UPACARA BERSIH DESA KELURAHAN GIWANGAN

by admin|| 01 April 2012 || 11.229 kali

...

Kalurahan Giwangan merupakan bagian dari Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta yang sebagian besar warganya masyarakatnya bekerja di luar sektor pertanian, tetapi upacara ini tetap dilaksanakan setiap tahun sekali pada bulan Besar mengenai pelaksanaan tidak terpaku pada hari – hari tertentu asalkan bukan jatuh pada hari pasaran Pon ( hari pasaran Jawa ) karena hari pasaran Pon merupakan hari meninggalnya Panembahan Senopati. Maksud dilaksanakannya upacara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberi keselamatan selama satu tahun berjalan dan juga permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan pada tahun – tahun yang akan datang untuk masyarakat Kelurahan Giwangan.

Tempat pelaksanaan upacara pada waktu dulu dilaksanakan di Pendopo, tetapi karena kemajuan jaman tempat semakin terbatas maka pelaksanaan tempat upacara dilakukan di tempat Rois ( kaum )

 

Rangkaian sesaji upacara :

  1. Nasi gurih bermakna  sebagai persembahan dari warga masyarakat kepada para leluhur yang telah tiada.
  2. Ingkung melambangkan manusia ketika masih bayi , belum memiliki kesalahan atau masih dalam keadaan suci, kecuali itu ingkug juga melambangkan kelakuan pasrah atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  3. Jajan Pasar bermakna sebagai permohonan agar warga masyarakat akan mendapat berkahNya.
  4. Pisang Raja bermakna agar masyarakat akan mendapatkan kemuliaan di dalam hidupnya.
  5. Nasi Ambengan  dibawa masing–masing warga yang mengikuti kenduri sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rejeki yang telah diberikan selama ini.
  6. Jenang  ( bubur ) berpa jenang abang putih merupakan lambang ibu dan bapak yang telah menurunkan manusia, jenang palang yaitu bubur putih yang diberi warna merah menyilang sebagai lambang penolak marabahaya.
  7. Tumpeng terdiri dari tumpeng lanamg dan tumpeng wadon bermakna  manusia harus selalu ingat kepada Tuhan Yang  Maha esa dan menghormati leluhur.
  8. Ketan , kolak ,apem  dimaksudkan untuk memetri para danyang ( makhluk halus ) yang ada  di Kelurahan Giwangan .

 

Pelaksanaan upacara ini dari masing–masing warga membawa nasi ambengan yang telah dibuat menuju rumah Rois untuk diikutkan dalam kenduri, sememtara ubarampe yang lain telah dipersipakan dirumah Rois. Setelah semua berkumpul Rois  kemudian membaca doa yang diamini oleh semua peserta, setelah selesai dilakukan makan bersama dimana ingkung yang tersedia beserta  tumpeng dibagi-bagikan kepada warga yang hadir dalam kenduri  bagi yang tidak dimakan dibawa pulang untuk dimakan bersama keluarga sebagai sarana pembawa berkah, pada masa dulu kenduri dilakukan siang hari tetapi pada saat sekarang ini dilaksanakan pada malam hari dilanjutkan dengan pementasan hiburan dan diakhiri dengan pertunjukkan wayang kulit dengan lakon Tumuruning Dewi Sri dimaksudkan untuk menghormati Dewi Sri sebagai dewi pertanian  , pada masa sekarang masih terus dipakai untuk menghormati leluhur mereka sebagai petani.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN

by admin || 01 April 2012


...
GREBEG

by admin || 01 April 2012

Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...


...
Garebeg Mulud

by admin || 01 April 2012

Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta