by museum|| 30 Juli 2021 || || 1.884 kali
Pada era modern saat ini membuat peran museum kini lebih berkembang yang semula museum berorientasi pada koleksi, kini museum lebih memusatkan perhatian pada dampak keberadaannya bagi masyarakat. pada awalnya museum lebih memposisikan diri sebagai sebuah sarana pendidikan bagi masyarakat, kini lebih fokus kepada mengajak keterlibatan individu atau pengunjung sebagai pembelajar yang aktif. Dengan paradigma baru tersebut museum memiliki peranan mengintegrasikan pameran dan event museum sebagai upaya memberikan pengalaman edukatif kepada pengunjung.
Perkembangan paradigma museum memunculkan beberapa konsep baru museum yang diantaranya adalah community museum, open museum, integrated museum, dan ecomuseum. Perkembangan ide dan gagasan permuseuman juga memunculkan istilah baru yang dikenal sebagai living museum. Istilah living museum merupakan sebuah konsep museum yang melibatkan aktivitas masyarakat dengan tradisi yang masih hidup dan mendukung upaya pelestarian serta informasi sebuah wilayah. Meski istilah Living Museum masih belum banyak digunakan di ilmu permuseuman / museology dan masih bersifat istilah umum, pemaknaan dan implementasi living museum masih menjadi suatu umum maka dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan faktor lingkungan dan masyakarat pendukung di sekitar museum.
Salah satu penerapan konsep living museum terdapat di Kotagede Yogyakarta, hal ini disebabkan kesadaran masyarakat Kotagede kepada nilai yang terkandung pada wilayah tempat tinggalnya. Kotagede merupakan suatu wilayah yang memiliki nilai historis yang tinggi yang didukung dengan tinggalan budaya yang beragam. Konsep living museum dipilih oleh masyarakat karena dianggap sebagai langkah tepat dalam upaya pelestarian, pengelolaan, dan pengembangan tinggalan budaya yang melibatkan masyarakat di sekitar.
Dalam upaya mendukung konsep living museum, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman Bidang Pelestarian dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman mencoba mengelola ide dan gagasan yang sudah ada terkait Living Museum Kotagede. Sebagai langkah awal, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY telah melakukan kajian penyusunan pusat informasi atau intro museum bagi Living Museum Kotagede.
Lokasi yang dipilih sebagai Living Museum Kotagede adalah Rumah Kalang Tegalgendu (Rumah Hj.Noerijah) yang merupakan aset dari Pemerintah Daerah DIY . Pusat informasi atau intro museum Living Museum berfungsi sebagai penghubung atau portal untuk memasuki Kotagede. Gagasan yang diambil dalam Living Museum Kotagede adalah dengan membagi kedalam klaster-klaster berdasarkan karateristik tinggalan budaya yang ada. Klaster-klaster tersebut antara lain adalah Klaster Situs dan Lansekap Arkeologi; Klaster Teknologi-Kemahiran Tradisional; Klaster Sastra, Seni Pertunjukan, Adat Tradisi, Agama dan Kehidupan Keseharian; dan Klaster Pergerakan Sosial Kemasyarakatan.
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY terus melakukan upaya dalam menjadikan rumah kalang tegal gendu sebagai pusat informasi atau intro museum Living Museum Kotagede. Upaya yang telah dilakukan diantaranya adalah kajian Penyusunan konsep tata pamer museum, kajian DED Museum Kotagede dan Kajian Pengelolaan Museum Kotagede. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat memberikan konsep ideal dalam menyajikan Living Museum Kotagede sebagai pusat informasi kawasan kotagede. (ucp,2021)
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...