by museum|| 03 September 2025 || || 103 kali
Selasa, 26 Agustus 2025, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyelenggarakan Tour Musem bagi seluruh peserta Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat SMP/MTs se-DIY tahun 2025. Start dimulai dari Pendopo Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yang akan menuju Museum Affandi, Museum Ullen Sentalu dan Musuem Monumen Jogja Kembali. Dalam sambutanya Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yang pada kesempatan ini diwakili oleh Sony Saifuddin S.S., MA Kepala Seksi Permuseuman Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY mengatakan, Tour Museum ini sebagai bentuk penyegaran peserta LCCM DIY 2025 guna mendukung pembelajaran museum berkelanjutan bagi generasi muda serta mempererat keakraban peserta lomba.
Tour Museum diikuti oleh seluruh peserta LCCM DIY 2025 yaitu SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, SMP N 1 Semin Gunung Kidul, SMP N 1 Sewon Bantul, SMP N 1 Wates Kulonprogo dan SMP N 2 Ngaglik Sleman. Peserta Tour Museum akan mendapat fasilitas Bus, Konsumsi, Pemandu perjalanan dan edukasi koleksi museum oleh masing masing edukator museum yang dikunjungi. Museum yang menjadi tujuan memiliki masing – masing keunikan dengan 3 kategori museum. Museum Affandi mewakili kategori seni, Museum Ullen Sentalu mewakili kategori budaya dan Museum Monumen Jogja Kembali mewakili kategori perjuangan.
Tujuan pertama diawali menuju Museum Affandi yang merupakan museum seni rupa yang terletak di tepi Sungai Gajah Wong Jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta. Museum yang didirikan oleh maestro lukis Indonesia, Affandi ini memiliki gaya arsitektur yang unik salah satunya atap museum yang menyerupai daun pisang yang mencerminkan kesederhanaan dan kedekatan dengan alam. Peserta Tour LCCM 2025 dapat menikmati puluhan lukisan karya Affandi yang dikenal dengan gaya ekspresionis yang khas. Selain lukisan Affandi, museum ini juga menyimpan karya seniman lain seperti Kartika Affandi yang merupakan putri dari sang maestro.
Selanjutnya peserta mengunjungi museum ullen sentalu yang dikenal sebagai jendela menembus tradisi jawa klasik. Museum yang memiliki akronim Ulating Blencong Sejatining Tataraning Lumaku ini memiliki arti cahaya terang adalah penuntun jalan kehidupan. Pada museum ini peserta Tour Museum LCCM 2025 dapat menikmati berbagai warisan budaya dan sejarah perjalanan keraton Yogyakarta, Pakualaman, Surakarta, dan Mangkunegaran.
Lokasi museum yang berada di kompleks wisata alam Kaliurang ini memadukan arsitekur dengan harmonisasi topografi alam sekitar. Peserta dipandu oleh edukator Ullen Sentalu melalui klaster Adiluhung Mataram.
Terakhir, peserta Tour Museum LCCM 2025 akan berkunjung ke Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali). Museum yang memiliki bentuk unik menyerupai tumpeng ini didirikan oleh Kolonel Soegiarto untuk memperingatikembalinya Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia. Di museum ini peserta akan dibawa mengelilingi 3 lantai museum yang dipandu oleh edukator Monjali. Berbagai koleksi yang disajikan mampu membuka wawasan tentang perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Salah satu ruang yang unik di museum ini adalah ruang garbha graha. Di ruangan hening yang dilengkapi tiang bendera Merah Puih dengan pahatan relief keliling ini peserta dapat turut mendoakan para pahlawan yang telah gugur.
Harapan besar dari terselenggaranya Tour Museum LCCM 2025 mampu mendekatkan generasi muda kepada museum. Museum terus melakukan inovasi sebagai tujuan rekreasi dan edukasi masyarakat. Museum hadir sebagai wadah ilmu bagi masyarakat yang menyimpan berbagai kisah perkembangan sejarah dan budaya bangsa.(ucp)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...