by Vishnu|| 30 Juni 2022 || || 840 kali
Peristiwa Jogja Kembali merupakan salah satu perstiwa besar yang terjadi di Yogyakarta dan bisa dianggap sebagai proklamasi kedua, karena pada saat peristiwa Jogja Kembali, Sri Sultan Hamengkubuwono IX membacakan teks Proklamasi setelah ditariknya tentara Belanda dari pos-pos di Yogyakarta. Salah satu penanda ditariknya pasukan Belanda adalah dengan dibangunnya monumen atau tetenger di depan Hotel Inna Garuda Malioboro. Peristiwa ditariknya pasukan Belanda yang berada di berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni meliputi Gunungkidul, Kulonprogo, Sleman, Bantul, dan kota Yogyakarta dimulai pada tanggal 26 Juni hingga 30 Juni 1949. di Kota Yogyakarta sendiri pasukan Belanda ditarik pada tanggal 29 Juni 1949. Tonggak sejarah Jogja Kembali tidak bisa dilepaskan dengan peristiwa besar yang telah ditetapkan Presiden Republik Indonesia menjadi salah satu Hari Besar Nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara pada Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 yang ditandatangani pada 24 Februari 2022. Peristiwa Jogja Kembali dapat dimaknai sebagai salah satu jalan untuk mencapai pengakuan kedaulatan oleh Belanda sepenuhnya, dengan didesaknya pihak Belanda untuk dapat maju ke meja perundingan, mulai dari Perundingan Roem Royen hingga pada puncaknya adalah Konferensi Meja Bundar. Dari peristiwa - peristiwa besar tersebut perlu selayaknya Jogja Kembali terus diperingati setiap tahunnya, yang juga diamini oleh Dinas kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Seksi Sejarah, secara rutin setiap tahun menggelar peringatan Jogja Kembali bertempat di Aula Museum Pusat TNI Angkatan Darat Dharma Wiratama pada hari Selasa, 28 Juni 2022 mulai pukul 09.00 WIB. Acara pertama yang digelar adalah sarasehan sejarah dengan narasumber Dosen Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada yakni Julianto Ibrahim, M.Hum., Dosen Sejarah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said yakni Aan Rtamanto, M.A., dan Kabalak MusMonPus Disjarah TNI AD yakni Letkol Arm Djati Sapto Wibowo setelah sambutan dan pembukaan oleh Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman yakni Drs. Budi Husada. Acara selanjutnya adalah teatrikal fragmen sejarah cuplikasn sepenggal kisah jogja kembali yang dikemas apik oleh komunitas Djokjakarta 1945.
Peristiwa ini merupakan satu titik penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Setelah melalui kejatuhan dalam Agresi Militer Belanda Kedua, semangat mempertahankan kemerdekaan tidak redup begitu saja. Seluruh komponen bangsa bersatu-padu, bahu membahu, bergerilya tanpa henti. Setelah bisa menunjukkan kegigihan perjuangan Republik dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, akhirnya perjuangan bangsa dapat dilihat dunia dan memaksa Belanda kembali ke meja perundingan.
Setelah perundingan Roem-Royen akhirnya dapat ditemui jalan kebebasan yang pasti untuk bangsa Indonesia. Setelah perundingan tersebut pasukan Belanda ditarik dari Yogyakarta dan para pemimpin bangsa bisa kembali ke Ibu Kota. Mereka lantas bersiap untuk perundingan selanjutnya, yakni Konferensi Meja Bundar di Belanda. Melalui ini dapat kita lihat bahwasanya peristiwa Jogja Kembali merupakan salah satu pijakan penting dalam perjuangan bangsa, yang sepatutnya kita peringati.
Peringatan Peristiwa Jogja Kembali tahun ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka penanaman nilai-nilai perjuangan, kebangsaan, kepahlawanan serta meningkatkan pemahaman sejarah dan wawasan kebangsaan.
Peringatan Peristiwa Jogja Kembali Tahun 2022 mengarah pada peningkatan pemahaman serta kesadaran sejarah. Melalui kegiatan ini pula kami berharap dapat membangun semangat rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia untuk terus mengenang dan menghidupkan semangat perjuangan para pahlawan kita.
Diharapkan juga Peringatan Peristiwa Jogja Kembali ini bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama generasi muda tentang sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by Vishnu || 01 Maret 2020
Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...
by Vishnu || 09 Maret 2020
Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...