BEBADAN MUSEUM KARATON NGAYOGYAKARTA

Alamat : Kompleks Keraton Yogyakarta
Telepon : (0274) 378307
Pimpinan : GBPH. H. Prabukusumo, S. Psi.
Status Museum : Museum Swasta
Jenis Museum : Museum Khusus

1. Riwayat Berdirinya
Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, pengunjung keraton diurus dan diatur oleh pemerintah Belanda yang disebut Translat Bureau yang artinya Kantor Juru Bahasa. Pada waktu Keraton dibuka untuk umum pada hari Senin dan Kamis, pemandunya adalah seorang Ordonans berkebangsaan Indo Belanda.
Masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX urusan kepariwisataan dipercayakan kepada Parentah Luhur Karaton yang kemudian berganti nama Kawedanan Kori, dan pada akhirnya berubah nama menjadi Tepas Dwara Pura. Para pemandu diambil dari K.H.P. Widya Budaya, karena jumlah pengunjung semakin lama semakin meningkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX mendirikan sebuah ""Bebadan Museum Karaton"" tugas khususnya adalah mengurus dan mengatur penempatan benda - benda kuno. Benda-benda kuno itu ditempatkan di bangsal - bangsal . Keuangan Kepariwisataan dipegang oleh Bebadan tersebut. Tepas Pariwisata Karaton hanya mengurus arus wisatawan. Sejak tanggal 1 Oktober 1969 kantor ini menempati sebuah bangsal Pacaosan sebelah barat pintu gerbang Sri Manganti hingga sekarang.

2. Bangunan
Bangunan kompleks Keraton meliputi tujuh buah bangunan ( bidang tanah ) , bangunan yang satu dan yang lainnya dihubungkan dengan sebuah pintu gerbang/ regol . Ketujuh bangunan itu adalah :
1. Sitihinggil utara dan kompleks Pagelaran
2. Kemadungan utara melalui pintu gerbang Brojonolo
3. Sri Manganti melalui pintu gerbang Sri Manganti
4. Pelataran Kedaton melalui pintu gerbang Donopertopo
5. Kemagangan melalui pintu gerbang Kemagangan
6. Kemandungan selatan melalui pintu gerbang Gadung Melati
7. Sitihinggil selatan, melalui pintu gerbang Kemandungan.

3. Koleksi
Jenis benda - benda koleksi Museum Keraton yang dipamerkan sebagai berikut :
1 Gamelan pusaka berjumlah 5 perangkat ,
2 Berbagai macam Tandu, di antaranya tandu Kyai Tandu Lawak,
3 Bedug besar dari Masjid Kauman,
4 Benda - benda kendaraan dan perabot penganten putri yang ditempatkan di bangsal Traju Mas,
5 Benda upacara lainnya yang tersimpan di Gedong Kopo,
6 Silsilah Sultan, gambar, foto - foto, dan lukisan Sultan diletakkan di Gedung Pringgodani,
7 Museum Hamengku Buwono IX yang menyimpan berbagai macam koleksi Sultan HB. IX pada waktu masih muda sampai surut Dalem.
8 Peralatan makan dan minum disimpan di Gedung Patehan ( Museum Cangkir),
9 Berbagai macam kereta tersimpan di Museum Kereta Rotowijayan.

4. Jam Kerja / Buka
Hari Senin s.d. Kamis : pukul 08.30 - 14.00
Hari Jumat : pukul 08.30 - 12.30
Hari Sabtu dan Minggu : pukul 08.30 - 14.30

5. Biaya Masuk
Taman Kanak-kanak : Rp 500,00
SD : Rp 1.000,00
SLTP : Rp 2.500,00
SMU/SMK : Rp 2.500,00