by museum|| 21 November 2024 || || 69 kali
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, repatriasi diartikan sebagai pemulangan kembali orang ke tanah airnya (ke negeri asalnya). Lalu bagaimana jika repatriasi dilakukan berkaitan dengan Benda Cagar Budaya atau Benda Bersejarah lainnya?
Repatriasi Benda Bersejarah merupakan sebuah upaya yang dilakukan bangsa kita untuk mengembalikan warisan budaya ke tanah asalnya yang tersimpan di museum atau galeri Negara lain. Dilansir dari https://itjen.kemdikbud.go.id/ Repatriasi benda bersejarah merupakan proses pengembalian benda-benda budaya yang telah diambil atau diperoleh secara ilegal dari negara asalnya. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan warisan budaya yang telah dicuri, dirampas, dipindahkan secara tidak sah, maupun pemindahan dalam bentuk apapun ke negara lain. Repatriasi benda bersejarah menjadi upaya penting dalam melindungi dan memulihkan kekayaan budaya suatu negara.
Tentunya ada berbagai langkah yang harus dilalui dalam proses repatriasi benda bersejarah. Proses repatriasi benda bersejarah melibatkan kerjasama antar Negara asal benda dan Negara yang memiliki benda tersebut. Kegiatan repatriasi dimulai dengan tahap identifikasi dan verifikasi yang dilakukan oleh Negara asal unuk memastikan keaslian dan kepemilikan sah benda tersebut. Selanjutnya Negara asal akan mengajukan permintaan resmi disertai dengan bukti kuat yang mendukung. Selanjutnya di lakukan negosiasi dan diplomasi untuk mencapai kesepakatan. Selanjutnya tahap hukum dan kebijakan dilakukan oleh Negara asal benda dengan mengajukan klaim ke pengadilan internasional. Terakhir adalah pengembalian dan pemulihan ke Negara asal apabila kesepakatan telah tercapai.
Salah satu arca Repatriasi koleksi Museum Nasional Indonesia
sumber : dokumentasi pribadi Dhrajat Iskandar, Seksi Permuseuman
Bangsa Indonesia telah aktif melakukan upaya repatriasi benda bersejarah diantaranya Patung Bhairawa dari Cina pada tahun 2014 yang merupakan artefak budaya dari kompleks candi Singasari di Jawa Timur, Arca Dwarapala dari Belanda pada tahun 2018 yang berasal dari kompleks candi Penataran di Blitar, Jawa Timur, Prasasti Koleksi Prasasti Trowulan dari Amerika Serikat pada tahun 2020, terbaru Belanda menyerahkan sebanyak 472 koleksi benda bersejarah yang terdiri dari Keris Puputan Klunkung dari Kerajaan Klungkung, Bali; empat arca era Kerajaan Singasari; 132 benda seni koleksi Pita Maha Bali; dan 335 harta karun jarahan Ekspedisi Lombok 1894 kepada pemerintah Indonesia pada Juli 2023.
Saat ini beberapa koleksi repatriasi dipamerkan melalui Pameran koleksi repatriasi benda-benda cagar budaya bersejarah Indonesia dari Belanda akan diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia. Pameran Repatriasi ini merupakan rangkaian acara kembalinya Museum Nasional Indonesia. Pameran ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 2024 sampai tanggal 31 Desember 2024. Dilansir dari https://www.antaranews.com/ menurut Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengatakan bahwa pameran ini bermaksud memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Beberapa koleksi yang akan turut dipamerkan pada pameran repatriasi 2024 yang pertama kali pada 15 Oktober mendatang diantaranya adalah Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari dari abad ke-13 Masehi. Selain itu menurut Pelaksana Tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA) Ahmad Mahendra Tata pamer pameran repatriasi juga akan berganti secara berkala dengan durasi pameran selama tiga bulan sekali gar publik dapat mengetahui lebih dalam narasi masing-masing koleksi yang telah pulang.
Salam Sahabat Museum
Museum di Hatiku
Kontributor :
A. Pratiwi – Pemerhati Museum dan Budaya
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...