by bahasa|| 23 Agustus 2021 || || 862 kali
...
by bahasa|| 19 Agustus 2021 || || 868 kali
꧁ꦲꦗꦱꦩ꧀ꦧꦠ꧀ ꧂ ꧌ꦲꦗꦱꦩ꧀ꦧꦠ꧀ꦩꦫꦁꦱꦶꦁꦥꦝꦥꦝꦧꦸꦠꦸꦃꦱꦩ꧀ꦧꦠ꧀꧍ ꧋ꦲꦪꦺꦴꦧꦉꦁꦧꦉꦁꦢꦶꦛꦶꦤ꧀ꦛꦶꦁꦔꦶ꧈ꦩꦺꦃꦱꦧꦼꦤ꧀ꦢꦶꦤ꧈ꦲꦶꦁꦱꦧꦼꦤ꧀ꦮꦼꦏ꧀ꦠꦸꦭꦺꦴꦁ ꦒꦂ꧈ꦲꦮꦏ꧀ꦏꦺꦝꦺꦮꦺꦱꦼꦤꦼꦁꦲꦚ꧀ꦗꦮꦶꦭ꧀ꦏꦶꦮꦠꦼꦔꦼꦤ꧀ꦱꦥꦽꦭꦸꦢꦶꦲꦗ ꦏ꧀ꦉꦩ꧀ꦧꦸꦒ꧀ꦒꦤ꧀ ꦗꦒꦺꦴꦁꦔꦤ꧀ ...
by bahasa|| 19 Agustus 2021 || || 1.027 kali
꧁ꦱꦶꦤꦺꦴꦩ꧀ ꦱꦶꦉꦥ꧀ꦥꦒꦺꦧ꧀ꦭꦸꦒ꧀꧂ ꧄ꦱꦸꦩꦺꦮꦱꦶꦤꦺꦴꦩ꧀ꦥꦿꦱꦗ꧈ꦥꦿꦶꦃꦲꦠꦶꦤ꧀ꦢꦸꦏꦱꦸꦩꦤ꧀ꦝꦶꦁ꧈ꦪꦪꦃꦉꦤ ꦲꦩꦼꦩꦶꦤ꧀ꦠ꧈ꦢꦶꦩꦺꦤ꧀ꦩꦁꦒꦶꦃꦲꦧꦱꦸꦏꦶ꧈ꦱꦥꦲꦺꦭꦶꦁꦥꦤ꧀ꦲꦼꦤꦶꦁ꧈ꦠ ꦧ꧀ꦭꦺꦃꦱꦩꦾꦲꦩꦶꦠꦸꦲꦸ꧈ꦲꦠꦼꦠꦼꦏꦼꦤ꧀ꦠꦼꦏꦸꦤ꧀ꦠꦼꦏꦤ꧀ ...
by bahasa|| 18 Agustus 2021 || || 1.545 kali
꧁ ꦏꦮꦿꦸꦃꦏꦧꦼꦕꦶꦏ꧀ꦏꦤ꧀ ...
by bahasa|| 30 Juli 2021 || || 2.334 kali
Sejak kapan kita menyadari rasa percaya diri kita (secara nasional) hilang? Apa akar hilangnya rasa percaya diri nasional itu? Dua pertanyaan yang baru-baru ini muncul di tengah semangat penulis mencoba memahami aspek kesejarahan aksara-aksara nusantara kita. Dan, bagaimana eksistensi aksara-aksara nusantara itu di era digital hari ini? Dalam sebuah sambutan di Kongres Aksara Jawa belum lama ini, Ketua PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), Prof. Yudho Giri Sucahyo, Ph.D ...
by admin|| 01 April 2012 || 44.984 kali
Kompleks makam ini pertama kali digunakan sebagai makan KGPAA Paku Alam V, yaitu pada bulan September 1900. Ini nampak pada prasasti yang terdapat pada gapura makam di teras I. Kompleks makam ini secara garis besar dibagi menjadi 6 teras, dan tiap-tiap teras dihubungkan dengan tangga. Pada teras I (yang paling tinggi) dikelilingi tembok dan pagar besi setinggi 2,40 m dengan gapura masuk dan pintu gerbang dari besi. Pada gapura masuk tersebut terdapat simbul Pakualaman dan tulisan jawa yang ...
by admin|| 01 April 2012 || 51.188 kali
Makam Banyusumurup merupakan kompleks makam Pangeran Pekik sekitar abad 17 (Pangeran Pekik adalah putera Pangeran Surabaya yang dinikahkan dengan adik Sultan Agung, yaitu Ratu Pandansari, yang kemudian salah satu putrinya dikawinkan dengan putra Sultan Agung yaitu Pangeran Adipati Mataram. Kompleks makam Banyusumurup terdiri atas 2 halaman yang masing-masing dikelilingi tembok bata. Pada halaman I yang merupakan halaman utama terdapat 52 makam, antara lain makam : 1. Kanjeng Gusti ...
by admin|| 01 April 2012 || 50.366 kali
Kotagede yang sering disebut juga Sargede terletak kurang lebih lima kilometer di sebelah tenggara Yogyakarta. Di kota ini wisatawan dapat mengunjungi makam Raja-raja Mataram seperti Sutowijoyo atau Ngabei Loring Pasar, pendiri Kerajaan Mataram yang kemudian digelari Panembahan Senopati. Ada juga makam yang unik dari Ki Ageng Mangir, yaitu menantu dan sekaligus musuh Panembahan Senopati. Jasadnya dimakamkan diluar kompleks. Seratus meter dari makam terdapat sebuah batu yang disebut ‘Watu ...
by admin|| 01 April 2012 || 46.067 kali
Makam ini terletak di atas bukit yang indah kira-kira 12 km dari Yogyakarta, di sana terdapat makam Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja ketiga Kerajaan Mataram Islam, yang terletak di puncak bukit. Sultan Agung adalah cucu dari Panembahan Senopati yang terkenal karena keberaniannya saat bertempur melawan penjajah Belanda dengan menyerang Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1628. Sultan Agung dan semua raja-raja Kerajaan Mataram, mulai dari Sultan Hamengku Buwono I sampai Hamengku Buwono IX ...