“Serial Pentas Budaya Kangen Selasa Wagen: Sengguh Mengemban Amanah, Guna Lestarikan Budaya”

by ifid|| 25 Mei 2023 || || 560 kali

...

Serial Pentas Budaya Kangen Selasa Wagen kembali di gelar pada Selasa (23/05/2023). Setelah dibuka secara resmi 14 Maret lalu, panggung ekspresi seni kembali digelar di Monumen Serangan Umum 1 Maret Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelataran panggung dipadati pengunjung baik dari domestik maupun mancanegara sejak sore hari. Alunan gamelan gaya Yogyakarta mampu menarik hadirin untuk menyaksikan sajian istimewa tersebut.

76 Desa Budaya berpartisipasi pada pagelaran seni unggulan eksklusif Daerah Istimewa Yogyakarta. Penampilan meriah ini bertujuan menjaga eksistensi & pemberdayaan kesenian tradisional yang menjadi sebuah atraksi budaya dengan tidak mengubah nilai – nilai esensialnya. Yakni berfokus pada pengemasan ke masyarakat. “Pengemasan tersebut berupa pagelaran yang menarik, komunikatif, dengan sajian koregrafi sehingga mampu dinikmati, dihayati, dan diapresiasi masyarakat,” ungkap Widuri dalam sambutannya.

Kangen Selasa Wagen kali ini mengusung tema “Sengguh”, yaitu istilah jawa yang berarti percaya diri akan kemampuan. Falsafah yang diungkap Sri Sultan Hamengku Buwono I tersebut mengajak seluruh unsur yang ada dalam Kelurahan/Kalurahan Budaya DIY untuk selalu percaya diri akan kemampuan pribadi. “Filosofi ini juga mengharapkan seluruh komponen yang terlibat baik dari para pelaku seni, budayawan, perangkat Kelurahan/Kalurahan, Warga Kalurahan/Kelurahan Budaya, Pendamping Budaya, maupun Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY agar selalu sengguh dalam mengemban tugas untuk senantiasa melestarikan dan mengembangkan kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta,” pungkas Widuri

Selanjutnya, 11 Desa Budaya menampilkan persembahan istimewa yang mampu menyemarakkan acara. Sebelas Desa Budaya tersebut yakni:

1. Kalurahan Sinduharjo, Sleman

      SANDYAKALA

Kyai Janggol dan Dhayang Ayu ialah penguasa sebuah daerah yang kini disebut dengan padukuhan Dayu. Padukuhan Dayu terlahir dan berdiri dengan awal cerita. Suatu ketika gunung Merapi meletus dan erupsi dengan hebat terjadilah banyak material vulkanik yang dimana aliran tersebut mengalir dan mengarah di sungai pelang kekuasaan Kyai Janggol, disaat itu pula terjadi perkelahian antara Kyai Janggol dan Dhayang Ayu dimana saat itu pertemuan tersebut untuk menguji kesaktian mereka, tetapi material vulkanik dari gunung merapi telah datang dengan cepat menghampiri mereka, melihat kondisi tersebut secara heroik Kyai Janggol dan Dhayang Ayu menyelamatkan daerah kekuasaan masing-masing, untuk membendung material vulkanik tersebut tugas Kyai Janggol membelokkan material vulkanik tersebut ke arah timur sedangkan Dhayang Ayu menutup mata air yang ada di daerah kekuasaan nya dengan gong supaya tidak tercemar oleh material vulkanik, hingga tanpa sadar dirinya sendiri juga seketika melebur menjadi tanah hingga kini dikenal dengan Padukuhan Dayu dan Kyai Janggol melingkar seperti pelus yang sembunyi dimana sekarang bisa dilihat yaitu sungai pelang di utara padukuhan Dayu.

Sedang UMKM Potensi Kalurahan Sinduharjo, Sleman,  Kerajinan & Kuliner Kuliner: Jenang Jadul Ketam Hitam, Biji Salak, Monte, Lemet Jagung & Es Jadul Kerajinan: Batik Sibon dari Desa Prima se Sinduharjo

2. Kalurahan Tamanmartani, Sleman

Reog Prawiratama "Senopati Pinilih" 

Senopati pinilih mengisahkan latihan untuk pemilihan senopati yang pantas mempimpin pasukan di medan pertempuran

Bagus Sembada pideksa sedhet mancur cahyaning wening putraning ratu widigdaya wingit datan gumunggung adigung sarnya seger

kang suwita ing prang wani nanggulangi Anggladi diri hamancal bumi Sang senopati bela pati. 

Sedang UMKM Potensi Kalurahan Sinduharjo, Sleman,  Kerajinan & Kuliner Kuliner: Batik, Olahan Lidah, Keripik Buaya, Kerajinan Kulit,  Kopi, Telur Asin, Ayam Goreng, The Bunga Telang, Es Jadul

 

3. Kalurahan Sendangagung, Sleman 

Tari GUMRINCING 

Tari Gamrincing merupakan sebuah sajian tari dari pengembangan seni kerakyatan Terciptanya Tari Gumrineing terinspirasi dari seni kerakyatan jatilan, badai, topeng ireng. gedruk dan incling. Kata Gumrincing berasal dari suara Krincing/Klinthing yang digunakan

penari Cring....

Cring....

Cring....

Suara Krincing Gumrincing, Gegedrukan Joged'e Anut Wiramane Gendhing

Sedang UMKM Potensi Kalurahan,  Kerajinan & Kuliner Kuliner Stan Pameran Kalurahan Sendangagung:

Kerajinan Bambu, Kerajinan Janggel Jagung Kerajinan Kain Batik, Kuliner Wader Bacem Khas Sendangagung

4. Kalurahan Semanu, Gunungkidul

JATHILAN KUDHO MANUNGGAL KALURAHAN BUDAYA BANGUNJIWO DENGAN CERITA "PRAJURIT WIWITAN"

Kalurahan Bangunjiwo sebagian penduduknya adalah petani. Sebagai ungkapan rasa syukur dan ungkapan terimakasih kepada sang penguasa bumi yang telah menumbuhkan padi, sebelum panen raya di Pedukuhan Donotirto diadakan upacara tradisi WIWITAN. Diawali dengan kirab dengan mengarak jodang yang isinya uba rampe sesaji upacara tradisi WIWITAN dikawal oleh bergodo prajurit, petani, warga masyarakat, dan kesenian lathilan menuju bulak sawah. Setelah pasrah uba rampe dan upacara tradisi WIWTAN selesai, para petani beserta warga masyarakat meluapkan rasa kegembiraan dengan berpesta bersama sama dan menyaksikan kesenian jathilan yang ada di Pedukuhan Donotirto.

Sedang UMKM Potensi Kalurahan,  Kerajinan & Kuliner Kuliner: 

Kuliner dan Obat Tradisional; Emping Mlinjo "Anisa", Roti Batik "April Mbatrie", Abon Lele "Anggrek", Bakpia "Bakpia Safe", Jamu "Mbok Sri", Madu Klanceng "Parikesit"

Kerajinan;  Pisau Batik Logam "Mr.Diman", Kipas Bambu "Banyu Biru Craft", Dompet Kulit "Murberry Leather", Blangkon "Fajar Blangkon"

5. Kalurahan Tambakromo, Gunungkidul

JATHILAN "PANCADIRJAN TAMBAKROMO PONJONG GUNUNGKIDUL

Dimasa pemerintahan Bupati Pancadirja debentuklah prajurit militer untuk keamanan wilayah Kadipaten Pathi (Sekarang kapanewon Ponjong), Diceritakan bahwa mayoritas prajurit adalah pasukan berkuda. Prajurit ini sampal sekarang dikenang Namanya yaitu "Prajurit Pancadirjan". Dalam Tarian ini memfiksikan para prajurit sedang berlatih di medan laga atau peperangan.

 

Sedang UMKM Potensi Kalurahan,  Kerajinan & Kuliner Kuliner: Kickan, Sego Tiwul, Pecel, Pull Tempe, Batik Seroja Wiji Batik Tambakromo Makanan ringan Olahan Ketela

6. Kalurahan Beji, Gunung Kidul 

Menampilkan Tari Makarti

Gogo bero merupakan jajanan khas dari Kalurahan Beji yang terbuat dari ketan. Tari ini terinspirasi dari warga masyarakat yang bergotong royong dalam pembuatan gogo bero, dari mulai menanam ketan, pembasmian hama ketan, dan pembuatan gogo bero Berakhir dengan suko parisuko pembagian gogo bero, merupakan wujud kebahagian warga masyarakat akan keberhasilan pertanian ketan yang bisa mewujudkan jajanan khas gogo bero dari Kalurahan Beji.

Sedang UMKM Potensi  Kerajinan & Kuliner Kuliner:  Caping, Rinding, Tempe godhong, Satru. Untuk Kulinernya Sagon, Krasikan, Gogik mekrok,  Aneka peyek, Usus krispy, Onde ketawa, Sambel pecel, Roti tape, Apem beras, Apem jagung, Aneka jamu, Aneka jus.

