Upacara Rasulan

by admin|| 04 Maret 2014 || 48.080 kali

...

Upacara Rasulan atau bersih desa (selamatan rasul/metri desa) berkaitan dengan upacara massal. Upacara ini diadakan setahun sekali sehabis panen seperti yang dilaksanakan di kelurahan Kemiri, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul.

              Disebut Rasul/Rasulan karena dalam upacara selamatan tersebut salah satu tokoh yang dihormati, diselamati sekaligus dimintai berkah adalah Nabi Muhammad yang menjadi Rasul Tuhan. Disebut bersih desa/metri desa karena dalam upacara tadi disertai sebuah tindakan yang bermanfaat, yaitu dikerjakan secara bersama-sama. Upacara rasulan atau bersih desa dibagi beberapa tahap, yaitu kerja bakti gotong royong membersihkan tempat umum, selamatan kenduri, kemudian dilanjutkan dengan kirim doa. Maksud dari penyelenggaraan upacara ini adalah memohon keselamatan, dan sebagai penuangan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang telah diberikan kepada para petani selama satu tahun.

              Dalam upacara selamatan bersih desa, tokoh-tokoh yang disebut dalam ujub yaitu Pangeran/Tuhan, Nyai Loro Kidul, Ki Amongsari-Nyai Amongsari, Kiai Bodho, Nyai Bodho, leluhur desa, Nabi Leyas (Elyas), Nabi Kilir (Khidzir), Kiai Kundhi, Nyai Kundhi, dan Kiai Sayang-Nyai Sayang. Upacara Rasulan di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul diselenggarakan pada hari Rebo Wage, ± jam 15.00 – 17.00 sehabis panen. Dipilih hari Rebo karena hari itu dianggap baik. Tempat penyelenggaraan di Bale Desa.

              Penyelenggaraan teknis upacara untuk tingkat kelurahan adalah kepala desa atau wakilnya (carik) dan kaum. Adapun orang-orang yang terlibat dalam upacara ini antara lain: Petugas khusus yang terdiri dari seorang yang membuat keranjang daun kelapa muda yang (panjang ilang), dua orang bertugas mengisi sesajen-sesajen dan orang yang menempatkan panjang ilalang di resan. Petugas pembentu terdiri dari orang yang bertugas menempatkan panjang ilang di tempat-tempat resan, orang yang bertugas memikul dan membawa ancak yang berisi nasi selamatan beserta lauk-pauknya, dan beberapa orang yang bertugas memasak nasi selamatan.

              Perlengkapan untuk persiapan penyelenggaraan upacara antara lain: sega wuduk, ingkung, sekul jawi/ambengan, jenang putih, putih abang, jenang baro-baro, jenang pliringan, tumpeng mong-mong, tumpeng alus, bathok bolu, tape ketela. Tiap-tiap pedukuhan yang mengikuti upacara selamatan rasul, semuanya membuat sekul wilujengan yang ditempatkan di gunungan yang berisi lawuh sapitan terdiri dari krupuk, tempe goreng dan peyek yang dijepit semuanya. Gunungan untuk tiap-tiap pedukuhan tersebut selanjutnya dikumpulkan di Balai Desa, sebagai tempat berlangsungnya upacara Rasulan.

              Hal-hal lain yang harus dihindari pada saat upacara rasulan diantaranya; dalam melaksanakan kirim doa dengan menyajikan panjang ilalang berisi nasi selamatan untuk di resan, tidak boleh dilakukan sebelum melaksanakan ijab qabul untuk sedekah Rasul, karena dinilai belum sah apabila belum diberi doa/mantera.

 

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN

by admin || 01 April 2012


...
GREBEG

by admin || 01 April 2012

Upacaya Grebeg berasal dari kata Grebe, Gerbeg. Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin. Grebeg ...


...
Garebeg Mulud

by admin || 01 April 2012

Upacara Sekaten diadakan setahun sekali, dimulai pada hari kelima di bulan Mulud (bulan Jawa). Upacara ini merupakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta