by admin|| 01 April 2012 || 12.791 kali
 
                    
                    
Kata labuhan berasal dari kata labuh sama dengan larung yaitu membuang sesuatu 
  kedalam air (sungai/laut).Labuhan berartimemberi sesaji kepada roh halus yang 
  berkuasa di sauatu tempat.Pemberian sesaji itu dilakukan dengan bermacam-macam 
  cara menurut tyempat labuhan masing-masing.
  Tepat pada hari tingalan dalem kewedanan Ageng Punakawan Widya Budaya menyiapkan 
  barang-barang yang kan dilabuh.Masing-masing bagian benda labuhan itu dimasukkan 
  kedalam kotak kayu kecil yang tertutup antara tempat yang satu dengan yang lain 
  jenis benda dilabuh tidak sama hal ini disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku,oleh 
  karena itu untuk memudahkan agar tidak terjadi kekeliruan maka petugas widya 
  budaya harus memberi tanda khusus pada masing - masing kotak . Pemberian sesaji 
  di Parangkusumo dilakukan dengan 2 ( dua ) cara yaitu ditanam dan dilanuh . 
  Sebagian benda - benda sesaji itu ditanam di dekat batu besar di Parangkusumo 
  dan sebagian lagi dilemparkan ke dalam lautan.
Benda - benda yang ditanam antara lain :
  a. Potongan kuku ( kenaka ) dari Sri Sultan yang dikumpulkan selama satu tahun
  b. Potongan rambut ( rikma ) dari Sri Sultan
  c. Pakaian - pakaian bekas dari Sri Sultan 
  d. Benda - benda bekas kepunyaan Sri Sultan misalnya Songsong / Payung
  e. Layon sekar yaitu sejumlah bunga yang telah dikeringkan dari bekas bunga 
  sesaji pusaka - pusaka Kraton yang dikumpulkan selama setahun. 
Benda - benda yang dilabuh ada 2 ( dua ) kelompok :
  
a. Benda - benda pokok ditujukan kepada Kanjeng Ratu Kidul berupa ;
  1. Sinjang ( kain panjang ) 1 lembar
  2. Sumekan ( kemben = kain penutup dada ) 1 lembar
  3. Sinjang Cangkring 1 lembar
  4. Sumekan Solok 1 lembar
  5. Sumekan Gadhung Mlati 1 lembar
  6. Sumekan gadung 1 lembar
  7. Sumekan Udaraga 1 lembar
  8. Sumekan Jingga 1 lembar
  9. Sumekan Bangun Tulak 1 lembar
  10. Wangkidan kuluk kanigara 1 buah
  11. Wangkidan pethak / putih 1 buah
  12. Songsong gilap 1 buah
  13. Gelaran pasir kesasaban mori 1 lembar
  14. Selo ( kemeyan ) dan konyoh ( param ) 1 kantong
  15. Arto ( uang ) tindih Rp. 8,33 1 amplop
b. Benda - benda pengiring ditujukan kepada Nyai Rara Kidul 
  ( Patih luar dari ratu Kidul )
  1. Sinjang poleng 1 lembar
  2. Sinjang tuwuh watu 1 lembar
  3. Sumekan dringin 1 lembar
  4. Sumekan Songer 1 lembar
  5. Sumekan pandhan binethot 1 lembar
  6. Sumekan Solok 1 lembar
  7. Sumekan Podhang Ngisep Sari 1 lembar
  8. Sumekan Gadhung Mlati 1 lembar
  9. Sumekan Bangun Tulak 1 lembar
  10. Kemenyan , ratus dan Param 1 kantong
  11. Pethi Sapetadhahan 1 buah
  12. Lorodhan agem dalem barang bekas kepunyaan Sri Sultan 1 buah
  13. Layon sekar 
Upacara ini dipimpin oleh juru kunci Parangkusumo yaitu Bapak Bekel Puraksolono setelah didoakan maka juru kunci dan abdi dalem yang bertugas melabuh benda - benda tersebut sampai ke tengah laut , sehabis dilabuh pengunjung berduyun - duyun dan berebutan mencebur ke laut untuk mendapatkan benda - benda tersebut . Menurut kepercayaan orangbenda tersebut mempunyai kekuatan gaib ( bertuah ).
 
                                            by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...
 
                                            by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah lingkaran. ...
 
                                            by admin || 04 Maret 2014
  Deretan kata berupa kalimat atau bukan kalimat yang mengandung angka tahun, dan disusun dengan menyebut lebih dahulu angka satuan, puluhan, ratusan, kemudian ribuan. Kata-kata yang ...
 
                                            by admin || 01 April 2012
 
                                            by admin || 01 April 2012
Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...
 
                                            by admin || 01 April 2012
Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...