Jambore Kesejarahan digelar untuk Kali Keempat

Rangkaian kegiatan Peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 ke-73 terus bergulir, pada tanggal 5 hingga 6 Maret 2022 digelar Jambore Kegiatan. Jambore Kegiatan merupakan agenda berkumpulnya komunitas-komunitas penggiat sejarah dari seluruh Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Wonosobo, Temanggung, Purowrejo, Magelang, Semarang, Surabaya, Madiun, Surakarta, Bali, Surabaya, Madiun, Blitar, Kediri, Trenggalek, Malang, dan daerah lain. Setiap tahun, komunitas-komunitas tersebut berkumpul dalam satu forum untuk lebih mempererat silaturahmi. kemudian mereka berkumpul dalam suatu forum yang naungi oleh Dinas kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta yang kemudian diberi nama Jambore Kesejarahan yang diselenggarakan secara berkala sejak tahun 2019 dan terus melakukan inovasi dengan memberikan kegiatan yang berbeda sbeerti adanya Manca Krida Gerilya Semesta.

Isye Dewi sebagai pembawa acara, memandu jalannya Jambore Kesejarahan yang diselenggarakan di Ruang Antares, Hotel Royal Darmo Malioboro dengan apik. Kepala Dinas Kbeudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Dian Laksmi Pratiwi, S.S., M.A. memberikan sambutan sekaligus membuka jalannya acara Kesejarahan setelah sebelumnya dilaporkan oleh Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman, Bapak Tri Agus Nugroho, S.Sos., M.Sc.. Dalam sambutannya Kepala Dinas Kbeudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan bahwa 1 Maret telah ditetapkan sebagai hari besar nasional dengan momenklatur sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang telah ditetapkan oleh Predisen Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo pada tranggal 24 Februari 2022. 

Dalam sarasehan yang dilaksanakan di Hotel Royal Darmo Malioboro, narasumber pertama yang dihadirkan adalah Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak Agus Priyono, M.Ec. Dalam paparannya, beliau menyampaikan tentang diplomasi Indonesia yang dilakukan pada pasa revolusi fisik yang terjadi pada tahun 1945 hingga tahun 1949 dan pada puncaknya adalah pengakuan kedaulatan oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Pemateri selanjutnya adalah Dosen Dari Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang juga merupakan tim ahli sejarah dalam pembuatan Naskah Akademik utnuk pengusulan 1 Maret sebagai hari besar nasional, yakni Bapak Julianto Ibrahim, S.S., M.Hum. Beliau memaparkan rtentang sis lain dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang tidak banyak diekspose oleh sejarawan pada umumnya dan belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Misalnya adanya penjualan lotere, candu, dan lain-lain. Pemateri ketiga adalah Prof. Suhartono yang merupakan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dari Departemen Sejarah. Beliau memberikan paparan mengenai seluk-beluk peristiwa Serangan Umum 1 Maret dan urgensinya terhadap penegakan negara. setelah sesi ishoma, para peserta kemudian memasuki sesi selanjutnya yang berupa nasarumber yang berasal dari Komunitas penggiat sejarah Jawa Timur, yakni Bapak RZ Hakim yang hadir memalui daring aplikasi zoom. Beliau menuturkan pentingnya peran laskar sabrang yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia sehingga dapat dikatakan sebagai serangan nasional dan ikut andil dalam keberhasilan menguasai jogja selama 6 jam.

Pada sesi terakhir adalah dilakukannya diskusi kelompok yang dibagi secara kompi dan kelompok dipilih dengan acak. Bapak V. Agus Sulistya, S.Pd., M.A. memandu jalannya diskusi kelompok tersebut yang kemudian memberikan 5 soal yang berhubungan dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk kemudian dapat didiskusikan dengan kompi masing-masing. selanjutnya setelah mereka berdiskusi, masing-masing kompi yang berjumlah 9 kompi akan memaparkan hasil diskusi.