by admin|| 16 Maret 2020 || || 3.252 kali
Peradaban sebuah bangsa bisa ditelusuri melalui peninggalan masa lalunya, peninggalan tersebut bisa berupa artefak, arkeologis, bukti tata tulis, baik yang berupa prasasti maupun naskah lontar serta media tulis lainnya.
Banyak diantara kita yang mungkin saja belum tahu, bahwa media tulis yang digunakan pendahulu kita dalam menulis adalah sebuah adikarya, bagaimana tidak, media tulis yang dikembangkan ratusan, mungkin ribuan tahun itu adalah kreasi yang luar biasa, meskipun diperadaban lain juga mengembang media tulis yang berbeda.
Media tulis yang dikenal oleh peradaban Jawa pada masa lalu ada beberapa, diantaranya antara lain ;
1. Piagam – piagam tulis yang dipahatkan pada media batu, logam, atau kita mengenalnya dengan istilah prasasti.
2. Media lontar atau ron tal, yaitu media tulis yang berasal dari pelepah daun pohon tal.
3. Media kertas kulit kayu, sering kita mengenalnya dengan istilah dluwang, atau daluwang bagi masyarakat Sunda, dan dlancang bagi masyarakat pada umumnya.
Workshop Penulisan Naskah Jawa kali ini melihat 1) bagaimana proses sebenarnya media kertas Jawa (secara umum Nusantara) ini dibuat, dari jenis pohon, umur pohon sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku, serta 2) bagaimana memanfaatkan kertas dlancang tersebut di sehingga mampu menjadi produk budaya kekinian.
Rully Andriadi, SS. Selaku kepala Bidang Sejarah, Bahasa Sastra dan Permuseuman memaparkan bahwa Latar belakang diadakannya Workshop Penulisan Naskah Jawa pada kesempatan kali ini mengingat perlunya mengenalkan kembali tradisi tulis aksara Jawa dengan media kertas dlancang (dluwang) serta memacu perkembangan Aksara Jawa secara digital modern. serta seluruh pembiayaan menggunakan Dana Keistimewaan
Maksud dan Tujuan adalah agar peserta workshop yang berasal dari kalangan milenial bisa mengerti-memahami tradisi penulisan leluhur kita, melalui kertas dlancang, baik dari segi kesejarahan, proses pembuatan sampai dengan penciptaan sebuah karya sastra. Serta, kemudian harapannya mampu memberikan pengembangan pada ranah digital di zaman modern ini. Selanjutnya, hasil karya dari siswa-siswi ini kemudian akan dipamerkan pada Kongres Aksara Jawa 2020.
Workshop Penulisan Naskah Jawa berlangsung 2 hari 1 malam, dimulai hari ini Kamis, 12 Maret 2020 sampai dengan 13 Maret 2020, bertempat di Hotel Horison Jl Urip Sumoharjo Yogyakarta. Peserta berasal dari 16 sekolah di DIY dengan komposisi 30 siswa dan 16 pendamping. Narasumber ahli dan para pakar yang akan mengisi adalah
- Dr. Sri Ratna Saktimulya (UGM) akan menjelaskan Iluminasi Naskah-Naskah Manuskrip
- Dr. Affendy Widayat (UNY) memberikan pemahaman Filosofi Ajaran Moral Aksara Jawa
- Indra Suroinggeno (Museum Wayang Beber Sekartaji) membimbing praktek Pembuatan Dluwang/Dlancang
- A'ang Nugroho Pambudi (Komunitas Aksara Jawa Kuno Sutasoma) membimbing praktek Penulisan Aksara Jawa Media Dluwang
- Arif Budiarto,S.Pd (Komunitas Aksara Jawa Segajabung) memberikan wawasan Berkreasi dengan Aksara Jawa Digital
- MB Dwijasetyaprasaja sebagai penutup akan menjelaskan Pelestarian Pengembangan Bahasa dan Sastra Melalui Aksara Jawa
Aulia Imroatulatifa dari SMA 1 Lendah yang karyanya masuk 8 terbaik, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan menyenangkan karena siswa diajarkan membuat kertas dluwang dan menulis aksara jawa dari kertas yang dihasilkan. (hay)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 06 Juli 2019
Mengambil tema Sangkan Paraning Dumadi, pelatihan tata Nilai Budaya Yogyakarta yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 6 dan 7 ...
by admin || 07 Juli 2019
Dinas Kebudayaan (KundhaKabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pengembangan danimplementasi nilai-nikai luhur dalammasyarakat. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua ...
by admin || 23 September 2019
Kementrian Pendidikan & Kebudayaan RI melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, hari Kamis, 15 Agustus 2019, menetapkan 30 karya budaya DIY sebagai Warisan ...