BELAJAR GEOSAINS BARENG MUSEUM GUNUNGAPI MERAPI: EVOLUSI KERAK BUMI (EARTH CRUST)

by museum|| 27 April 2022 || || 8.055 kali

...

Kerak bumi merupakan lapisan struktur bumi paling atas. Kerak bumi kerap dianalogikan sebagai kulit telur karena sangat tipis dan rapuh dibanding dengan struktur yang ada di bawahnya. Kerak bumi tersusun dari beberapa elemen seperti silika, alumunium, dan oksigen. Ketebalan kerak bumi di daratan berkisar antara 25-40 km, sedangkan di lautan dan kepulauan Hawaii tebalnya hanya 5 km saja.

Kerak bumi terbagi menjadi dua yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan granit sedangkan kerak samudera terditi dari batuan basal. Kerak bumi terbelah menjadi lempengan besar seperti potongan puzzle, yang biasa disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng ini bisa bergerak namun sangat lambat. Pergerakannya hanya 0-14 cm per tahunnya.

Terbentuknya dua lempeng tektonik yaitu, lempeng benua dan lempeng samudera dimulai karena adanya gaya konveksi mantel bumi pada lempeng benua. Gaya konveksi ini merupakan gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas bumi. Gaya ini mengakibatkan timbulnya suatu celah dan memisahkan satu lempeng benua menjadi dua bagian. Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng benua tersebut menjadi semakin lebar dan membentuk lempeng samudera. Terdapat tujuh lempeng utama penyusun permukaan bumi yaitu lempeng Afrika, Antartika, Indo-Australia, Eurasia, Amerika Utara (North America), Amerika Selatan dan Pasifik (Kious dan Tilling, 1996)

Teori lempeng tektonik ini erat kaitannya dengan teori pergerakan benua. Sekitar 250 juta tahun yang lalu, lempeng-lempeng tektonik tergabung dalam satu benua besar yaitu Pangea yang kemudian pecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia dan Gondwana. Kemudian, kedua benua besar tersebut terus mengalami perpecahan hingga membentuk daratan dan samudera seperti sekarang.

Pangea berasal dari kata Pan yang berarti seluruh dan Gaea berarti Bumi dalam Bahasa Yunani Kuno. Pangea merupakan seperbenua yang sangat besar pada Zaman Paleozoikum dan Mesozoikum sekitar 250 juta tahun lalu, sebelum akhirnya terbelah menjadi beberapa bagian. Istilah Pangea pertama kali diperkenalkan oleh ilmuan Jerman, Alfres Wegener, pada tahun 1921 dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans, yang membahas mengenai mekanisme teori Superbenua Pangea.

Rekonstruksi Paleogeografi memperlihatkan Pangea sebagai daratan mneyerupai huruf C yang menyebar dan memotong garis khatulistiwa (equator). Lautan di sekitarnya yang berbentuk bulan sabit dinamakan Laut Tethys. Karena Pangea berukuran sangat besar, daratan yang lebih tinggi menjadi sangat kering. Superbenua yang sangat besar ini memungkinkan migrasi secara bebas.

 

Gambar 1.2 Koleksi B.1 Museum Gunungapi Merapi

 

Lautan yang sangat luas di sekitar Superbenua Pangea dinamakan Panthalassa, yang berarti “Semua Lautan”. Pangea mulai pecah kira-kira 180 juta tahun lalu pada periode Jura. Peride dalam evolusi kerak bumi terbagi menjadi lima periode. Periode pertama disebut dengan Zaman Perm (Permion Period) yang terjadi 225 juta tahun lalu yakni saat terbentuknya Pangea. Periode kedua, Zaman Trias (Triassic Period) 200 juta tahun lalu yang pada saat ini Pangea terbelah menjadi dua (Laurasia dan Gondwana). Periode ketiga adalah zaman Jura (Jurrassic Period) 135 juta tahun lalu, zaman ini sering disebut zaman dinosaurus dimana benua Laurasia dan Gondwana mulai mengalami pergeseran. Periode keempat, Zaman Kapur (cretaceous period) 65 juta tahun lalu, pada masa ini beberapa benua masih menjadi bagian dari Superbenua Pangea dan Lautan Tethys masih memisahkan benua Laurasia dan Gondwana. Kemudian di akhir periode kapur, benua-benua mulai terlihat seperti sekarang, namun anak benua India belum bertabrakan dengan Asia serta Australia masih menjadi bagian dari Antartika. Terakhir adalah zaman sekarang (Recent Period) yaitu terbentuknya 7 benua di dunia yakni, Benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, Australia dan Antartika.

 

Oleh Nadia Farah Safana

Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Gunungapi Merapi

 

Sumber:

  • S Geological Survey
  • Kent C. Condie, 1989
  • Stanley, Steven, 1999
  • Kious dan Tilling, 1996
  • Taylor and Wilson, 2003

 

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta