by admin|| 01 April 2012 || 9.720 kali
Upacara Saparan Kalibuka menurut ceritanya diawali pada waktu itu para wali berhenti untuk berbuka puasa dengan makan bersama Sunan Kalijaga. Selanjutnya Sunan kalijaga berkata : besok jika ada sejahteranya jaman tempat ini saya namakan Walibuka.
Pada waktu makan ada sisa nasi yang tak teratur (upa/jawa). Upa sisa nasi ini tumuh menjadi Pring gedhe, sedangkan bumbu sate yang terbuat dari asem tumbuh menadi asem yang besar, tempat tumbuhnya pohon tersebut di sebatur yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara Saparan Kalibuka ( Sebatur adalah walibuka, walibuka daLam perkembangan selanjutnya disebut kalibuka ). Pada Pring gedhe dipagari bambu dann saat menggali bersamaan dengan diselenggarakannya upacara bersih dusun tersebut. Waktu pelaksanaan upacara hari Selasa kliwon atau Jum’at Kliwon. Tradisi yang harus dilakukan yaitu menyembelih kambing, kambing tersebut adalah kambing kedit (wedhus kendhit) setelah disemelih dikuliti dan diambil dagingnya untuk dimasak yang memasak harus laki-laki dan tidak boleh dicicipi, sedang kepala kambing dibaa ke balai desa untuk dikirabkan menuju sebatur dengan diiringi tenong yang berisi sesaji dan kesenian khas Kulon Progo dan Slawatan untuk menolak bala.
Rangkaian sesaji upacara :
Setelah dibacakan doa oleh Rois, kepala kambing tadi di tanam dan diadakan kenduri yang diikuti para penyelenggara dan peserta, sedangkan kaki kambing ditanam di empat penjuru sebatur, sedangkan daging kambing yang dimasak kaum aki–laki dimakan bersama- sama seluruh peserta upacaraSaparan Kalibuka.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 01 April 2012
by admin || 01 April 2012
Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...
by admin || 01 April 2012
Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...