Museum di Kacamata Milenial dan Generasi Z

by museum|| 03 Februari 2022 || || 530 kali

...

Tentu kita ketahui saat ini banyak anak muda generasi milenial dan generasi Z menjadi perhatian khusus di segala aspek, salah satunya museum. Mereka menjadi sasaran utama yang merubah segala pola penyajian koleksi yang sebelumnya belum terpikirkan. Kenapa demikian? Bila kita lihat agak mundur ke belakang, golongan ini cenderung lebih fokus pada sesuatu yang bukan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Tidak salah memang, namun hal tersebut tentunya menjadi perhatian besar bagi banyak pihak. Hal yang paling ditakutkan oleh generasi tua adalah lunturnya kesadaran akan jati diri mereka, bahkan kekhawatiran akan sejarah bangsa sendiri yang lambat laun akan terlupakan.

Beberapa kali saya coba berkunjung ke museum yang ada di kota Yogyakarta, yang sudah saya tinggali lebih dari dua puluh lima tahun. Bila dihitung dengan jari, saya baru berkunjung ke enam museum. Sungguh bukan suatu hal yang bisa saya banggakan tentunya. Mungkin dalam usia saya yang sudah mampu berpikir dengan matang, baru saya sadari fungsi penting museum itu sendiri bagi kehidupan saya. Museum menjadi rumah dimana kita mampu merefleksikan diri kita di masa lalu untuk masa kini dan masa depan. Kenapa demikian? Bila kita telusuri leih dalam lagi kita akan menemukan bahwa sebenarnya kita lahir dari peristiwa-peristiwa yang telah disajikan di dalam museum. Bila peristiwa itu tidak terjadi maka belum tentu saat ini saya bisa berdiri dan menjadi saya saat ini.

Hal tersebut tentunya dibarengi dengan pendalaman yang perlu dikaji berulang kali. Mengingat koleksi di museum begitu banyak dan memiliki nilai yang sangat penting bagi pengetahuan kita. Lantas sudahkah generasi milenial dan generasi Z memahami hal tersebut? Satu hal yang saat ini sedang marak di media sosial yang sering mereka telusuri adalah Museum Date. Nah, museum date ini merupakan konten yang dibuat untuk menunjukkan kegiatan saat berkunjung ke museum Bersama orang terkasih. Sebuah fenomena yang ternyata mampu menghadirkan keseruan berkunjung ke museum bagi golongan mereka. Sesuatu yang tentunya tidak terpikirkan oleh golongan tertentu namun berdampak besar bagi keberlanjutan museum. Generasi milenial dan generasi Z memang memiliki kekuatannya sendiri dalam mengekpresikan diri mereka. Generasi yang menuntut kebebasan berekspresi ke hadapan lebih banyak orang. Tentu hal tersebut dapat menjadi salah satu jalan keluar bagi museum di Indonesia, yaitu dengan bersamaan membuka mata dan pintu mereka untuk menyambut generasi milenial dan generasi Z di permuseuman.

Nah, kalau menurutmu bagaimana? #AspirasidariakuuntukkamudanmuseumdiIndonesia

Dhiyah Istina
Duta Museum untuk Museum Negeri Sonobudoyo

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta