Jambore Kesejarahan digelar terbatas

Sesuai dengan tema peringatan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 tahun ini “Patriot Bangsa Merebut Ibu Kota”, Jambore Kesejarahan kali ini juga mengambil tema serupa yaitu “Dibalik Serangan Umum 1 Maret 1949” yang berfokus untuk menonjolkan peran-peran dan peristiwa dalam lingkup yang lebih kecil yang turut berkontribusi untuk Serangan Umum. Dapur umum, kurir pembawa pesan, petugas kesehatan, perjuangan melalui media kesenian, dan juga dinamika sosial masyarakat sekitar yang turut mendukung perjuangan merupakan partisipasi masyarakat yang masih jarang dibahas dalam narasi sejarah. Bagaimana masyarakat membantu para pejuang di tengah segala keterbatasan, kontribusi mereka untuk melindungi pejuang yang sedang bergerilya, serta dinamika kehidupan sosial masyarakat di tengah agresi militer yang ada.

Dinas Kebudayaan DIY Jambore Kesejarahan yang bertujuan untuk mendorong seluruh kompoen masyarakat baik yang di DIY maupun di luar DIY untuk dapat memahami secara khusus peristiwa sejarah di Yogyakarta. Secara tidak langsung keterlibatan peserta yang berasal dari seluruh wilayah di indonesia adalah salah satu bagian dalam mendukung 1 Maret untuk dapat diakui sebagai hari besar Nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang telah mendapat persetujuan dari beberapa kementerian terkait dan ditujuklah Kemerterian Dalam Negeri sebagai pemrakarsa. Jambore Kesejarahan dilaksanakan pada tanggal 27 hingga 28 Maret 2021. Pada tahun ini Jambore Kesejarahan diselenggarakan di Prime Plaza Hotel Yogyakarta dan outing di Pasar Perjuangan Srowolan, Pakem, Sleman. Namun hanya peserta yang berasal dari komunitas di DIY saja yang diberikan kesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan jambore kesejarahan secara luring dan jumlahnya dibatasi. Sedangkan, untuk peserta yang berasal dari komunitas sejarah di luar DIY dapat mengikuti rangkaian acara secara daring melalui zoom.

Kegiatan jambore ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga sejak tahun 2019 yang berisikan komunitas-komunitas sejarah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Sarasehan jambore Kesejarahan juga menghadirkan berbagai Narasumber, yakni Direktur Utama Tirto.id yakni Ivan Aulia Ahsan, Dosen sekaligus akademisi dari UGM yakni Julianto Ibrahim. Sejarahwan, Ibu Retno Sri Astuti. Kemudian ada narasumber yang berasal dari Museum UGM yakni Irfan Waskhita Adi, dan yang terakhir adalah narasumber dari historia.id, yakni Hendi Johari. Pada Outing di Pasar Srowolan juga tutur mengadirkan seorang pejuang veteran yang ikut membantu perjuangan bangsa Indonesia, yakni Yohanes Sumidjan DS yang sampai sekarang masih aktif dalam menulis kisah perjuangan. kemudian Bapak Heri Suasana dan Jeff Setiyadi. Sesi pertama mengangkat tema Peran Dapur Umum pada serangan umum 1 Maret. Sesi kedua mengangkat tema Diplomasi Indonesia Setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Sesi ketiga mengangkat tema Dr. Sardjito Sebagai Agresi Militer II di Yogyakarta. Sesi keempat mengangkat tema Yogyakarta Setelah 1 Maret dan sesi kelima mengangkat tema Dana Perjuangan Dalam Revolusi Indonesia 1945-1950. Hari kedua tanggal 28 Maret 2020 diselenggarakan berupa Outing yang diakhiri dengan teatrikal yang mengisahkan tentang perjuangan di Pasar Srowolan. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat terhadap peristiwa-peristiwa kecil yang menjadi penyumbang keberhasilan peristiwa besar serta menjadi pengingat kita akan kegigihan para pahlawan pendahulu kita dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. (ibs)