K.R.T. Sasmintadipura

by admin|| 07 Maret 2014 || 98.590 kali

...

Lebih akrab dipanggil dengan sebutan “Rama Sas”. Namanya sudah tidak asing lagi di telinga para seniman tari khususnya, mauoun masyarakat Yogyakarta pada umumnya. Ia dikenal sebagai penari, guru dan koreografer, bahkan dijuluki sebagai satu-satunya empu tari yang ada pada masa sekarang dalam melestarikan dan mengembangkan tari Jawa gaya Yogyakarta.

            Lahir di Yogyakarta pada tanggal 9 April 1929 dengan nama Soemardjono, dari pasanngan raden Bekel Mangoen Soerowibowo seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta dengan Suyatimah. Setelah menyelesaikan Sekolah Dasar Kanisius di Mangkukusuman pada tahun 1941 ia meneruskan di SMP Nasional namun tidak sampai tamat.

            Rama Sas mulai mengenal dunia tari sejak berusia 7 tahun dan mulai magang menjadi penari keraton pada usia 13 tahun, tepatnya pada tahun 1942, dan sejak saat itulah ia memulai kiprahnya di dunia tari. Guru tari dari keraton Yogyakarta mengajarnya adalah R. Atmasemedi, GBPH Pujakusuma, dan KRT Purbaningrat. Pentas perdananya  sebagai penari putri dalam wayang wong di Keraton Yogyakarta. Meskipun hanya berbekal pendidikan sekolah dasar, namun wawasannya yang luas dan tekadnya untuk memelihara warisan budaya masa lalu ia lakukan dengan mengolah format tari, kemudian dikembangkannya serta mewariskannya pada generasi baru melalui organisasi budaya  yang dipimpinnya. Organisasi tersebut adalah Perkumpulan Tari Klasik Mardawa Budaya dan Pamulangan Beksa Ngayokyakarta. Semangat itu ditunjukan dengan inovasi pemendekan atau pemadatan tari yang telah dilakukannya, memasukan unsur –unsur gerak baru dalam karya tari susunannya, dengan maksud agar tari gaya Yogyakarta tetap relevan dan dapat diterima oleh masyarakat sesuai dengan zamannya. ratusan bentuk tari telah disusunnya , bahkan Keraton Yogyakarta sebagai pusat budaya Jawa selalu meminta Rama Sas untuk menata tari jika ada keperluan di keraton, baik yang sifatnta ceremonial atau hanya bersifat hiburan saja. Sampai dengan tahun 1996 saat meninggalnya salah seorang sumber penting bagi pelestarian dan pengembangan tari gaya Yogyakarta dan sejak tahun 1970-an sampai dengansekarang beberapa karya Rama Sas dipakai sebagai materi lomba tari tingkat SLTP dan SLTA sehingga dengan sendirinya standar materi tersebut dipaki sebagai standar pendidikan ekstrakurikuler di sekolah-sekoalh.

            Keberhasilannya dalam menekuni dunia tari telah mengantarnya menerima penghargaan seni dar pemerintah DIY, pemerintah pusat, Keraton Yogyakarta dan bahkan dari Lembaga Kebudayaan Amerika serta puluhan pengahargaan dari berbagai instansi.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Langen Mandra Wanara

by admin || 01 April 2012

Langen Mondro Wanoro adalah kombinasi dari beberapa cabang tarian, lagu, drama dan musik gamelan. Kesenian ini adalah bentuk kesenian tradisional yang merupakan keistimewaan Yogyakarta. Karakteristik ...


...
Jatilan

by admin || 01 April 2012

Para penari Jatilan menggunakan kuda-kudaan tipis yang dibuat dari anyaman bambu. Tarian selalu ditampilkan di luar ruangan dengan diiringi musik khusus yang menggunakan sebagian instrumen gamelan ...


...
Ramayana Ballet Purawisata

by admin || 01 April 2012

Ramayana Ballet Purawisata adalah group Ramayana generasi III setelah Ramayana Prambanan dan Ramayana Sompilan. Ramayana Sompilan sudah tidak lagi menggelar pentas rutinnya sejak akhir tahun 1974. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta