Upacara Ngombekake Jaran Kepang, Sumberarum, Moyudan

by admin|| 01 April 2012 || 11.323 kali

...

Didesa Sumberarum, Moyudan banyak dikenal cerita-cerita dongeng tentang kepahlawanan Pangeran Diponegoro, diantaranya cerita Putri Cinde Wilis, cerita ini menggambarkan kepahlawanan prajurit wanita pasukan Pangeran Diponegoro yaitu Nyi Ageng Serang, cerita ini berpengaruh dalam menjiwai permainan jathilan. Permainan Jathilan dipengaruhi adanya sendang yang berada didesa Sumberan yang dianggap keramat sendang itu disebut Si Bobor ( terdiri dari empat sendang ), sendang si Gege, sendang Si Boho, Sendang Doya. Upacara Ngmbekke jaran kepang menurut cerita sudah ada sejak Laskar Pangeran Diponegoro beristirahat di desa Sumberarum. Orang yang pertama kali mengadakan upacara tersebut adalah Demang Capawisa. Upacara ini pada intinya dilatarbelakangi adanya cerita-cerita kepahlawanan dan kesaktian Pangeran Diponegoro dan laskarnya yang menggambarkan adanya kekuatan supranatural dan warga masyarakat menyakini dengan melakukan upacara tersebut (bagi pemain jaran kepang) akan juga mewarisi keampuhan Pangeran Diponegoro dan laskarya, upacara ini dilakukan di Sendang Si Bobor. Nama sendang Si Bobor adalah pemberian dari Pengeran Diponegoro dan di dekat sendang itu ada Masjid yang dulu pernah dipakai untuk sembahyang Pangeran Diponegoro.
Prosesi Upacara ngombekke Jaran kepang pelaksanaan tidak tentu tergantung kelompok - kelompok jaran kepang yang menginginkan upacara. Waktu pelaksanaan Selasa Kliwon atau Jum'at Kliwon, pelaksanaan nya siang hari setelah sembah yang luhur .

Tahap - tahap pelaksanaan Upacara :
a. Mendaftarkan ke juru kunci , selanjutnya juru kunci menentukan waktunya
b. Rombongan jathilan datang dengan pakaian lengkap dan berjalan kaki
c. Rombongan diterima juru kunci
d. Pelaksanaan Upacara

Rangkaian sesaji upacara :
Bunga tujuh macam, kanthil, kenanga, mawar, melati dan jenis bunga lainnya dan kemenyan. Untuk rangkaian sesaji ini dipandu oleh pembaca doa yaitu juru kunci.

Pelaksanaan Upacara :
Setelah semua pemain siap dan telah didoakan oleh juru kunci semua pemain menari/ Njathil sampai ada yang trance/ndadi. pada saat trance pemain jathilan masuk ke sendang bersama dengan pawangnya untuk disadarkan. Para pemain jathilan percaya setelah melaksanakan upacara ngombekke jaran kepang akan mendapatkan tuah kekebalan, kekuatan dan keberanian saat ndadi.
Bagi pawang-pawang jathilan yang minta tuah kekebalan dikemudikan secara khusus oleh juru kunci. Pada saat pelaksanaan upacara ini mampu menyedot warga daerah setempat dan luar desa untuk ikut memeriahkan dan menyaksikan yang menjadi suguhan atraksi kesenian bagi pariwisata budaya dan ritual.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN

by admin || 01 April 2012


...
GREBEG

by admin || 01 April 2012

Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...


...
Garebeg Mulud

by admin || 01 April 2012

Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta