UPACARA REJEBAN, JATIMULYO, GIRIMULYO

by admin|| 01 April 2012 || 12.087 kali

...

Upacara Rejeban berpusat di bekas padepokan Puramanik yang terletak di lereng Gunung Kelir yaitu dibawah pohon Gondhangho, sehingga orang menyebut tempat tersebut dengan Gondhangho yang terletak di dusun Gunung Kelir, desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Waktu pelaksanaan pada bulan jawa Rejeb bertepatan dengan hari selasa kliwon atau  jum’at kliwon . Puncak acara dilaksanakan menjelang tengan hari sekitar pukul 11.00. Tradisi rejeban dilaksanakan sebagai ucapan syukur dan terimakasih masyarakat Jatimulyo kepada Tuhan atas segala kelimpahan keselamatan, ketentraman, keberhasilan dalam hal mata pencaharian (pertanian).

 

Rangkaian sesaji upacara :

Sesaji malam Jum’ at kliwon atau selasa kliwon merupakan sesaji untuk mengawali pelaksanaan rangkaian tradisi rejeban dengan harapan agar pelaksanaan Rejeban dapat berjalan lancar dengan melakukan tirakatan di rumah keluarga Kertiokromo yang dihadiri oleh para warga yang tinggal di 7 desa di Gunung Kelir.

Macam- macam sesaji berupa :

a. Panggan ayam                         :  bermakna pendekatan diri kepada Tuhan

b. Tumpeng pitu                          :  melambangkan hari yang berjumlah 7 (tujuh)

c. Golong Sajodho                      :  melambangkan gumolonging, bersatunya tekad, rasa  karsa

dan cipta semua warga.

d. Jenang moncowarno       :  terdiri dari 7(tujuh) macam  merah melambangkan keberanian,

putih melambangkan kesucian, kuning melambangkan keagungan, hijau melambangkan pengharapan, slewah melambangkan dua hal, palang melambangkan penghalang, hitam melambangkan tujuan.

e. Sekar telon                     :  kanthil,  mlati,    mawar  bermakna  semua  karya  yang   sudah

dilaksanakan selalu semerbak harum dan hasil yang diharapkan dapat tercapai.

 

Sesaji Rejeban :

Merupakan sesaji inti dilaksanakan di Gondhangho.

Macam-macam sesaji :

a. Ayam panggan                : bermakna pendekatan pada Tuhan

b. Kupat lepet                    : permohonan ampun kepada Tuhan

c. Jenang Moncowarno

d. Golong sajodho

e. Tumpeng pitu

f. Sekar telon

g. Wedhus kendhit  bermakna pengorbanan

 

Pelaksanaan upacara Rejeban setelah semua sesaji siap kemudian ditempatkan dalam Jolen, wedhus kendhit dan sarana pendukung seperti jathilan, angguk, dolalak dll siap untuk arak-arakan menuju ke tempat upacara di Gondhangho, setelah sampai di Gondhangho kemudian arak-arakan itu mengitari tempat upacara sebanyak tiga kali, setelah itu sesaji dibawa masuk ke lokasi tempat upacara yang telah dipersiapkan. Inti upacara dimulai dengan penyemelihan wedhus kendhit yang bertempat di bawah pohon gondhangho, setelah disembelih kepala, kaki dan ekornya ditanam/dikubur dalam lubang penyembelihan, sedang badannya diambil dagingnya untuk dimasak, daging ini akan dibagikan kepada seluruh warga dengan harapan bahwa dengan makan daging ini akan mendapat berkah/ngalap berkah, sedangkan peanaman kepala, kaki dan ekor kambing sebagai pasang sesaji/tolak bala yang ditujukan kepada pepundhen desa. Dengan pasang sesaji masyarakat percaya bahwa akan terhindar dari segala gangguan, rintangan maupun bencana. puncak acara dengan diakhiri doa dan ikrar yang disampaikan Rois dilanjutkan makan bersama dengan harapan akan mendapatkan berkah dari Tuhan. Setelah upacara sesaji selesai dilanjutkan pergelaran berbagai macam atraksi kesenian, ksenian yang selalu dipergelarkan yaitu Tledek/tayub dan jathilan, menurut kepercayan masyarakat pendukungnya bahwa pepundhen desa mempunyai kesenangan nanggap pertunjukkan tayub dann jathilan sehingga sampai sekarang setiap tradisi Rejeban selalu dipergelarkan kedua kesenian tersebut.

 

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN

by admin || 01 April 2012


...
GREBEG

by admin || 01 April 2012

Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...


...
Garebeg Mulud

by admin || 01 April 2012

Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta