak di Dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman (sebelah Barat Laut dari Kompleks Perumahan Gebang Permai). Jika akan berkunjung ke candi ini jalannya cukup mudah diingat, kita hanya peril memulai dari perempatan lampu merah Jl Gejayan (sekarang jalan Affandi) menuju kearah ke timur (kalau kita dari selatan/pom concat, belok kanan setelah lampu merah) hingga sampai di Pasar Condong Catur, kemudian kita menuju ke arah utara sekitar 1 km Meter nanti ada penunjuk arah di kanan jalan setelah jembatan. Secara geografis Candi Gebang terletak di tengah persawahan dengan ketinggian sekitar 179 mdpl. Diduga Candi Gebang merupakan candi yang digunakan oleh umatnya untuk menyembah dewa siwa dilihat dari adanya arca yang memiliki sifat Siwaistis yaitu Ganesha, Nandiswara dan dua buah yoni yang berada di ruang candi dan di dinding sebelah barat cadi di bawah arca Ganesha.

Dilansir dari https://jogjacagar.jogjaprov.go.id/ pada awalnya bagian yang ditemukan pada Candi Gebang ini adalah arca ganesha pada tahun 1936. Candi ini mulai dipugar oleh Van Romondt sekitar tahun 1937-1939. Candi Gebang memiliki satu bangunan utama candi yang menghadap timur dengan denah bujur sangkar berukuran 5,25 x 5,25 meter dan tinggi sekitar 8 meter. Meski candi ini memiliki pintu masuk yang cukup tinggi dari permukaan tanah, tidak ditemukan adanya tangga masuk ke dalam candi. Diduga tangga masuk pada candi ini tidak terbuat dari bahan batu melainkan kayu atau bamboo sehingga mudah rusak.

Sumber foto : BPCB DIY

Secara arsitektur Candi Gebang memiliki gaya arsitektur klasik tua, hal ini nampak pada bentuk bangunan yang tambun dan memiliki arca-arca yang naturalis. Kepala Kala yang terdapat di ambang pintu candi juga tidak memiliki rahang bawah yang merupakan ciri-ciri dari gaya seni pada masa klasik tua. Pada bagian tubuh candi terdapat satu bilik yang di dalamnya terdapat Yoni sebagai lapik dan lingga berdiri di atasnya, serta di kanan kiri pintu masuk terdapat relung dengan arca Nandiswara, namun sekarang lingga dan arca nandiswara tidak ada. Kemudian pada bagian relung candi yang biasanya berisi Mahakala, di candi ini tidak ada, sehingga relung di sisi Utara dan Selatan dalam keadaaan kosong. Hal yang menjadi salah satu keunikan Candi Gebang adalah pada dinding sisi barat terdapat relung yang berisi arca Ganesha dengan di bawahnya terdapat yoni dengan cerat menghadap ke arah utara. Hal tersebut sangat jarang ditemukan pada bangunan-bangunan candi yang ditemukan di Indonesia. Candi Gebang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya peringkat Kabupaten Kota melalui Surat Keputusan Penetapan nomor 14.7/Kep.KDH/A/2017 tanggal 16 Februari 2017.

Kontributor :
A. Pratiwi - Pemerhati Museum dan Budaya

 

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
36 Besar Duta Museum DIY 2019 - 2020

by museum || 27 Januari 2020

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...


...
Rapat Koordinasi : Buletin Permuseuman sebagai pusat informasi museum museum di DIY

by museum || 04 Februari 2021

Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...


...
40 Tahun Museum Puro Pakualaman

by museum || 04 Februari 2021

source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta