by Vishnu|| 24 Juli 2024 || || 172 kali
“Api Sabana Ibu Pertiwi: Laga Tokoh-Tokoh Pejuang Kemerdekaan Bangsa di Yogyakarta pada Era Revolusi Fisik” |
||
Penulis |
: |
Dwi Ratna Nurhajarini, dkk |
ISBN |
: |
(dalam proses) |
Sampul |
: |
Hard cover |
Halaman |
: |
viii + 192 halaman |
Ukuran |
: |
15 x 23 cm |
Harga |
: |
Tidak diperjualbelikan |
|
|
Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY |
SINOPSIS
Buku bacaan yang membahas tentang Yogyakarta pada masa Perang Kemerdekaan sudah cukup banyak dan ditulis dari berbagai kalangan. Terbitnya buku ini tentu bukan dengan tiba-tiba. Ide awal adalah dari buku yang diterbitkan oleh Kundha Kabudayan D.I. Yogyakarta tahun 2021 berjudul “Orang-Orang Istimewa”. Ternyata cukup banyak orang istimewa di Yogyakarta yang penting untuk ditulis riwayat juangnya, agar keteladanan dan perjuangannya bisa menjadi inspirasi banyak orang. Oleh karena itu kemudian penelitian dan penulisan dilanjutkan di tahun 2022 hingga lahir buku ini.
Peristiwa Revolusi Kemerdekaan yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki hubungan erat dengan peristiwa yang terjadi di tingkat nasional sejak tahun 1945 hingga 1949. Penegakan kedaulatan negara yang diawali dengan Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 berada dalam bayang-bayang ancaman Belanda untuk kembali menduduki Indonesia. Belanda kemudian melakukan serangkaian serangan terhadap ibu kota Republik Indonesia terutama Agresi Militer Belanda I dan II yang menyebabkan pasukan Republik Indonesia berjuang sekuat tenaga mempertahankan wilayah Yogyakarta. Meskipun sering mendapat kekalahan karena minimnya pasokan persenjataan dan logistik, para pejuang tersebut tidak patah arang dalam mempertahankan setiap jengkal wilayah Indonesia khususnya di Yogyakarta. Beberapa tokoh berjuang sesuai dengan kapasitas atau keahlian yang mereka miliki untuk dapat bersama-sama mempertahankan wilayah Republik Indonesia. Mereka bahu-membahu mempersiapkan strategi untuk menghadapi tentara Belanda dari wilayah sekitar Yogyakarta. Kemelut yang terjadi di Yogyakarta menyulut semangat perjuangan rakyat yang berada di Yogyakarta. Tokoh-tokoh TNI, laskar-laskar rakyat, dan beberapa tokoh sipil bergotong-royong, bahu-membahu, golong gilig membantu dalam melakukan operasi-operasi militer di wilayahnya masing-masing. Beberapa tokoh juga berjuang melalui jalur diplomasi dan mengerahkan massa untuk memboikot pergerakan Belanda di Indonesia.
Buku ini mengulas tentang peranan tokoh-tokoh, baik dari Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta, yang memiliki kontribusi dalam upaya menegakkan dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, khususnya pada era revolusi fisik. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di seluruh wilayah Yogyakarta menjadi cerita yang mengulas nilai perjuangan di mana semangatnya patut diteladani untuk meneruskan cita-cita bangsa. Buku kajian mengenai tokoh sejarah di Yogyakarta ini diharapkan tidak hanya dibaca dan dipahami oleh akademisi, peneliti, maupun sejarawan saja, tetapi juga menjadi pengetahuan berharga yang dapat diakses oleh masyarakat luas serta seluruh insan di Indonesia khususnya, guna membangun peradaban sumber daya manusia yang unggul dan meneladani semangat berjuang untuk kemajuan bangsa.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by Vishnu || 01 Maret 2020
Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...
by Vishnu || 09 Maret 2020
Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...