7. Kalurahan Srimulyo, Bantul

 

Mudha Gandhewa

Mudha Gandhewa merupakan wujud garapan kreatifitas kolaborasi dari kesenian Jathilan, Warok,

dan penari Gandhewa. Menukit nama dari Kalurahan Budaya Srimulyo yaitu Gandhewa Kencana Mudha Gandhewa diharapkan mampu mencerminkan potensi generasi muda Srimulyo dalam berkreasi di ranah kesenian tradisi dan kerakyatan

Sedangkan Potensi Kuliner: Emping Gecek Ngudi Rejeki, Ampyang Rajawali, Aneka Wedang uwuh dan herbal, Aneka Keripik dan peyek

Potensi Kerajinan: Batik Ecoprint Sekarsari, Batik Kontemporer Gawe Mili, Aneka kerajinan bros dan asesoris, Tas Rajut Jombor

Potensi Wisata: Bukit Bintang Hargolawu, Watu Amben, Pasar Kebon Empring, Gerbang Banyu Langit, Batu Kapal (Shooting KKN Desa Penari), Bukit Tampak, Gunung Wangi, Puncak Bucu, Situs Watu Wayang, Situs Payak,  Makam Sunan Geseng.

8. Kalurahan Sendangsari, Bantul 

Menampilkan Reog Wayang " KUMBAKARNA GUGUR"

Dikisahkan Ksatria Panglebur Gangsa yang bernama Raden Kumbakarna sedang hanyut dalam suasana duka setelah meninggalnya kedua putra tercintanya dalam peperangan. Di tengah duka nya, munculah sosok Prabu Dasamuka dalam bayang Kumbakarna yang menghina Raden Kumbakarna karena dia tidak sudi menjadi senapati utusan. Seolah terpukul oleh perkataan Prabu Dasamuka, Raden Kumbakarna mengamuk dan bertekad untuk maju dalam peperangan seorang diri. Raden Kumbakarna maju ke medan pertempuran bertekad untuk membela tanah air Ngalengkadiraja.

Pertempuran sengit antara bala kera dan yaksa pun tak bisa dihindarkan. Raden Kumbakarna yang berwujud raksasa sakti mengamuk dalam peperangan dan tidak ada satupun prajurit kera yang mampu menghentikannya. Raden Laksmana segera turun tangan dengan pusaka panah sakti yang bernama Panca Wisaya. Raden Lesmana segera melepaskan lima buah anak panah kepada Raden Kumbakarna. Melihat keadaan kakaknya yang sangat mengenaskan, Raden Wibisana segera memohon Raden Laksmana untuk menyempurnakan kematian kakaknya. Akhirnya dilepaskanlah panah yang terakhir tepat pada jantung Sang Kumbakarna. Raden Kumbakarna gugur dalam peperangan dengan kondisi mayat yang sudah tidak utuh.

Sedangakan Kuliner Unggulan Kalurahan Budaya Sendangsari Gudeg Manggar Until

Untuk Kerajinan Unggulan Batik Kayu (souvenir/hiasan berbahan dasar kayu yang dibatik), Gula Jawa  Jamu,  Legen

9. Kalurahan Bangunjiwo, Bantul

JATHILAN KUDHO MANUNGGAL KALURAHAN BUDAYA BANGUNJIWO DENGAN CERITA "PRAJURIT WIWITAN"

Kalurahan Bangunjiwo sebagian penduduknya adalah petani. Sebagai ungkapan rasa syukur dan ungkapan terimakasih kepada sang penguasa bumi yang telah menumbuhkan padi, sebelum panen raya di Pedukuhan Donotirto diadakan upacara tradisi WIWITAN. Diawali dengan kirab dengan mengarak jodang yang isinya uba rampe sesaji upacara tradisi WIWITAN dikawal oleh bergodo prajurit, petani, warga masyarakat, dan kesenian lathilan menuju bulak sawah. Setelah pasrah uba rampe dan upacara tradisi WIWTAN selesai, para petani beserta warga masyarakat meluapkan rasa kegembiraan dengan berpesta bersama sama dan menyaksikan kesenian jathilan yang ada di Pedukuhan Donotirto.

Sedang UMKM Potensi  Kerajinan & Kuliner Kuliner:

Kuliner dan Obat Tradisional; Emping Mlinjo "Anisa", Roti Batik "April Mbatrie", Abon Lele "Anggrek", Bakpia "Bakpia Safe", Jamu "Mbok Sri", Madu Klanceng "Parikesit"

Kerajinan; Pisau Batik Logam "Mr.Diman", Kipas Bambu "Banyu Biru Craft", Dompet Kulit "Murberry Leather", Blangkon "Fajar Blangkon"

10. Kalurahan Hargomulyo, Kulon Progo

 

TARI INCLING PANJI

Incling adalah kesenian rakyat yg berkembang di Kabupaten Kulon Progo sebelah barat dan selatan perbukitan menorch Incling menggambarkan peperangan antara kraton Kediri dan Bantarangin,

Pada suatu hari raja Bantarangin yg bernama Klono Sewandono mengutus 2 senopati yaitu Singobarong dan banteng wulung untuk melamar Galuh Condrokirono, namun oleh galuh lamaranya ditolak karena sudah dipinang oleh Panji Asmorobangun yg kebetulan senopati kediri, karena lamaranya ditolak terjadilah peperangan ternyata singobarong dan banteng wulung kalah melawan Panji Asmorobangun, karena tidak bisa membawa pulang Galuh Condrokirono ke Bantarangin, mereka tdk berani pulang takut dibunuh, dan mereka berdua memilih pulang ke Kediri, dan jadilah senopati Kediri bersama Panji Asmorobangun.

Sedang UMKM Potensi Kalurahan,  Kerajinan & Kuliner Kuliner:

Aneka Gula: Gula pothek, Gula Aren,Gula Jawa, Gula semut

Aneka Minuman:  Kopi jelly Gula Aren, Legen

Aneka Makanan: Geblek tempe, Growol, Ancka keripik

kerajinan; Batik Bumbung,  Eco Print,  Souvenir

11. Kalurahan Sukoreno, Kulon Progo

TARI TAMTOMO ADIWIROGO (dari Kalurahan Sukoreno, Sentolo Kulon Progo)

Tari Tamtomo Adiwirogo merupakan gambaran kehidupan muda mudi Sukoreno yang sedang berbagi kebahagiaan dengan sesama. Mereka tumbuh dan menjalani harmoni kehidupan pedesaan yang indah dan damai. Dalam beberapa waktu kebahagiaan itu muncul sebagai aksen dan ekspresi yang menyatu dalam wiraga (gerak tubuh) berirama. Ketika mereka menari diiringi gendhing, jiwa jiwa seperti mengembarai lembah-lembah hijau persawahan, seperti sedang melihat burung yang hinggap di pohon jati, ataupun menikmati suara aliran sungai yang mengalir deras membelah desa. Terkadang dalam langkah irama cepat seolah menjadi barisan prajurit serupa bebatuan yang tersusun kokoh di gumuk.

Mereka bersendau gurau, saling ejek, tertawa, melewatkan waktu dalam ikatan kebersamaan dan persaudaraan. Mengolah jati diri sebagai ksatriya tamtomo yang berbudi pekerti dan siap dalam baktinya pada tanah kelahiran dengan berbekal olah adiwirogo.

Sedang UMKM Potensi Kalurahan,  Kerajinan & Kuliner Kuliner, Telur asin Kripik sayur, Dodol labu kuning, Cireng mentah, Jamu Beras kencur, Susu kedelai., Egg roll, Brambang goreng, Kacang bawang, Kain Perca

Selain itu, para pengunjung dapat mendatangi stan – stan UMKM dari 11 desa budaya yang menyajikan berbagai sajian. Seperti kuliner, kerajinan tangan, maupun batik eco print dengan harga bervariasi mulai dari lima ribu rupiah. Pengunjung domestik serasa bernostalgia mencicipi jajanan jadul khas kalurahan, begitupun turis luar daerah maupun mancanegara yang turut merasakan sajian kuliner yang lezat dan menggugah selera.

Pagelaran Kangen Selasa Wagen juga dimeriahkan di beberapa lokasi. Seperti pentas seni Sanggar Didi Nini Thowok dan Penampilan musik yang bertempat di depan Pintu Gerbang Kepatihan, Sekar Rinonce yang berlokasi di depan Pasar Beringharjo dan Teras Malioboro, live musik di Selasar Gedung Eks Koni, dan masih banyak lagi. Penikmat kota Istimewa Jogjakarta juga dapat mengikuti berbagai workshop yang ada. Semarak Kangen Selasa Wagen akan terus hidup guna menjalankan amanah untuk lestarinya budaya.

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Gelar Potensi Menjaga Eksistensi

by admin || 23 September 2019

.


...
Tampilkan Atraksi dan Pameran Produk

by admin || 23 September 2019

.


...
Kasih, gadis cilik berbakat dari Desa Bejiharjo

by sf || 16 Oktober 2019

Festival desa budaya atau gelar potensi desa budaya 2019 memang sudah berlalu, dan telah diketahui bersama para juaranya. Meskipun demikian, ada kenangan yang mengesankan di balik penyelenggaraan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta