by perencanaan|| 12 November 2024 || || 37 kali
Penulis |
: |
Prof. Ir. Murdijati Gardjito |
ISBN |
: |
(dalam proses) |
Sampul |
: |
Hard cover |
Halaman |
: |
203 halaman |
Ukuran |
: |
18 x 24 cm |
Harga |
: |
Tidak diperjualbelikan |
|
|
Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY |
SINOPSIS :
Buku Simpul Gastronomi Yogyakarta Jilid 2 ini sebagai kelanjutan dari buku yang berjudul
sama berjilid 1 yang sudah terbit dua tahun yang lalu. Buku Simpul Gastronomi Jilid 2 berisi
makanan kekinian yang populer, sedangkan jilid 1 berisi makanan yang legendaris, istilahnya anak
muda yaitu makanan jadul. Oleh karena itu, gaya penulisan kedua jilid buku ini juga berbeda. Pada
jilid 1, penulis ingin menceritakan kenangan masa muda lewat makanan, sedangkan pada jilid 2
penulis menawarkan pembacanya untuk ramai-ramai ikut mencicipi. Sebenarnya, masih banyak
lagi aneka ragam makanan kekinian yang belum ditulis dalam buku ini yang semoga punya waktu
untuk diwujudkan pada penerbitan berikutnya.
Terasa sekali bahwa pandemi ikut mengubah arah budaya makan masyarakat Indonesia,
termasuk Yogyakarta. Penulis berusaha menampilkan perbedaan itu melalui apa yang tertulis dalam
buku ini. Paradigma para pejabat dalam mewujudkan bangkitnya perekonomian daerah telah berbeda
dengan mendorong perkembangan Yogyakarta kota wisata dengan berbagai hal yang dapat menarik
kunjungan wisatawan ke kota ini. Karenanya, sebenarnya banyak sekali hal-hal baru yang menambah
daya tarik untuk tetap kangen Yogyakarta, khususnya melalui sajian makanannya, mulai dari minuman segar biasa seperti es buah, es krim, es krim durian, rujak es krim, hingga nasi goreng dengan cita rasa Mediterania, Tiongkok, India, dan tidak ketinggalan pula nasi goreng kampung. Banyak tersaji
berbagai varian makanan dengan tata saji baru. Demikian juga makanan dari budaya lain seperti
dimsum, bakso, aneka mi, berebut menarik perhatian dan bisa saja mencuatkan kekhasan rasanya
masing-masing. Belum lagi dengan produk-produk akulturasi seperti coklat ball aneka rasa, aneka
bentuk, dan aneka rupa. Juga gaya angkringan dengan lokasi, cara penataan, dan fasilitas yang
beragam pula, dari yang bersifat klangenan, hingga girli alias pinggir kali. Semoga apa yang tertulis
dapat menggambarkan keragaman, perubahan, penyesuaian, serta peningkatan daya tarik untuk
merasakan nikmatnya tinggal di Yogyakarta agar sehat dan panjang usia seperti penduduk
Yogyakarta.
Buku ini dapat terwujud berkat kerja sama para penulis yang mengumpulkan keterangan
berdasarkan cerita narasumber yang tidak lain adalah pemilik warung, toko, angkringan, atau
pedagang jalanan yang bersedia menceritakan hal-hal yang patut diketahui pembacanya.
Demikianlah sekilas tulisan untuk mengantarkan para pembaca agar dapat menikmati
cerita-cerita untuk kemudian dibuktikan dengan mengunjungi tempat yang disebut itu agar tidak
ketinggalan mengikuti perubahan budaya makan yang terjadi. Kepada Dinas Kebudayaan Daerah
Istimewa Yogyakarta disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya untuk
menuliskan buku ini dan menerbitkannya sebagai tanda berwujud literasi yang kemungkinan besar
bermanfaat untuk generasi berikutnya karena bagaimanapun makan dan peristiwa-peristiwa saat
makan merupakan bagian dari budaya yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by Vishnu || 01 Maret 2020
Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...
by Vishnu || 09 Maret 2020
Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...