by museum|| 18 Oktober 2024 || || 296 kali
Sahabat museum, pernahkah ke Museum Nasional Indonesia di Jakarta?
Museum yang dikenal oleh masyarakat Jakarta dengan nama Musuem Gajah atau Gedung Gajah ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah yang luar biasa. Penamaan Museum gajah oleh masyarakat di Jakarta tidak lain karena di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871. Tidak sedikit juga yang menyebut museum ini dengan museum arca karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.
Museum Nasional Indonesia (MNI) lahir diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Pada masa itu di Eropa tengah terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment) yaitu dimana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1752 di Haarlem, Belanda berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). Hal ini mendorong orang-orang Belanda di Batavia (Indonesia) untuk mendirikan organisasi sejenis.
Sesuai dengan definisi terbaru museum menurut ICOM (praha, 24 Agustus 2022) yaitu Museum adalah lembaga nirlaba dan permanen yang melayani masyarakat, yang meneliti, mengumpulkan, melestarikan, menafsirkan, dan memamerkan warisan budaya berwujud dan tak berwujud. Terbuka untuk umum, mudah diakses, dan inklusif, museum mendorong keberagaman dan keberlanjutan. Museum beroperasi dan berkomunikasi secara etis, profesional, dan dengan partisipasi masyarakat, menawarkan berbagai pengalaman untuk pendidikan, hiburan, refleksi, dan berbagi pengetahuan. Museum Nasional Indonesia juga memiliki fungsi sebagai lembaga penelitian dan studi mengenai warisan busaya Indonesia, serta pusat informasi yang memiliki sifat edukatif, kultural, serta rekreatif.
Dalam perjalannya, MNI menghadapi berbagi tantangan yang membuatnya semakin berkembang. MNI selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik melalui berbagai inovasi di segala aspek. Pembaruan tata pamer yang menarik, sajian koleksi yang informatif dan dukungan teknologi informasi juga dihadirkan untuk menampilkan koleksi. Sekitar medio September 2024 Museum Nasional Indonesia sempat ditutup untuk umum guna melakukan perbaikan menyeluruh pada museum. Hingga pada tanggal 10 Oktober 2024 yang lalu, Indonesian Heritage Agency (IHA) secara resmi mengumumkan bahwa Museum Nasional Indonesia (MNI) kembali dibuka untuk masyarakat mulai 15 Oktober 2024. Pembukaan ini menandai awal baru bagi tata kelola museum di Indonesia. MNI yang kini hadir dengan fasilitas yang telah diperbarui, pameran interaktif, dan pengalaman edukatif yang lebih mendalam agar museum menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi yang menyenangkan.
Dilansir dari laman https://www.kemdikbud.go.id/ Pembukaan Kembali MNI ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusiadan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, pada Kamis. Selepas peresmian pembukaan, Menko PMK, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, bersama sejumlah unsur pemerintah dan tokoh masyarakat melakukan tur museum untuk mendapatkan pengalaman langsung dari transformasi tata pamer baru MNI
Acara pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia ini dihadiri berbagai unsur kementerian/lembaga, organisasi internasional, komunitas, tokoh masyarakat, dan pegiat budaya yang merasakan langsung wajah baru Museum Nasional Indonesia diantaranya Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M. Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Mantan Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf, Direktur Smithsonian National Museum of Asian Art, Chase Robinson, public figure Happy Salma, Musisi Baskara Putera (Hindia) dan tamu undangan lainnya turut memberikan apresiasi atas pembukaan kembali MNI.
“Museum Nasional Indonesia secara berkala akan menjadi tempat belajar di mana berbagai kekayaan sejarah dan budaya masa lalu yang disimpan bisa menjadi sumber inspirasi untuk melahirkan berbagai inovasi di masa mendatang,” ungkap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
Inovasi MNI diantaranya adalah ruang pamer ImmersifA, ruangan imersif audio visual, dari segala arah ini memberikan pengalaman seperti lukisan gua di era modern. Media baru yang menjadi wahana reimajinasi bagi pengunjung, di mana mereka dibawa menjelajahi budaya Indonesia lintas waktu melalui tutur yang inovatif. Selanjutnya, pada ruangan Masa Depan Museum Nasional Indonesia, wajah baru Museum Nasional Indonesia akan secara bertahap terungkap. Upaya ini memperkokoh peran MNI sebagai sumber pengetahuan tentang wawasan prasejarah, perjalanan intelektual dan spiritual Nusantara, hingga perjuangan heroik menuju kemerdekaan. Selain itu terdapat ruang Paras Nusantara yang memancarkan identitas nasional, sekaligus menyoroti masyarakat Indonesia yang majemuk dengan 78 lukisan suku-suku bangsa karya Pirngadie pada tahun 1930 yang selesai direstorasi Museum Nasional Indonesia pada tahun 2018.
Hal baru lainnya yang hadir di MNI adalah ruang Pameran Repatriasi yang menampilkan 300 koleksi pilihan hasil repatriasi dari Kerajaan Belanda sejak 1978 hingga 2023. Repatriasi peninggalan leluhur Nusantara secara gencar dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan. 760 benda bersejarah berhasil dipulangkan dalam kurun waktu dua tahun saja (2023-2024). Koleksi yang dipamerkan di antaranya koleksi Pangeran Diponegoro, koleksi seni rupa Pita Maha (gerakan seni lukis di Bali pada 1930-an), arca-arca masa Singasari, koleksi Museum Nusantara, koleksi keris Klungkung, dan koleksi pusaka Kerajaan Lombok.
Konsep Reimajinasi Museum Nasional Indonesia ini merupakan pendekatan dan upaya inovatif untuk mentransformasi cara pengunjung melihat dan berinteraksi dengan museum. Tata pamer MNI akan berubah, di mana narasi setiap gedungnya akan disesuaikan dengan minat dan kebutuhan publik. Hal ini menjadikan museum dapat bergerak dengan dinamis, agar tetap relevan untuk menjadi pusat edukasi dan rekreasi publik, khususnya generasi muda. (cup_mus)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...