by Vishnu|| 30 Maret 2023 || || 3.053 kali
Dinas Kebudayaan DIY dengan menggandeng Komunitas Historia 24249 kembali menyelenggarakan peristiwa pertempuran plataran yang diadakan di Kompleks Monumen Plataran di Selomartani, Kalasan Sleman pada hari Jumat, 24 Februari 2023. Pada kesempatan tersebut dihadiri Gubernur Akademi Militer (Akmil), Mayor Jenderal TNI Legowo WR Jatmiko yang juga sebagai Inspektur Upacara beserta jajaran dan taruna untuk melakukan upacara bendera peringatan pertempuran plataran yang merupakan peristiwa heroik cikal bakal Akademi Militer yang dulunya bernama Militer Akademi. Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo yang mengapresiasi jalannya kegiatan tersebut utnuk dapat meningkatkan minat generasi muda akan sejarah, khususnya sejarah perjuangan yang telah banyak dilupakan.
Pada peringatan pertempuran plataran ke-74 ini, acara dikemas menarik dan terlaksana 3 hari berturut-turut dengan menyelenggarakan berbagai macam acara seperti upacara, pentas sosio drama, bazar, penampilan kesenian, dan lain-lain. Penampilan drama kolosal teatrikal setelah upacara menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dan penonton karena mampu menyuguhkan atraksi yang menarik dan sarat akan makna. Teatrikal tersebut juga mengundang decak kagum penonton dan penuh dengan emosi yang dapat dirasakan oleh penonton.
Setelah penampilan drama kolosal teatrikal kemudian acara dilanjutkan dengan sarasehan sejarah dengan narasumber Dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yakni Julianto Ibrahim, M.Hum. dan Budi Santoso Saripto sebagai perwakilan dari Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM). Peristiwa pertempuran plataran dimulai sebelum Peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Siasat Perang Gerilya merupakan salah satu taktik pertempuran yang dipilih setelah Belanda melancarkan aksi polisionil ke Yogyakarta melalui Agresi Militer II pada 19 Desember 1948. Pertempuran Plataran sendiri merupakan salah satu bagian dari Perang Gerilya yang terjadi di Yogyakarta, utamanya di sekitar wilayah Kalasan. Pertempuran Plataran merupakan kisah perjuangan Taruna Akademi Militer yang bertempur melawan pendudukan Belanda. Pasca Agresi Militer Kedua pada 19 Desember 1948, Yogyakarta sebagai ibu kota Republik kala itu perlahan dikuasai Belanda. Para pejuang banyak menyingkir ke pinggiran Yogyakarta, salah satunya daerah Sleman. Setelah mengetahui markas tentara Indonesia di wilayah Sleman, Belanda mulai melancarkan operasi di sekitar Kalasan, Turi, Pakem dan Godean. Operasi tersebut cukup banyak memakan korban. Salah satunya Pertempuran Plataran pada 24 Februari 1949 yang merenggut 2 perwira remaja, 5 taruna, 1 anggota Tentara Pelajar dan warga masyarakat sekitar.
Tujuan dari kegiatan tersbeut adalah Memperingati Pertempuran Plataran sebagai bagian dari sejarah panjang Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, Mengenalkan lebih dalam salah satu sisi sejarah perjuangan di Yogyakarta khususnya kepada generasi muda agar lebih mengenal sejarah di Yogyakarta, Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sejarah perjuangan Indonesia, dan Meneladani semangat perjuangan dan kegigihan dari para tokoh serta pejuang dalam memanjukan pendidikan untuk mewujudkan bangsa yang lebih maju.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by Vishnu || 01 Maret 2020
Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...
by Vishnu || 09 Maret 2020
Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...