Peringatan Jogja Kembali, digelar terbatas

by Vishnu|| 27 Juni 2021 || || 383 kali

...

Peringatan Jogja Kembali tahun 2021 kembali digelar sebagai salah satu upaya untuk tetap memperingati peristiwa bersejarah berjalan dengan lancar. digelar dengan terbatas, 2 agenda kegiatan yakni sarasehan dengan tema "Merefleksikan Peristiwa Jogja Kembali dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" dan Lomba Lukis dengan peserta lanjut usia (lansia) dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Juni 2021 bertempat di Kompleks Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman, Rully Andriadi, S.S. melaporkan bahwa kegiatan ini digelar tetap dengan mematuhi protokol kesehatan dan diselenggarakan secara terbatas namun tetap sesuai dengan substansi peringatan Jogja kembali. Tidak lupa juga untuk tetap mengaitkan dengan upaya Pemerintah Daerah Daerah Istimeewa Yogyakarta dalam mengusulkan 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional yang telah dimulai pada tahun 2018 dan masih bergulir hingga sekarang. Sosialisasi pengusulan 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional dirasa sangat perlu dilaksanakan karena sesuai dengan amanan Menteri Dalam Negeri yang bertindak sebagai pemrakarsa. Acara peringatan Jogja Kembali dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa pentingnya upaya dalam terus memperingati peristiwa bersejarah, terutama di DIY yang berjumlah sekitar 206 peristiwa yang terjadi dalam 1 tahun.

Sarasehan Peringatan Jogja Kembali mengundang Bahauddin, M. Hum, Akademisi UGM, Capt. (Caj)K Yanti Murdiyani, Kepala Museum Pusat Angkatan Darat Dharma Wiratama, dan Bagus Priyana, Penggiat Sejarah Jateng-DIY/Founder KTM sebagai narasumber. Secara keseluruhan narasumber menjelaskan mengenai peristiwa Jogja Kembali yang diceritakan dalam berbagai aspek atau sudut pandang. Peserta yang berasal dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Komunitas Sejarah, Komda Lansia, Dewan Harian Djoeang 45, dan instansi terkait mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Hal itu lantaran kaum lansia seringkali tidak diberi wadah untuk berekspresi dan ikut andil dalam kegiatan bermasyarakat. Melalui kegiatan ini yang digelar berbeda, diharapkan nantinya golongan lanjut usia mampu membangun kreativitas. Mereka terlihat sangat senang, bangga, dan antusias dalam mengikuti jalannya kegiatan, baik mengikuti workshop maupun lomba lukis. Dalam kegiatan itu pula diselenggarakan fragmen teatrikal yang mengisahkan tentang perjalanan panjang Indonesia semenjak Agresi Militer Belanda II, Serangan Umum 1 Maret 1949 yang membuka mata dunia bahwa Indonesia masih ada, hingga mundurnya pihak Belanda dari Yogyakarta pada bulan Juni tahun 1949 yang hingga saat ini dikenal dengan nama Peristiwa Jogja kembali.(ibs)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Bertemunya Budaya Berbagai Daerah

by admin || 23 September 2019

.


...
Sosio Drama Teatrikal & Parade Kebangsaan Peringatan Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949

by Vishnu || 01 Maret 2020

Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...


...
Orkestra Serenade Bunga Bangsa Intenalisasi Sejarah Kepahlawanan

by Vishnu || 09 Maret 2020

Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta