Sandi, Komunikasi Rahasia Lahir Dari Rumah Kolonel dr Roebiono Kertopati

Sandi merupakan sebuah sistem atau cara menyampaikan komunikasi atau pesan secara rahasia. Sebuah susunan komunikasi ini digunakan untuk mengubah bentuk pesan aslinya yang awalnya berbentuk teks, kata, atau simbol menjadi kode rahasia dengan kode atau aturan tertentu. Uniknya pesan rahasia ini mampu dibaca hanya oleh orang yang mengetahui kuncinya sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Dalam sejarah Indonesia, sandi tidak hanya terkait dengan teknologi kriptografi, tetapi juga sebagai bagian penting dari perjalanan perjuangan bangsa. Komunikasi antar pimpinan yang terbatas waktu itu serta koordinasi masa perjuangan melahirkan sebuah inovasi besar dengan lahirnya Dinas Code yang didirikan oleh Kolonel dr Roebiono Kertopati pada 4 April 1946 di Yogyakarta.

Dinas Code tumbuh menjadi penopang komunikasi rahasia era perjuangan bangsa. Kantor awalnya berada di daerah Kotabaru Yogyakarta yang saat ini kita kenal sebagai Museum Sandi. Pada Awalnya Dinas Code memiliki tugas dan fungsi untuk membuat dan mengelola sandi pemerintahan dan militer sebagai media komunikasi rahasia dan mencegah terjadinya kebocoran. Penemuan penting ini mengalami inovasi, komunikasi rahasia yang pada awalnya dibuat secara manual berkembang menjadi metode sandi berbasis mesin pada masa pasca Kemerdekaan. Hingga saat ini Sandi atau pesan rahasia tetap menjadi bagian dari sistem pertahanan dan keamanan Negara. Di era modern saat ini melalui Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 dibentuklan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang memiliki tugas menjamin keamaan informasi nasional, melakukan enkripsi digital, cyber security dan kriptografi.

Museum Sandi menjadi sebuah monumen penting berdirinya inovasi besar dalam bidang komunikasi rahasia para pejuang. Selain itu museum ini menjadi wadah pelestari sejarah persandian Indonesia serta menjadi sarana edukasi keamanan informasi bagi masyarakat modern. Museum yang pengelolaannya di bawah BSSN ini menjadi  satu satunya museum tematik di Asia Tenggara yang fokus pada koleksi sandi negara. Koleksi yang dipamerkan di Museum Sandi diantaranya adalah Alat Sandi yang digunakan sejak masa perjuangan, dokumen dan arsip sandi masa perjuangan dan koleksi pribadi milik bapak Persandian Indonesia dr. Roebiono Kertopati. Museum Sandi juga menampilkan simulasi permainan membuat dan memecahkan kode, edukasi konsep enkripsi dan dekripsi serta sentuhan digital lain yang menjelaskan sejarah teknologi keamanan informasi.

Keunikan lain dari Museum Sandi adalah bangunan museum yang bergaya kolonial dengan ciri khas jendela besar, dinding lebat serta langit langit tinggi yang bersabahat dengan iklim tropis Indonesia. Bangunan yang memiliki denah dua lantai ini tetap mengadopsi arsitektur tradisional jawa berupa atap limas. Menurut beberapa sumber pada awalnya kawasan Kotabaru merupakan kawasan pemukiman yang dibangun mulai tahun 1920 yang ditujukan untuk tempat tinggal masyarakat kolonial Belanda. Bangunan Museum Sandi diduga menjadi salah satu tempat tinggal elit pejabat dan pegawai Belanda waktu itu. Karena sejarah panjangnya, bangunan Museum Sandi ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya melalui Surat Keputusan Walikota Yogyakarta No 254 Tahun 2024. (cupmus)

Salam Sahabat Museum
Museum di Hatiku