UPACARA GREBEG NGENEP, DESA DADAPAYU, KECAMATAN SEMANU

by admin|| 01 April 2012 || 11.561 kali

...

Upacara Grebeg Ngenep pada dasarnya bertujuan untuk memule dan syukuran, karena hasil pertanian masyarakat dusun Ngenep berhasil dengan baik disamping itu hal yang utama adalah untuk menghormati cikal bakal masyarakat desa Ngenep yaitu Ki Mentokuasa. Pelaksanaan upacara ditetapkan setiap Jum’at Wage 9 sesudah bulan Mulud)  Upacara Grebeg ini diadopsi oleh Ki Mentokuasa dari Kraton Kartosuro mempunyai makna :

a.       Menyatunya hubungan Raja dan Rakyatnya

b.      Legitimasi Ngenep sebagai desa yang mempunyai hubungan dengan Raja

c.       Untuk menghormati cikal bakal desa yaitu Ki Mentokuasa

d.      Berkah dan Sawab pasa Grebeg Kraton diyakini akan melimpah juga pada Grebeg Ngenep.

 

Bentuk upacara Grebeg ini dengan membuat gunungan dari masing – masing dusun selanjutnya iring – iringan gunungan dikirabkan menuju pusat upacara yaitu di Masjid Al Mutaqim . Iring – iringan ini lainnya adalah sepasang pengantin yang dibawa dengan tandu menggambarkan Raja dan Permaisuri , dalam iring – iringan ini juga membawa seperangkat benda – benda pusaka seperti bende , song song jene , baju gondil , udheng gilig , tombak pemberian dari Kraton Kartosuro untuk Ki Mentokuasa . Setelah acara iring –iringan  gunungan selanjutnya diadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri semua warga masyarakat dan pada malam harinya diadakan pertunjukkan wayang kulit.

 

Rangkaian sesaji upacara :

a.       Sesaji buangan dalam bentuk Panjang Ilang

Sesaji Panjang ilang berupa tumpeng kecil dengan lauk pauknya, takir berisi tembakau, sirih, gambir, bir dan uang receh.

b.      Sesaji dalam loyang kayu ( tenong )

Takir kecil berisi kembang menyan, tembakau, sisir, pengilon, rokok, suri, jambe, dua asbak berisi jagung goreng dan jamur gajih.

c.   Sesaji dalam bakul nasi berisi

Sayur gulai kambing satu mangkuk, kendhi berisi air dingin, 9 buah panjang ilang berisi kepala kambing, tiga panjang ilang berisi  nasi tumpeng beserta lauknya, satu panjang ilang berisi jadah dan panggang ayam .

a.       Sesaji dalam gunungan

berisi nasi wuduk ingkung, nasi dengan lauk pauk yang ditempatkan dalam baskom, dahulunya memakai pengaron.

b.      Sesaji dalam Pasren

-   pisang ayu setangkep, raja lumut, tumpeng weton, tumpeng memule jumlahnya 14 atau 7 jodho yaitu tumpeng lancip 7 jodo, tumpeng gilingan 7 jodo, ulam ayam 7 takir, tawon 1 takir, jangan kelor.

-   untuk menyiapkan sesaji ini ditangani oleh anak keturunan Ki Mentokuasa.

Maksud dari jenis – jenis sesaji :

a.       Sesaji tawon dimaksudkan supaya tanaman yang ada di tegal pekarangan keadaanya subur dan hasilnya banyak

b.      Jangan Kelor dimaksudkan supaya membawa suasana yang adhem asrep

c.       Tumpeng Among – among yaitu tumpeng alus, sega guling, sega liwet, sega gendong, gudangan, tawon madu dan botok bolu ditempatkan di puncak tumpeng.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN

by admin || 01 April 2012


...
GREBEG

by admin || 01 April 2012

Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...


...
Garebeg Mulud

by admin || 01 April 2012

Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta