by admin|| 24 November 2016 || || 6.804 kali
TRIBUNJOGJA.COM, TENGGARONG - Tim Travel Heritage Dinas Kebudayaan DIY menggelar Sarasehan Heritage yang mengusung tema Pelestarian Cagar Budaya Peninggalan Kraton untuk Masyarakat, di Mulawarman Ballroom Grand Elty Singgasana Kutai Kartanegara, Kamis (24/11/2016) pagi.
Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan bahwa sarasehan tersebut diselenggarakan untuk mempererat hubungan DIY dengan Kutai Kartanegara.
"Tujuannya untuk melestarikan cagar budaya, khususnya dalam hal ini kami punya kesamaan yakni Keraton sebagai cagar budayanya," terangnya kepada Tribun Jogja.
Selain itu, lanjutnya, sebagai Kerajaan Hindu tertua di Indonesia, dengan segala perkembangan dan perubahan zaman, keberadaannya masih tetap lestari hingga sekarang.
"Di sini kami akan sharing tentang pelestarian Keraton. Tidak hanya bentuk fisik Keraton, namun juga nilai pentingnya juga terjaga," ucap Dian.
Ia mengimbuhkan, bahwa kedatangan Tim Travel Heritage Dinas Kebudayaan DIY ke Provinsi Kalimatan Timur juga membawa misi, yakni Jogja untuk Indonesia.
"Kami punya danais (dana keistimewaan), ada program Jogja untuk Indonesia. Kita tidak mau egois, dengan dana itu kami juga ingin menjadi pemicu kelestarian budaya di daerah lain agar bisa maju bersama," tandasnya.
Dalam sarasehan tersebut, selain Dian Lakshmi Pratiwi mewakili Dinas Kebudayaan DIY, hadir juga Sekretaris Kedaton Kutai Kartanegara yakni Dr HAPM Haryanto Bachroel MM, serta Sekretaris Kewedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Tim Travel Heritage Dinas Kebudayaan DIY mengunjungi beberapa tempat di Provinsi Kalimantan Timur.
Mulai dari Samarinda, Tenggarong, dan juga Balikpapan.
Selain mengelar audiensi dan juga sarasehan, Tim Travel Heritage Dinas Kebudayaan DIY juga berkunjung ke berbagai situs cagar budaya.
Seperti yang dilakukan sebelumnya yakni mengunjungi Masjid Shiratal Mustaqim yang berusia ratusan tahun dan mempertahankan konstruksi aslinya, serta makam pendiri Kota Samarinda yakni La Mohang Daeng Mangkona. (Tribunjogja.com)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 31 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Masyarakat dunia perlu mengetahui bahwa Yogyakarta memiliki beberapa keunggulan terkait kebudayaan. Salah satunya karya Pangeran Mangkubumi yang selanjutnya dikenal sebagai ...
by admin || 22 April 2019
Pada tanggal 16 April 2019 anggota TACB DIY dan DP2WB DIY melakukan kunjungan ke KCBKerta-Plered. Kunjungan ini diadakan oleh DP2WB untuk mereview naskah rekomendasi penetapan situs dan kawasan di ...
by admin || 21 Mei 2019
Senin 13 Mei 2019, Tim Sosialisasi Dinas Kebudayaan DIY melakukan sosialisasi terhadap kegiatan Revitalisasi Pojok Beteng Lor Wetan Kraton di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton. Tim Sosialisasi ...