by ifid|| 13 September 2023 || || 351 kali
“Gumregah Tumandang Gawe” menjadi Tema Gelar Potensi Kalurahan Budaya se Kabupaten Kulon Progo Gelar Potensi Kalurahan/Kelurahan Budaya, Menjadi sebuah ajang tahunan yang menjadi gelaran untuk menjadi – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo kembali mengadakan Gelar Potensi 2023 Kelurahan Budaya Kabupaten Kulon Progo yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 September 2023, bertempat di Lapangan Balai Kalurahan Tayuban, Panjatan, Kulon Progo. Acara ini diikuti oleh 16 Kalurahan Budaya yang berada di Kulon Progo. Gelar Potensi 2023 memilih tema “Gumregah Tumandang Gawe” , yang memiliki arti untuk mengajak Masyarakat bangkit, bergerak dan berkarya melalui potensi seni dan budaya yang dimiliki. Gelar Potensi 2023 Kabupaten Kulon Progo diikuti oleh 16 Kalurahan Budaya, Kalurahan Budaya di Kabupaten Kulon Progo yang akan terlibat meliputi Pageharjo, Kaliagung, Tanjungharjo, Kalirejo, Sukoreno, Sogan, Bugel, Tuksono, Jatimulyo, Banjarharjo, Hargomulyo, Sidorejo, Sendangsari, Glagah, Brosot, dan Tayuban. Masing-masing kalurahan akan membawakan Dramatari atau Sendratari dengan judul yang berbeda. Gelar Potensi ini tidak hanya menampilkan kebudayaan daerah dari masing masing Kalurahan Budaya, Pameran-pameran produk kerajinan setempat, tetapi juga mendirikan stan stan untuk UMKM dari Kalurahan Budaya yang bertujuan untuk mempromosikan produk UMKM tersebut. Dihadiri oleh Kepala Dinas Kabudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. , Ibu Dra. Yuliana Eni Lestari Rahayu selaku Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY, Kepala Paniradya Kaistimewaan Bapak Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si, Kepala Dinas Kulon Progo, dan Bapak Triyono, S.Ip., M.Si selaku Sekda Kabupaten Kulon Progo. Dalam sambutannya Kepala Dinas Kundha Kabudayan DIY menyampaikan bahwa “Dengan mengambil tema Gumregah Tumandang Gawe kami mengharapkan Kalurahan Budaya yang ada di DIY terutama Kabupaten Kulon Progo dapat menjaga dan mempertahankan eksistensi dan menjaga pemberdayaan kalurahannya, yang sesuai dengan visi misi dari Gubernur DIY yaitu Reformasi Kalurahan, Pengembangan Kawasan Selatan dan Inovasi yang tampaknya ini semua masuk.” Ujarnya. Menurutnya Kalurahan Budaya yang ada di DIY sudah mewujudkan visi dan misi dari Gubernur DIY yang meliputi 3 hal yaitu Reformasi Kalurahan,Pengembangan Kawasan Selatan dan Inovasi. “Semoga Gelar Potensi ini nanti akan menjadi semangat untuk rintisan desa budaya, desa mandiri budaya, sehingga kita semua akan bergerak bersama menggerakan Kalurahan sebagai pusat perkenomian.” Imbuhnya. Masyarakat setempat pun juga ikut meramaikan Gelar Potensi 2023 yang digelar di Lapangan Balai Kalurahan Tayuban, Panjatan, Kulon Progo sore itu, berasal dari semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa terlihat sangat berantusias untuk menyaksikan acara sore itu. Tak hanya datang untuk menikmati penampilan dari 16 Kalurahan Budaya tetapi Masyarakat juga datang untuk melarisi dan meramaikan stan UMKM yang ada pada acara tersebut. Selasa 12 September 2023 dan Rabu 13 September 2023 acara Gelar Potensi Kalurahan Budaya se Kulon Progo Tahun 2023 diadakan di Lapangan Kalurahan Tayuban , acara ini berlangsung selama dua hari, 16 Kalurahan Budaya se Kulon Progo menampilkan produk – produk unggulan dan juga menampilkan tarian – tarian dari masing – masing Kalurahan, TAYUBAN , KALIREJO, SENDANGSARI, TANJUNGHARJO, GLAGAH, BUGEL, SIDOREJO, TUKSONO, PAGERHARJO, BANJARHARJO ,SOGAN, JATIMULYO, HARGOMULYO, KALIAGUNG, BROSOT dan SUKORENO adalah Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo yang tampil Pada Gelar Potensi Kalurahan Budaya se Kulon Progo Tahun 2023 di Lapangan Kalurahan Tayuban, acara pada hari pertama dimulai pukul 15:00 WIB dengan menyanyikan lagu Idonesia Raya dan lagu Mars Desa Budaya acara ini dihadiri oleh Paniradyo pati Daerah Istimewa Yogyakarta, Sekda Kulon Progo Kepala Dinas Kundha Kabudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala OPD Daerah Istimewa Yogyakarta, PLT Kepala Dinas Kabudayaan Kabupaten Kulon Progo, Kepala Dinas Kabupaten Kulon Progo, Panewu, Danramil, Kapolsek , Lurah Kalurahan Tayuban, dan Ketua desa budaya se Kulon Progo, Acara dimulai pada pukul 16:00 dengan Pentas Seni Dramatari dari Kalurahan Pagerharjo judul : Dharmaning tri Hita Karana, kedua dari Kalurahan Kaliagung dengan judul : Gumregut, Ketiga ada Sendratari Kalurahan Tanjungharjo dengan judul : Anggrajut wiji, keempat Dramatari dari Kalirejo dengan judul : Keblusuk, Kelima dari Sukoreno, Ke enam dari Sogan dengan judul : Sumilak, yang ke Tujuh dari Bugel dengan tema Tapal Wates Gabyakan Bedah,dan penutup di hari pertama dari Tuksono dengan judul Gebang Ambara Carita. Pada hari kedua Rabu 13 September 2023 acara dimulai pukul 14:00 WIB dimana para juri menilai Stand Pameran yang telah di siapkan oleh 16 Kalurahan Budaya se Kulon Progo dilanjutkan dengan Dramatari pembukaan dari Kalurahan Jatimulyo dengan judul : Pralampita , Dramatari ke dua dari Kalurahan Banjarharjo dengan judul Piweling, Dramatari ke tiga dari Kalurahan Hargomulyo dengan judul Golong Giling dilanjutkan pukul 17:00 WIB Dramatari dari Kalurahan Sidorejo dengan judul : Semara Wikrama, dilanjutkan pada Pukul 19:00 WIB ada dramatari dari Kalurahan Sendang sari dengan judul : Nyawijining Karsa, Dramatari dari Kalurahan Glagah Endahing Jaladri, Dramatari dari Kalurahan Brosot dengan judul Adikarto, dan penutup Sendratari dari Kalurahan Tayuban dengan judul Sang Dewi. (Anisa Ayu/Ifit)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by sf || 16 Oktober 2019
Festival desa budaya atau gelar potensi desa budaya 2019 memang sudah berlalu, dan telah diketahui bersama para juaranya. Meskipun demikian, ada kenangan yang mengesankan di balik penyelenggaraan ...