by museum|| 10 Juli 2025 || || 35 kali
Yogyakarta, 9 Juli 2025 - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Museum tingkat SMP/MTs se-DIY tahun 2025 bertempat di Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta. Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) 2025 dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yang pada kesempatan ini disampaikan oleh Budi Husada, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.
Museum mempunyai fungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan, merawat, dan memamerkan benda-benda yang memiliki nilai bagi masyarakat, dimana nilai harus dirawat dan dilestarikan. Museum juga menjadi pusat penelitian dan pendidikan, yang selaras dengan misi museum untuk mengedukasi masyarakat. Museum juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah habis untuk digali. Selain itu, museum juga menjadi sumber inspirasi dan ide kreatif untuk masyarakat. Tugas dan fungsi museum yang sedemikian agung wajib untuk kita transfer kepada generasi muda, khususnya para pelajar melalui lomba cerdas cermat ungkap Budi Husada dalam sambutannya.
LCCM tingkat DIY tahun 2025 mengusung tema MONCER yang secara harafiah bermakna bersinar dan cemerlang. Hal ini berkaitan dengan harapan bahwa museum merupakan sumber cahaya yang sinarnya menerangi, dan menjadi sumber inspirasi belajar untuk menyongsong generasi yang cerdas dan bersinar cemerlang. Tidak sekadar sebuah kompetisi, LCCM harus dilihat sebagai bagian dari upaya dari Pemerintah Daerah DIY untuk mengenalkan museum kepada generasi muda, dan juga LCCM jadi pemantik bagi para pelajar untuk lebih mengenal museum, mengakrabi museum, kemudian menjadikan mereka cinta pada museum, sehingga berkunjung ke museum menjadi sebuah kebutuhan.
LCCM tahun 2025 diikuti oleh lima tim SMP se DIY yang merupakan juara satu LCCM di tingkat Kabupaten/Kota. Lima tim yang bertanding diantaranya SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, SMP N 1 Semin Gunung Kidul, SMP N 1 Sewon Bantul, SMP N 1 Wates Kulonprogo dan SMP N 2 Ngaglik Sleman. LCCM 2025 menghadirkan juri-juri kompeten diantaranya arkeolog dari IAAI Jujun Kurniawan, M.A., V. Agus Sulistiya, S. Pd. M.A Penanggung Jawab Unit Museum dan Cagar Budaya Museum Benteng Vredeburg, dan Rooseline Linda Octina S.S, M.A. praktisi permuseuman sekaligus dosen ISI Yogyakarta.
Dalam pelaksanaan LCCM, peserta telah melalui empat babak pertandingan yang dimulai dari babak cepat tepat, babak benar salah, babak wajib rebut, dan babak rebutan. Setelah menjalani persaingan lomba yang ketat akhirnya SMP N 1 Sewon Bantul meraih juara 1 dengan nilai 3.500. Juara 2 diraih oleh SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan nilai 3.350, Juara III diraih oleh SMP N 1 Wates Kulonprogo dengan nilai 3.250, Juara Harapan I diraih oleh SMP N 2 Ngaglik Sleman dengan nilai 2.800, dan Juara Harapan II diraih oleh SMP N 1 Semin Gunung Kidul dengan nilai 2.550.
Harapan besar dari terselenggaranya kegiatan LCCM dan kehadiran museum di tengah-tengah masyarakat betul-betul dirasakan manfaatnya bagi khalayak luas. Terutama di kalangan adik-adik pelajar, khususnya di DIY dan di Indonesia pada umumnya, yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa di masa mendatang.(smus)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...